04 - Alasan

3.3K 226 14
                                    

"Ingat, pulang sekolah langsung pulang, jangan ke mana-mana dulu!" ujar papanya ketika mengantarkan Aulia ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ingat, pulang sekolah langsung pulang, jangan ke mana-mana dulu!" ujar papanya ketika mengantarkan Aulia ke sekolah.

"Iya," sahut Aulia pelan.

"Sana masuk. Pastikan nggak ada yang tau soal kejadian kemarin."

Aulia mengangguk lalu keluar dari mobil ayahnya setelah berpamitan. Gadis itu melangkah lesu memasuki sekolah. Biasanya sebelum masuk kelas, Aulia selalu menyempatkan diri untuk jajan ke kantin membeli roti kukus kesukaannya, namun kali ini ia langsung ke kelas.

Aulia bahkan perpapasan Arjuna, namun ia hanya diam dan berlalu begitu saja. Masih pagi yakali udah nguras tenaga hanya untuk menyapa Arjuna.

"Lia!"

Aulia menoleh ketika ia mendengar suara Arian. Gadis itu tersenyum lalu melambaikan tangannya.

"Giliran sama calon suami aja jutek banget," bisik Arjuna.

Aulia memukul bahu Arjuna, membuat cowok itu mengaduh.

"Kekerasan sebelum berumah tangga," ucapnya.

"Lia," Arian langsung meraih tangan gadis itu, "bisa ikut aku?"

"Ke mana? Tapi itu—"

Belum sempat Aulia menyelesaikan kalimatnya, Arian sudah lebih dulu menarik tangannya. Gadis itu menoleh ke arah Arjuna lalu kembali menatap Arian yang menariknya.

"Kak Arian, kita ngapain ke sini?" tanya Aulia ketika Arian membawa ke area kolam renang sekolah. "Itu bentar lagi masuk, lho."

"Hari ini bisa bolos nggak?"

Aulia terkejut ketika Arian memintanya bolos. Untuk siswa teladan semacam Arian, hal seperti ini tidak pernah terjadi. Dan selama tujuh bulan keduanya PDKT, Arian sama sekali tidak pernah bersikap atau melakukan hal menjurus ke arah bolos sekolah atau semacamnya.

"Aku nggak tau lagi dengan cara apa supaya pernikahan kamu sama Arjuna batal."

Aulia menghela napas.

"Besok kamu nikah, 'kan, sama Arjuna?"

Aulia mengangguk pelan. Arian meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya.

"Aku mau menghabiskan hari ini sama kamu," ucapnya. "Karena aku tau, besok dan seterusnya aku nggak punya kesempatan untuk melakukannya."

Aulia langsung memeluk Arian sedih. "Lia sayang Kak Arian," ucapnya. "Lia anggap pernikahan ini hanya sebuah bentuk formalitas. Perasaan Lia cuma buat Kak Arian."

Arian terkekeh pelan. "Padahal aku udah bayangin kalo kamu jadi pacar aku, tapi malah jadi adik ipar aku."

Gadis itu menggeleng lalu menatap Arjuna. "Jangan anggap Lia kayak gitu. Lia nggak mau Kak Arian nganggap Lia adik ipar."

Arian menunduk, mengusap pipi Aulia yang terasa lembut. "Lia mau jadi pacar aku?"

Gadis itu membulatkan matanya. "Ta-tapi ...."

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang