BAB 46 (Menjauh)

1.5K 74 0
                                    

"Maafin gue, gue pernah menghilang saat lulusan SD. Dan saat gue bertemu lo, gue langsung nyatain kalau gue jatuh cinta sama lo. Dan tanpa gue tau kalau lo udah pacaran sama sahabat gue, ya sahabat lo juga. Lo gak salah Ra, disini gue yang salah. Gue seharusnya tau disaat gue tanya tentang Raka, wajah lo menampakkan senang berseri-seri"

-William Indra Prakarsa-

~ ~ ~

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya sebelum membaca yaa :)

~ ~ ~

Happy Reading...

Setelah kejadian itu entah kenapa seperti ada seseorang yang menjauh dari kehidupan Maura secara perlahan. Ia bilang tidak bisa mengantarkan pulang karena ia pulang agak sore.

Orang itu menjauh dari kehidupan Maura, Maura menyadari itu. Tetapi memang benar ia sudah mampunyai pacar, wajar saja dong dia menolak jika ada cowok lain memintanya menjadi pacarnya.

"Udahlah Ra, gausah dipikirin" Zilla seakan menjadi teman terbaikku di kampus ini, dia selalu memberi masukan dan saran jika aku menghadapi masalah.

"Lo gak salah, perbuatan lo udah bener. Mungkin dianya butuh waktu buat sendiri" Katanya lagi.

Sejak kejadian itu berlalu, Willy dibully.

Flashback on

Maura berjalan di koridor, ia kira ia sendirian. Ternyata tidak. Setelah bully-an itu muncul, Maura tau kalau dibelakangnya ada seseorang.

Maura mendengar bully-an itu.

"Sahabat lo itu udah punya pacar, lo gak tau dia punya pacar? Pacarnya itu sahabat lo juga. Lo kemana aja cuy!" Kata ketua geng terkenal di kampus.

"Tukang tikung, nembak pacar orang" Teman-temannya pun juga ikut membantu.

'Darimana mereka tau kalau gue nolak dia?' Maura membatin.

Saat Maura ingin meminta maaf kepada Willy karena gara-gara kesalahanya membuat Willy mendapatkan bully-an. Tiba-tiba Willy marah kepada ketua geng tadi beserta teman-temannya.

"GUE GAK TAU KALAU DIA UDAH PUNYA PACAR, DAN TERNYATA PACARNYA ITU SAHABAT GUE"

Setelah willy marah, ia cepat-cepat berjalan mendahului Maura. Maura sengaja berjalan pelan-pelan supaya bisa mendengar ucapannya.

Disaat dia melewatiku, mukanya memasang tampang datar. Tidak menyapa, tidak tersenyum.

"BAGUS RA, LO NOLAK KANG TIKUNG!"

Teriakan itu membuat Maura menoleh kearah belakang dan ternyata ketua geng terkenal di kampus ini masih diam disana.

Bego banget sih. Yaiyalah gue nolak, orang gue udah punya pacar. Batin Maura.

Setelah itu Maura melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya.

Flashback off

"Gue bingung aja gitu, siapa yang nyebarin kalau dia nembak gue. Kasihan dianya harus kena bully-an akibat ulah gue"

"Perlakuan lo udah bener Ra! Itu bukan ulah lo. Itu tentang perasaan hati lo" Geram Zilla.

"Kalau lo nerima dia jadi pacarnya, masalah lo bakalan nambah berat lagi Ra" Katanya lagi.

"Bener juga sih" Maura menghela napasnya kasar "jadi apa gue harus minta maaf sama dia?"

Tiba-tiba bel berbunyi dan dosen masuk ke dalam kelas.

MAURAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang