BAB II ▶CH. 10 B : The Day When I Will Find You Again P.2 (END)

2.8K 218 99
                                    

“Aakhh... sakith...” lirih Yoora di sisa akhir nafasnya.

Pace terus menanam taring tajamnya dan menyebarkan cairan neraka di aliran darah gadis itu yang akan menjadikan gadis manusia itu sama seperti dirinya. Ya, Pace sedang berusaha mengubah Yoora menjadi makhluk dingin penghisap darah, vampir.

“Sudah seharusnya sejak dulu kuhidupkan insting pemangsamu, agar mereka tak perlu mencintai gadis manusia dan terluka karenanya.” Ucap Pace pada Yoora yang seketika membuat ke-9 vampir keturunannya terkejut.

“A-apa... apa maksud ayah?” tanya Lay.

“Tidak mungkin...” Suho tampak menggeleng, tak percaya.

Pria bule berlensa cokelat itu membaringkan tubuh Yoora yang sudah tak bernyawa di samping Baekhyun yang tubuhnya perlahan mulai menghilang.

“Kim Yoora... adalah putriku. Putri kandungku, Hannah Lee.”

―Kilas balik, sudut pandang Pace―

‘Pace-ssi! Tolong aku! Aku digigit oleh banyak vampir!’ jeritan hati yang tertangkap oleh indera pendengaranku itu tiba-tiba membuatku tercekat.

Tidak! Jangan bunuh kekasihku!

Aku berlari secepat yang kubisa, berlari menuju kediaman kekasihku yang berjarak tak terlalu jauh dari kediamanku. Hatiku dipenuhi kekhawatiran, takut sesuatu yang buruk benar-benar terjadi menimpanya. Tapi kemudian, gadis pujaanku itu malah berdiri menyambutku dengan tawa khasnya di depan pintu rumahnya.

“Di kamarku banyak sekali nyamuk, Pace-ssi.”

“Apa?”

Nyamuk? Vampir yang dia maksud itu... nyamuk?

“Kenapa?” Yoomin, kekasihku itu sepertinya menangkap ekspresi wajahku sekarang yang tak mengerti akan maksud kelakuannya.

“Kau benar-benar berpikir aku digigit oleh makhluk fiksi itu eoh?”

Kudengar Yoomin tertawa setelah menyebut vampir adalah makhluk fiksi. Dia benar-benar tertawa, entah bagian mana yang membuat gadis itu merasa kalimatnya pantas untuk ditertawakan. Namun tak lama, tawanya mereda. Lebih tepatnya, setelah ia tak menemukan tawa di bibirku.

“Vampir bukanlah makhluk fiksi, Kim Yoomin.”

Tubuhku mulai membeku, suhu manusia yang kutahan selama ini tak bisa kutahan lagi. Kulihat Yoomin gemetar dengan mata membulat sempurna. Mungkin, sudah saatnya aku menunjukkan siapa jati diriku sebenarnya.

“Pace-ssi...” tangannya menyentuh pipiku, kujamin ia dapat merasakan dinginnya suhu tubuhku yang tak normal.

“Kau benar-benar seorang vampir.”

Bukannya takut, Yoomin malah terlihat begitu bahagia. Ia tak menyangka bisa memiliki kekasih sepertiku yang ternyata merupakan seorang vampir darah murni.

Dia adalah gadis manusia, dan aku adalah seorang vampir. Meski kami berbeda, itu bukanlah suatu halangan bagi kami untuk bersatu. Ya, setelah itu, kami menikah.

“Yak, Kim Yoomin! Kau gila?! Kau memutuskan menikah dengannya bahkan setelah kau tahu kalau dia bukan manusia?!”

“Kim Jaerim! Tak bisakah kau mengecilkan sedikit volume suaramu? Pace bisa mendengarnya!”

“Kim Jaerim! Tak bisakah kau mengecilkan sedikit volume suaramu? Pace bisa mendengarnya!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SADISTIC NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang