Chapter 03

14K 2.6K 281
                                    

Persimmon tree and pain

Pagi itu matahari bersinar cukup terang. Teriknya bahkan berhasil menyakiti kulit dengan beberapa kemerahan yang nampak muncul di beberapa lengan milik Jira yang tak terhalang oleh lengan baju. Panasnya cukup baik, itu kata ibu saat menyuruh gadis itu untuk segera mencuci selimut serta seprei putihnya yang mulai berubah kecokelatan.

Jira tahu, ia hanya anak perempuan yang sedikit banyak menggerutu jika ibu atau ayah memintanya untuk melakukan suatu pekerjaan rumah. Tetapi, sejak kedatangan si tetangga sebelah, gerutuan itu menghilang tak berbekas. Oh, jangan berpikir Jira tengah melakukan pencitraan yang baik di depan Seokjin, karena pada kenyataannya gadis itu hanya berusaha mengerti bagaimana hidup seperti Seokjin.

Ternyata hal itu tidaklah mudah apalagi dengan kehadiran si kecil Jungkook yang menjadi prioritas penuh untuknya.

Beberapa pekan ini ibu dan ayah bahkan terlihat bangga melihat anak semata wayangnya berubah, oh, ini benar-benar memalukan. Jira seperti baru saja melakukan hal luar biasa yang tentu saja hal ini tidak terlalu penting untuk dibanggakan.

Siang itu Jira tengah menjemur seprei di pekarangan belakang setelah selesai mencucinya, saat mendengar suara dedaunan kering pecah terinjak langkah tak seberapa yang tengah mengaduh kesakitan. Satu ringisan lepas saat gadis itu tak sengaja menjatuhkan seprei putih yang masih basah ke atas tanah─persetan dengannya, Jira akan mencucinya lagi.

Tangis kecil terdengar saat Jira mencoba menyongsong tubuh mungil malaikat kecilnya yang tengah mengadu kesakitan dengan telapak tangan kanan yang ia pakai untuk mengusap kedua matanya yang berair. Tubuh Jira merunduk tepat di depan pemuda mungil itu, menatapnya terkejut dengan iris yang hampir meledak.

"Kook-ie sayang ada apa? Kenapa menangis, hm?"

Bocah itu terlihat menghentikan aksinya saat berusaha untuk menarik napasnya dengan kepayahan. Ia mencoba menjawab pertanyaan Jira dengan begitu terbata-bata berusaha mengimbangi tangisnya yang masih pecah. "S-sakithh Noona. T-t-tangan Kook-ie."

Pemuda itu memperlihatkan kedua lengannya yang nampak memerah, Jira seketika hampir terkena serangan jantung saat mencoba menggendongnya dan memacu langkah dengan begitu tergopoh-gopoh masuk ke dalam rumah, dengan tubuh Jungkook di dalam dekapan.

Jira menurunkan balita mungil itu di atas sofa ruang tengah kemudian berlari masuk ke dalam dapur dengan membawa kotak obat di dalam genggaman tangan.

Jungkook masih menangis dengan suara kecil, juga terlihat mencoba mengatur napasnya yang terasa begitu sesak. Bocah itu terbata-bata mengambil napasnya dan memeluk tubuh Jira begitu erat saat gadis itu kembali duduk di dekatnya.

"Noona obati dulu ya, sayang."

Ia mengangguk, menjulurkan kedua tangannya tepat di hadapan Jira, sementara gadis itu menemukan sebuah luka parut di sisi lengan Jungkook yang sedikit mengeluarkan darah. Astaga, bayinya terluka. Tangis Jungkook masih membumbung tinggi saat Jira mencoba membaluri sekujur lengannya dengan krim dingin pengurang rasa gatal, sebelum meletakkan beberapa obat di atas sana.

"Kenapa Kook-ie bisa penuh luka gigitan seperti ini? Lalu lengan Kook-ie terluka karena apa, hm?"

Bocah itu terlihat mengatur napasnya dengan begitu kepayahan sebelum membuka kedua mulut kecilnya. "Kook-ie mau kesemak, Noona. Kook-ie panjat pohonnya tapi semut lang-lang malah gigit tangan Kook-ie."

Hati Jira mencelos saat mendengarnya. Setengah ingin menangis saat merasa lengah mengawasi si kecil ini, meskipun pada kenyataannya Jungkook sedang tidak dititipkan padanya, yang berarti, ia tidak sedang dalam pengawasan Jira sepenuhnya. Seokjin tengah mengambil libur, untuk itu ia tidak menitipkan Jungkook pada Jira. Tetapi mengapa ia meninggalkan Jungkook bermain seorang diri dan lebih parahnya lagi bocah itu bahkan nekat ingin menaiki pohon kesemak yang tengah berbuah di pekarangan belakang rumah, padahal Jira paham benar bahwa pohon kesemak yang tengah berbuah banyak akan menjadi sangat berbahaya karena semut rang-rang yang akan memenuhi pohon sampai pohon berhenti berbuah di musim itu. Jika Jira bertemu Seokjin, gadis itu mungkin akan melayangkan kemarahannya. Seokjin pantas mendapatkan hal itu karena telah lalai menjaga Jungkook.

Limitless PresenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang