Classmate

571 81 55
                                    

In which, his crush becoming Mark classmate

Sampai saat inipun Mark masih tidak bisa menjauhkan bayang-bayang Koeun dari kepalanya. Bagaimana perempuan itu tersenyum dan menyambut uluran tangannya. Atau bagaimana ketika dia menjabat tangannya dan melambai ringan sambil berlari menuju ruang guru.

Katakan Mark gila. Karena memang seperti itu adanya.

Pertemuan singkatnya dengan Koeun benar-benar membuatnya linglung. Dalam artian yang baik tentu saja.

"Kukatakan padamu, karma itu selalu ada dan akan terus mengintaimu dari belakang tanpa kau sadari.

"Diam, Hyuk."

Mark percaya karma. Dan kali ini dia bisa memahami maksud perkataan Donghyuk.

Yah, memang salahnya yang terlalu menganggap remeh cinta pada pandangan pertama sehingga lihatlah kini. Dia sendiri terjerat kedalam hal yang dianggap konyol olehnya.

Itu termasuk karma, kan?

***

Pelajaran pagi ini belum dimulai. Padahal bel sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Tidak biasanya guru muda mereka yang mengajarkan bahasa inggris itu terlambat masuk kelas.

"Mark, bagaimana jika saat istirahat nanti kita mencari tahu keberadaan Koeun-Koeun itu? Dia bilang jika dia siswa baru, kan?"

"Jangan membicarakan dirinya lagi. Nanti dia bersin-bersin."

"Ah, tahayul"

Suasana kelas yang ricuh tiba-tiba menjadi senyap saat terdengar suara bersin yang cukup keras dari balik pintu masuk. Kemudian guru bahasa inggris mereka muncul sambil tersenyum. Ciri khasnya yang membuat guru itu disukai oleh hampir seluruh siswa di sekolah Mark.

"Hari ini, saem membawa teman baru untuk kalian. Masukklah."

Dan Mark tiba-tiba merasa gugup.

Donghyuk disebelahnya sudah tersenyum heboh sambil menyenggol siku Mark berlebihan. Membuat anak laki-laki itu meringis kesal kearah sahabatnya yang usil.

Donghyuk tertawa cengengesan.

"Hatchi...." Satu kelas memperhatikan anak baru itu memasuki kelas mereka dengan pendangan aneh. Yap, anak baru itu tidak bisa berhenti bersin sejak tadi. "Ha.... Ha... Hatchi..."

Satu kelas hening.

"Ah, maafkan aku." Anak baru itu membungkuk kearah teman sekelasnya dan memasang wajah bersalah yang sangat lucu.

"Ha, ternyata Tuhan memang baik ya Mark?" Donghyuk makin heboh menyenggol siku Mark. Tapi anak laki-laki itu sudah terlanjur shock dan kaget mendapati Koeun yang berdiri di depan kelas mereka sambil menahan bersin-bersinnya. "Kita tidak perlu susah-susah mencari tahu keberadaan Koeun. Nyatanya, dia sudah berdiri didepan kita sekarang. Haha, jodoh memang tidak kemana."

"Psst... Berisik Hyuk."

Mark yang merasa kesal karena secara tidak langsung Donghyuk sudah menganggu kegiatannya memperhatikan Koeun didepan kelas, balik menyenggol anak laki-laki itu dengan keras.

WHAT IF? (mark + koeun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang