35

9.4K 708 21
                                    

Suasana riuh sangat terdengar di kantin saat jam istirahat tiba. Tak ingin menyianyiakan kesempatan untuk melepas penat setelah konsentrasinya terbagi untuk belajar, para siswa berhamburan menuju ke kantin.

Terlihat tiga orang siswa sudah mendapatkan tempat duduk di kantin yang tadinya mereka sempat berebut tempat karena terlalu ramai.

"Lo mau pesen apa Ra?" tawar Somi kepadanya temannya.

"Serah deh, samain aja kaya lo." jawab Hyera.

"Eh ra liat tuh kelakuan mantan lo. Gayanya sok keren banget najis. Eh tapi emang keren sih." sahut Sejeong tiba tiba seraya mengusap dagunya yang tak gatal.

"Udah ah gue jadi males ngomongin dianya."

Selang beberapa menit kemudian, Somi datang dengan dua mangkuk siomay di tangannya.

"Kok dua aja sih? Guenya mana?" tanya Sejeong heran.

"Lah mana gue tau." sarkas Somi.

"Lo kagak bilang mau pesen juga." Lanjutnya.

"Tai."

"Udah deh. Ini buat lo aja. Gue pesen lagi aja." ujar Hyera seraya memberikan mangkuk siomay kepada Sejeong sambil beranjak pergi.

Setelah beberapa menit menunggu pesanan siomay yang udah kelar, akhirnya Hyera kembali ke tempat teman temannya dengan semangkuk siomay.

Tapi tiba tiba ia dihadang oleh seseorang yang bisa disebut cowok. Ketika Hyera ingin beranjak ke arah kiri, cowok itu pun menghadangnya. Begitu juga seterusnya.

Cowok itu tersenyum jail, menandakan ia senang jika mengerjai Hyera. Ia rindu tatapan mata itu. Tapi ia juga sangat benci kehadiran cowok itu.

"minggir."

"kalo gue gak mau?"

Cowok itu menggenggam pergelangan tangan Hyera yang sedang membawa siomay.

"gue siram pake siomay."

Sejenak cowok itu mengerutkan alisnya. Dan sedetik setelahnya membalikkan tubuhnya membelakangi Hyera.

"Guys, nih cewek mau siram gue pake siomay nih katanya."

shit.

"padahal gue niatnya baik mau bantuin bawain."

holy shit.

Suara bisikan bisikan tak suka terhadap Hyera mulai terdengar. Tapi Hyera tak menghiraukan itu.

"Sori. Gue gak butuh bantuan lo."

Genggaman tangan cowok itu di pergelangan tangannya semakin erat. Bisa dikatakan, cowok itu juga semakin mempersempit jarak antara keduanya.

Dengan tangan lain, cowok itu mengambil alih mangkuk siomay itu dan menaruhkan di meja terdekatnya.

Hembusan nafas cowok itu makin terasa di wajah Hyera. Bibirnya melengkung naik menandakan ia sedang tersenyum.

Wajah itu makin lama semakin dekat. Hidung mereka nyaris bersentuhan. Hyera menggenggam erat telapak tangannya.

Hyera bingung. Hatinya berdegub sangat kencang. Matanya secara perlahan menutup. Pikirannya entah kemana sampai ia memejamkan matanya tiba tiba.

Hatinya risau, tapi ia tidak bisa menolak. Tubuhnya tiba tiba kaku tidak bisa digerakkan. Persetan dengan tempat.

Lima detik Hyera tidak merasakan apa apa. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka matanya.

Bola matanya hampir keluar kalau saja ia tidak bisa mengontrol keterkejutannya. Mulutnya menganga.

Cowok itu tidak ada dihadapannya lagi. Tetapi, ia malah ada di meja tempat dimana ia duduk semula sambil memakan sesuatu yang diduga mangkuk siomay milik Hyera tadi.

Wajah Hyera memanas, menahan malu. Pikirannya kacau. Ia menahan amarah, tetapi ia tidak bisa melakukan apa apa.

"fuck you, i'll kill you soon." umpat Hyera dalam hati.

•••

gue apa adanya bgt ya? Maaf;"))

Mungkin ini part terakhir dari ini cerita, udah gak ngefeel lagi lanjutin ceritanya. Mending buat work baru kan ehe.

Senior?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang