Delapan

103 18 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bukan codes seperti yang kamu bayangkan. Ini hanya tambahan modul untuk membuat synth itu lebih memahami isyarat mata. Aku bisa memasukkannya sedikit demi sedikit melalui synth itu."

Dio menunjuk synth yang mereka culik dari jalan. Tidak ada yang bisa melacak keberadaan synth ini karena dengan cepat Dio mematikan semua sistemnya. Lalu memasukkan informasi palsu kalau synth ini terjatuh ke laut dan tidak bisa ditemukan. Pemerintah tidak akan mencari synth yang jatuh ke laut dalam karena biaya yang terlalu besar. Mereka akan membiarkannya saja selama lokasi jatuhnya bisa dipercaya.

"Kita akan melepas synth ini dan membuat registrasi baru. Enggak ada yang akan tahu kalau aku melakukannya dengan hati-hati. Ketika pemerintah meng-upgrade synth, mereka selalu melakukannya setiap dua bulan sekali, modul yang kita masukkan akan menyusup dan membuat semua synth jadi men-download modul itu. Semua synth akan punya kemampuan untuk mengerti isyarat mata yang kita buat," jelas Dio.

"Jadi, kita enggak akan membuat mereka melakukan self destruction secara langsung?" tanya Gia.

"Hmm ... semacam itu. Kalau kita memasukkan codes, Pram akan langsung tahu. Dia bisa melacak hal itu dengan cepat. Kita harus ingat kalau dia sama hebat dengan ayahmu. Mereka berdua yang menciptakan synth ini."

"Lalu?"

"Lalu, kita akan membuat synth itu mematuhi perintah melalui isyarat mata dan kemudian...."

"Kemudian?"

"Kemudian, karena synth itu sudah mengetahui bagaimana mengerti dan mengirimkan isyarat, kita bisa meminta mereka itu menyebarkan perintah kita ke synth lain. Setelah semua synth mendapat isyarat itu, kita bisa meminta mereka untuk mematikan sistem mereka sendiri!"

Dio mengatakan kalimat terakhir dengan mengacungkan kepalan tangannya ke udara.

"Tapi ini akan memakan banyak waktu. Setidaknya tiga hari untuk membuat semua synth menerima isyarat itu. Seperti ketok-tular."

"Kemudian?" tanya Gia lagi.

"Kemudian ... kita memastikan salah satu dari kita bisa sampai ke lab Pram. Masuk ke ruang kontrol untuk membuat seolah kita memang mengincar tempat itu."

"Bagaimana caranya?"

"Aku sudah membuat reservasi restoran paling mewah di kota ini yang chef-nya bukan synth, tapi manusia. Satu-satunya chef manusia yang tersisa. Kita perlu membuat keributan di situ. Yang besar. Yang akan membuat salah satu dari kita tertangkap dan membuat mereka menyangka bahwa kita memasukkan codes tertentu. Siapapun yang tertangkap harus mengalihkan perhatian dengan berbohong. Agar enggak ada yang tahu kalau salah-satu-dari-kita-yang-berhasil-kabur, sedang melakukan hal lain yang sama sekali enggak terpikir oleh mereka."

"Lalu salah-satu-dari-kita-yang-berhasil-kabur harus menyampaikan pesan ke synth yang bisa ditemui di jalan."

"Aku akan jadi yang tertangkap pertama," ujar Dio. "Karena berbohong sambil disiksa akan lebih sulit."

"Dan aku ... harus melatih pesan itu."

"Ya. Begitulah."

"Dio...."

"Ya?"

Mereka bertatapan beberapa detik sebelum akhirnya Gia menanyakan pertanyaan itu; pertanyaan tentang sisa waktu yang tidak ingin dia tahu jawabnya kalau dia bisa.

"Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan ini semua?"

"Mungkin dua tahun."

"Itu waktu yang kita punya—"

"Iya," jawab Dio. Dia lalu terdiam setelah memahami maksud perkataan Gia. Lelaki itu melirik Gia yang matanya mulai memerah.

"Iya, Gia. Hanya sebanyak itu waktu yang kita punya."

"Aku akan tetap melakukannya. Ayah berpesan untuk menghancurkan semua ini sebelum terlambat. Aku sudah berjanji. Aku akan menepatinya." Gia berusaha agar suaranya terdengar tegar.

"Aku akan melakukannya denganmu."

"Dan itu akan jadi makan malam terakhir kita?"

"Ya," jawab Dio. Dia tersenyum manis. "Aku akan membuatnya jadi yang paling berkesan."

Dio mengecup kedua mata Gia yang tertutup.

"Aku suka matamu," bisiknya.

* * *

85mmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang