Typo 999+++
Chapter ini isinya sedikit flashback.
Jangan lupa di vote n comment yah guys ;)Banyak siders, jadi males buat ceritanya.
<•~•>
"Lo juga pernah bilang kalau lo pernah mendengar suara dua anak kecil. Itu sebenarnya memang benar, anak kecil itu gue dan lo." Tambah Landon sambil menatap Werlyn lekat. Lelaki itu mulai mengambil kedua tangan Werlyn dan ia pegang erat-erat, seakan ia tidak ingin dia pergi.
Werlyn masih diam, ia sedang memikir tentang ucapan lelaki di depannya ini.
'Teman kecilnya? Amnesia?' Batin Werlyn bingung. Orangtuanya belum pernah memberitahu kalau ia pernah amnesia dan memiliki teman kecil.
Flashback on
Gadis itu berlari mengitari taman rumahnya yang berhadapan dengan jalan kendaraan. Gadis itu tidak sendiri, ia bersama teman laki-lakinya yang tidak lain adalah tetangganya. Mereka bermain sampai tidak kenal waktu, sampai saat hari memang sudah berubah menjadi gelap.
"Hey naiklah ke punggungku." Kata anak lelaki itu.
"Jangan, aku berat, aku takut kau tidak kuat menahannya." Balas anak perempuan itu.
"Tidak, aku kuat. Naiklah, aku akan menjagamu agar tidak terjatuh."
"Janji? Kalau aku sampai jatuh, ini semua salahmu."
Anak lelaki itu terkekeh pelan. "Baiklah, aku tidak akan membuatmu terjatuh."
Gadis kecil itu mulai mendekati sahabatnya yang sudah bersiap-siap untuk ia naiki punggungnya. Sebelum gadis itu naik ia ingin bilang sesuatu ke sahabatnya.
"Landon, berdiri dulu. Aku ingin bilang sesuatu." Kata gadis kecil itu lalu tidak lama lagi Landon sudah berdiri menghadapnya.
"Kenapa Muffin?"
"Berjanjilah untuk tidak pernah meninggalkanku."
"Mana mungkin aku meninggalkanmu, Muffin." Janji Landon lalu tersenyum senang ke gadis kecil itu.
Tidak lama kemudian gadis kecil itu naik ke atas punggung Landon dan pulang ke rumah.
Sampai suatu saat kejadian yang tidak di inginkan terjadi, saat itu Landon sedang bermain di taman kanak-kanak bersama sahabatnya. Mereka memanjat pada salah satu permainan dan duduk di atasnya.
Di atas itu Landon mengelitikkan sahabatnya. Padahal tempat mereka duduk itu memiliki space yang kecil yang bisa saja terjatuh. Alhasil karena sahabatnya tidak kuat dengan klitikkannya dan menghindar, akhirnya sahabatnya terjatuh dan kepalanya jatuh duluan ke tanah.
Landon langsung turun dan menghampirinya dengan khawatir.
"Werlyn! Bangunlah!" Teriak Landon sambil menggoyangkan tubuh Werlyn. Tangis tidak dapat di tahan lagi dan ia berteriak meminta tolong.
.
.
.
Werlyn tidur di atas dorongan yang membawanya ke suatu ruang. Di samping dorongan itu ada kedua orangtuanya dan juga Landon bersama orangtuanya.Rasa cemas, amarah, kesal, bercampur menjadi satu. Ia menyesal karena menggelitikakannya kalau saja ia tidak melakukannya mungkin hal ini tidak akan terjadi.
"Maafkan anak kami, Anthony." Pinta Leonart.
"Ini hanya kecelakaan, Nart. Kau tidak perlu meminta maaf." Jawab Anthony sambil menepuk punggung Leonart dengan pelan.
"Tapi bagaimana kalau Werlyn ter-" Anthony memotong ucapannya.
"Doakan saja, ia tidak terjadi apa-apa."
Sedangkan Shofia dan Letty duduk di kursi tunggu. Shofia dari tadi menangis dan Letty berusaha membuatnya tenang.
Sampai disaat ruangan terbuka dan menampilkan dokter.
"Siapa orang tua dari anak ini?" Tanya dokter itu dengan wajah yang cukup serius.
Anthony dan Shofia langsung berdiri dan mendekat ke dokter itu berdiri.
"Mari ikut saya." Kata Dokter itu lalu berjalan menuju ruang kerjanya.
Di dalam ruangan, Dokter itu menjelaskan apa yang terjadi pada Werlyn.
"Kemungkinan ia akan mengidap amnesia panjang atau pendek. Ammesia ini bisa disembuhkan dengan memberikan barang atau kebiasaan yang biasa dia lakukan sebelumnya. Tapi kalau bisa jangan terlalu di paksakan karena itu akan membuat ia meraskaan sakit kepala yang lumayan hebat." Jelas dokter itu.
"Kalau ia mendapat amnesia panjang itu akan semakin sulit untuk ia mengingat. Tapi kalau itu amnesia pendek, ini akan lebih mudah." Tambah dokter itu.
"Bagaimana kalau kita tidak ingin ingatan itu kembali?" Tanya Shofia.
Flashback off
Masih di dalam mobil dan dalam keadaan Landon menggenggam tangan Werlyn. Mereka masih saling tatapan.
"Bagaimana bisa itu aku? Kau bercanda." Kata Werlyn sambil melepaskan tangannya dari genggaman Landon.
"Mana mungkin aku bisa bilang itu hanya candaan. Coba kau tanya kedua orangtuamu atau orangtuaku."
"Orangtuaku saja tidak pernah bilang aku pernah memiliki teman kecil atau amnesia."
"Itu karena mereka tidak ingin kau untuk mengingatnya. Oleh karena itu, kau pergi dan melanggar janji kita. Walaupun aku tau kau telah melupakannnya." Ucap Landon sambil menatap Werlyn penuh arti.
"Kita pernah menanam sebuah botol di bawah rumah pohon kita. Coba kau ingat, Lyn!" Tambah Landon dengan nada yang cukup tinggi.
"Janji yang penah kita ucapkan, foto kita berdua, semua ada di sana. Di rumah pohon itu dan taman itu. Coba ingat itu, Lyn." Kali ini Landon hampir ingin menangis.
"Taman itu menjadi bukti perteman kita waktu kecil, Lyn. Dan di situ juga...aku membuat kehilanganmu."
Mari kita tanam botol ini di bawah rumah pohon ini.
Pasang semua foto ini di rumah pohon kita.
Rasa sakit luar biasa menyerang Werlyn sampai wanita itu memegang kepalanya. Landon masih saja berbicara tentang masa kecilnya.
Sampai akhirnya Werlyn berteriak kesakitan dan Landon dengan cepat menghentikan ucapannya dan langsung fokus ke keadaan Werlyn.
"Lyn! Kau kenapa?!" Landon mulai panik.
Hingga akhirnya Werlyn merasa matanya gelap total dan pingsan. Landon langsung membawa Werlyn ke rumah sakit.
'Please jangan meninggalkanku untuk kedua kalinya.'Batin Landon sambil ia berdoa.
<•~•>
Next?
Yay or nah?2017.10.28
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSE STRANGER ✔
Romance{Completed ✅} HIGHEST RANK : #147 in Romance - 2017/10/31 ~~~~ Di jodohkan dengan seorang lelaki yang bahkan belum di kenal? Menikah di usia muda? Siapa yang mau?! ~~~~ Werlyn Carson harus menerima kenyataan kalau ia akan di jodohkan oleh seorang...