"Tenanglah Jennie, kita bisa mengandalkan Zakline." Mina berusaha menenangkan Jennie sementara Sinb? Gadis itu malah sibuk memandangi kapsul yang pintunya terbuka sendiri ketika Zakline hanya memandangnya saja, luar biasanya lagi sebuah anak tangga muncul begitu saja.

"Tuan putri silahkan masuk." Pinta Zakline. Tanpa ragu Sinb melangkah masuk sementara Mina dan Jennie terlihat ragu.

"Ayo! Apa kalian ingin mati kedinginan disini?" Sinb berseru sambil menatap serius mereka. Mina mengangguk, seolah mengerti arti dari tatapan Sinb. Mina pun memutuskan untuk memasuki kapsul itu dan Jennie dengan sangat terpaksa juga mengikutinya.

Mereka terus melangkah memasuki anak tangga yang lebih tinggi dengan ruang cukup sempit dan diapin pintu di kedua sisinya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Mereka terus melangkah memasuki anak tangga yang lebih tinggi dengan ruang cukup sempit dan diapin pintu di kedua sisinya. Sampailah mereka di lantai bagian atas mungkin? Pemandangan di depan mereka sungguh luar biasa, bayangan dari ketiga gadis itu, mungkin kapsul akan berbentuk seperti tempat tidur seukuran tubuh mereka dan mereka akan berbaring disana, namun kapsul raksasa ini berbeda. Ada ruangan mirip seperti kantor pribadi seseorang dengan benda seperti sofa empuk berwana gelap dihadapan mereka sementara di depannya sudah ada meja dan kursi kerja lengkap dengan sinar 3D yang berasal dari tengah-tengah meja, ini sungguh menakjubkan. Di bagian sebelah sofa duduk terdapat sebuah kaca yang memperlihatkan langsung tempat mesin kontrol dengan dua kursi pengemudi yang sudah terisi dua pilot yang terus saja Sinb perhatikan dengan wajah seriusnya yang seketika berubah. Mereka sama seperti ketiga gadis itu, namun mereka tak banyak bicara tepatnya melakukan segala sesuatu seolah mengikuti pola.

"Mereka robot?" Tanya Sinb ketika memastikan dugaannya dengan menempelkan wajahnya pada kaca pembatas itu. Zakline tersenyum dan mengangguk membenarkan dugaan Sinb. Kemudian kaca itu terbuka, seketika gadis itu tampak menganga seolah tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Bukan tanpa sebab Sinb berasumsi seperti itu. Saat melihat mereka bergerak dengan teratur, Sinb sudah merasa itu aneh karena manusia itu bisa bergerak bebas terkadang antara fikiran dan gerakan itu tidak sama. Mereka terlalu di siplin sebagai manusia menurutnya dan itu di perkuat dengan penemuan Sinb yang melihat dua pilot itu hanya berkedip 5 kali per menit. Untuk ukuran orang dewasa biasanya mereka memerlukan 10-15 kedipan mata per menitnya, itu akan menjadi wajar jika mereka seorang bayi yang akan berkedip antara 2-5 per menitnya.

"Ini gila! Kau menyuruh seorang robot untuk mengemudikan pesawat aneh ini? Apa kau berniat ingin membunuh kami?" Protes Jennie yang segera di hentikan oleh Mina dengan membekap mulutnya.

"Bukan seperti itu Tuan Putri Lexia. Semua Lobium disini memang di kendalikan oleh robot." Zakline berusaha untuk menjelaskannya.

"Apakah mereka termasuk Android? Seperti yang di ceritakan nenek?" Mina mulai tanggap. Mina masih mengingat semua hal yang di ceritakan oleh neneknya terutama bagian tentang rencana pembuatan Android yang dikembangkan oleh Czar.

"Mungkin bisa dikatakan begitu Tuan Putri Sierra. Sebenarnya awal mula pencipta robot Android adalah Czar tapi sekarang mereka lebih terfokus pada membuatan Cyrborg yang merupakan perpaduan antara tubuh manusia dan mesin. 80% pasukan tempur mereka adalah seorang Cyrborg yang dilengkapi dengan kekuatan real dan mesin, jadi tidak akan mudah untuk mengalahkan mereka." Zakline terus memberikan penjelasannya pada ketiga gadis ini. Mereka tidak sadar Sinb sudah tidak ada diantara mereka, ia sudah melompat melewati sofa untuk menghampiri dua robot pengendali kapsul yang disebut Lobium.

THE WAR GALAXYजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें