#21

34.1K 1.4K 13
                                    

Typo 999+++

Jangan lupa votenya yah sama commentnya :)
Thankyou,
Happy reading~~~

<•~•>

"Lyn, oh bukan, istriku, kau masih utang sesuatu denganku."

"Itu apa?! Utang apa?! Dan jangan pakai 'istriku' gue merasa jijik dengan panggilannya."

"Jijik?! Baiklah, lihatlah utangnya jadi bertambah lagi malam ini."

"Ya! Utang apa yang kau maksud?!" Seru Werlyn dengan nada yang cukup tinggi. Landon terkekeh pelan, lihatlah betapa polosnya istrinya itu.

"Inget yang aku memintamu untuk tidur denganku tapi itu belum di lakukan sama sekali. Lalu sekarang kau baru saja bilang jijik saat aku bilang istriku yang sebenarnya itu kenyataan. So..malam ini kita tidak hanya tidur tapi mungkin akan ada-" Kata Landon terpotong karena Werlyn tau apa kelanjutannya.

"Ya! Kau tau aku masih di bawah umur, dan kau umur 20 tahun, bukannya kau pedofil?"

"Kau ulang tahun hanya tinggal menghintung minggu, bukannya tidak ada bedanya kalau melakukannya sekarang?"

"Tidak tidak, itu beda!"

"Itu sama."

"Beda."

"Sama."

"Beda."

"Ah cukup, kita seperti anak kecil saja. Mau atau tidak, aku akan tetap melakukannya."

"Dasar Pemaksa!"

"Aish panggilan itu akhirnya kembali." Kata Landon sambil terkekeh pelan.

"Itu cocok untukmu!"

"Dan kau, cewek keras kepala."

"Au ah terserah!"
.
.
.
Mobil yang mereka naiki sampai di kawasan penthouse Landon. Werlyn langsung keluar dan masuk ke penthouse karena ia merasa tubuhnya ingin istirahat. Kakinya juga ia rasa seperti tidak terasa.

Landon yang baru keluar langsung berlari dan menggendong Gadis itu dan membawanya ke dalam penthouse. Oh bukan,kamarnya.

"Turunkan! Aku bisa jalan sendiri!." Kata Werlyn sambil meronta di gendongan Landon. Semakin gadis itu merontah semakin erat gendongan Landon.

"Tidak, aku tau kau lelah. Jadi aku bantu kau ke kamar."

"Tidak, tidak, itu tidak bagus. Aku tau arti di balik ucapanmu, kau ingin agar utang itu terbalas, 'kan?!"

"Siapa bilang aku akan melakukannya sekarang?"

"Tadi, waktu di mobil."

"Oh aku kira itu akan bagus jika di lakukan pas waktu kita honeymoon ke Paris." Imbuh Landon sambil tersenyum di akhirnya.

"Apa Paris?!"

"Aku tau kau menginginkannya." Kata Landon lalu menurunkan Werlyn dari gendongannya di atas ranjang.

Memang Werlyn menginginkan mengunjungi kota cinta itu, tapi kalau untuk pergi bersamanya dengan maksud untuk berbulan madu. Hell no! And big no!

"Sudahlah, sana keluar, aku lelah." Kata Werlyn lalu mendorong Landon ke depan pintu.

Tiba-tiba suara deringan handphone terdengar dari tas kecil. Werlyn mengambilnya dan melihat layarnya ada nama temannya, Wendy.

"EL! Jahat banget dah lo, nikah gak undang-undang gue."

"Udah habis stok undangan, udahlah cepetan gue capek nih."

"Iye sabar, lusa lo ke acara sekolah kita kan? Temenin gue beli dress yok besok."

"Pastilah gue dateng, gue kan osis. Besok jam berapa? Gue harus kasih tau si Mes..eh..si Landon dulu."

"Apa lo bilang? Mes..Mesum?"

"Bukan? Udahlah cepetan jam berapa?"

"Jam 11 sampai selesai."

"Oh oke, tempat biasa kan, gue tutup yah telponnya."

Setelah itu Werlyn menutup telponnya dan meletakkannya di tas meja kecil. Ia berjalan ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Oh sebelumnya, Werlyn sudah berganti dengan pakaian biasa.

Selesainya dengan ritualnya, gadis itu memakai baju tidurnya dan keluar kamar menghampiri Landon yang masih setia menonton film kesukaannya.

"Landon..besok gue mau pergi sama Wendy sampe malam. Jangan ganggu gue yah, bye." Kata Werlyn lalu kembali ke kamarnya.

Landon yang tadinya duduk sekarang sedabg berjalan ke Werlyn.

"Jangan malam-malam pulangnya, nanti gue yang jemput." Kata Landon.

"Ya terserah. Dah gue mau tidur bye!"

"Satu kamar yah tidurnya, kan udah suami-istri."

"Iya satu kamar, lo di bawah, gue di atas." Kata Werlyn lalu masuk ke kamarnya.

Landon menyunggingkan bibirnya.

<•~•>

Pendek yah?
Nanti di update lagi kok ;)

2017.10.21

CLOSE STRANGER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang