Mengejar Nita (2)

207 59 27
                                    

Happy reading:)

____________________________________
"Semua ini datang dari hati, Aku tak bisa melawannya.

Aku mencintaimu." -Lingga.

____________________________________

"Aku minta kamu, tolong jauhin aku."

Jlebb..

"Nit, kamu bercanda kan?." Tanya Lingga. Ucapan Nita tadi seperti sengatan listrik yang menyambar hatinya.

"Aku serius." Jawab Nita singkat. Kali ini, Lingga  menatap gadis di depannya dengan lekat. Tak ada kebohongan yang bisa ia lihat.

"Kamu beneran nyuruh saya buat ngejauhin kamu?." Tanya Lingga sekali lagi.

"Hahahaa .. Yaelah, gue bercanda doang. Mukak lo tegang amat." Nita tertawa melihat ekspresi Lingga.

"Untung cuman bercanda." Lingga menghembuskan nafasnya sambil mengelus dada merasa lega karna ucapan gadis tadi hanyalah bercanda. "Kok lo-gue lagi? Pake aku kamu dongg." Goda Lingga.

"Ogah!." Jawab ketus Nita sambil memalingkan pandangannya yang sebelumnya mengarah ke Lingga.

"Saya baru sadar, ternyata kamu punya bakat terpendam ya."

"Bakat terpendam?" Tanya gadis tersebut sambil menaikkan alisnya sebelah. 

"Iyaa, bakat terpendam."---Ucap Lingga.

"Bakat apaan?" Nita kembali bertanya. Ia masih tidak mengerti apa maksud dari perkataan Lingga.

"Bakat terpendam kamu itu, jadi penakluk hati saya"--- Lingga menjeda ucapannya sebentar. "Dan jadi permaisuri satu-satunya yang menetap dihati saya." Lingga tersenyum.

Blush. Ucapan Lingga kini membuat pipinya merona.

"Lo lucu deh kalo ngegombal." --- Jawab Nita. "Jadi pengen nabok."

"Ibarat Matematika, Matematika itu nggak butuh rumus, butuhnya pengertian. Sama kayak saya, Nggak butuh ditabok, butuhnya perhatian kamu." 

Kringg.. Kringg..

"Ngawur lo. Udah ahh, gue mau ke Kelas. Udah bel juga." Sahut Nita. 

Ketika Nita hendak melangkah pergi dari tempat itu, tiba-tiba dicegah oleh Lingga.

"Bagi id Line dong calon pacar." Ucap Lingga sambil mengedipkan mata sebelah.

"Ogah."

"Okee, karna saya suka sama yang menantang, saya bakalan berusaha buat dapetin id Line kamu." Sahut Lingga sambil mengibas jambulnya. Ia memiliki rambut jambul khas berwarna coklat blonde. Wajahnya yang tampan dan memiliki hidung yang mancung, sangat perfect. "Terus kalau saya udah dapet id Line kamu, saya bakalan berusaha dapetin hati kamu."

"I hate you." Teriak Nita sambil berlari menuju Kelasnya.

"Love you too." Sahut Lingga sambil terkekeh.

🌸🌸🌸

AUTHOR POV

Bel telah berbunyi. Pertanda untuk seluruh siswa-siswi agar segera masuk ke Kelas. Setelah mendengar suara bel, seluruh siswa langsung berlalu-lalang pergi menuju kelasnya masing-masing.

Nita menghela nafasnya sambil melihat ke arah koridor kelas yang kini telah sepi. "Mampus gue telat masuk kelas." Nita membatin.

Ketika Nita telah sampai di depan Kelasnya, ia mengintip lewat jendela, ternyata Mata pelajaran Fisika telah dimulai. Bu Tasya selaku wali kelasnya dan sekaligus guru yang mengajar mata pelajaran Fisika kelas X pun telah hadir di Kelasnya.

Ukiran Sebuah LukaWhere stories live. Discover now