20. Four months later

3.6K 262 9
                                    

#BELLA's POV#

"mom.. kenapa mom tidak memberitahukan bella sebelumnya?" tanyaku.

mom mengelus rambutku lembut, "bella sayang.. mom tidak mau membuatmu khawatir.. mom juga masih kuat menahan sakit nya bella..." ujar mom.

kata kata om membuatku semakin menangis. mom tidak pernah memberitahuku tentang sakit yang dideritanya. tumor otak. ini sudah tergolong tumor ganas. dan sekarang mom sedang dirawat dirumah sakit. sudah 4 hari aku menemani mom. niall tidak melarangku karna memang ini sangat tidak bisa dia tolak. bahkan niall menemaniku disini sekarang.

"sudahlah bella.. jangan terus membuang air mata mu itu.. mom tidak ingin melihat mu menangis lagi.." kata mom sambil terus mengelus rambutku.

"niall.." sekarang mom mengalihkan pandangannya kepada niall. niall mendekati kami dan duduk disamping kiri ranjang mom dan aku dikanan nya.

"tolong jaga bella untukku.."

"mom! mom tidak akan kemana mana! jangan bicara yang bukan bukan mom!" kataku hampir berteriak. tapi mom tidak mengubris sedikitpun kata kataku.

"jaga dia, jangan sampai air mata nya jatuh lagi.. dia sangat mencintaimu.. aku tahu kalian sangat saling mencintai.. jangan biarkan seorangpun memisahkan kalian.." ujar mom, "tentu, aku pasti akan melakukannya, barbara.." jawab niall. tangis ku semakin menjadi jadi.

mom akan melakukan operasi hari ini, dan kemungkinan mom selamat hanya sedikit, "bella sayang.. kau mau mendengar cerita tentang mu saat kau baru dilahirkan?"

aku mendongak dan melihat mom sedang tersenyum kearahku. dengan berat aku menganggukkan kepalaku, "tapi, kau harus mengahpus dulu air matamu.." aku menghapus air mata dipipiku.

"dulu, kau lahir tepat saat tanggal satu september seribu sembilan ratus sembilan puluh tiga, saat itu tepat pukul dua dini hari.. mom merasakan bahwa kontraksi yang sangat hebat. mom tahu seperti nya mom akan segera melahirkanmu.." tatapan mom tepat lurus kedepan. memandang jauh kedepan dengan sedikit tersenyum.

"dengan panik mom membangunkan dad mu yang sangat tertidur pulas disamping mom.. susah sekali mom membangunkannya hingga mom berteriak teriak agar dia bangun.. dijalan mom sudah sangat merasakan sakit luar biasa, bahkan dad mu sampai terbawa panik akibat mom.."

aku tersenyum getir mendengarnya, membayangkan mom masih mengandungku dan dengan panik nya berteriak teriak menahan sakit nya.

"kalian tahu, bahkan dad mu sampai menabrak tong sampah dua kali karna mom yang terus berteriak.. awalnya mom tidak menyangka akan melahirkan mu secara normal karna mom sudah tidak kuat lagi.. tapi dad mu terus menyemangati mom hingga mom berhasil.. dan kau.. saat mom melihat mu, mom seperti melihat bidadari kecil yang tuhan berikan kepada kami.. mata hazel mu memancarkan kebahagian untuk kami.. kau tersenyum begitu manis kearah kami.." mom menyeka air mata yang menetes dipipinya.

"kau adalah berlian yang begitu bersinar, menyinari hari hari kami.. kau adalah titipan tuhan yang paling berharga yang pernah kami miliki..."

tiba tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok suster yang siap menjemput mom. aku memegang erat tangan mom sepanjang perjalanan keruang operasi. aku dan niall menunggu diluar ruangan mom.

berdoa sepanjang detik agar mom bisa melewati operasi ini. niall terus memelukku agar aku merasa lebih nyaman dan rileks.

3 jam kami menunggu. the boys dan the girls juga sudah datang untuk menemani kami. kehadiran mereka membuat ku lebih tenang dan kuat.

dokter keluar sambil menyeka keringat yang keluar dari dahinya. dengan segera aku menghampirinya, "bagaimana keadaan ibu saya dok? dia selamat kan?" tanyaku.

Over Again [COMPLETED // Niall's] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang