---
Saat ini, Jaehyun bisa melihat sesosok yang terbaring di kasur UKS, membelakanginya.
"Hyung.."
Taeyong tidak menjawab, Jaehyun menghela napas dan berjalan mendekatinya. Setelah itu, Jaehyun duduk di kursi dekat ranjang Taeyong.
"Hyung, kau ingin berbicara apa?"
Taeyong masih memunggunginya.
"Hyung, tolong bi-"
"Kenapa kau melakukannya?"
Jaehyun diam.
"Kenapa kau melakukan hal tak senonoh seperti itu padaku, kenapa harus aku? Apa yang kau inginkan dariku? Hartaku? Atau kau menginginkan.. Tubuhku?"
Kepala Jaehyun yang semula menunduk, seketika terangkat dengan matanya yang membelalak kaget karena ucapan Taeyong.
"Hyung.. A-aku ti-"
"Lalu setelah kejadian kemarin, kenapa kau memandangiku terus-menerus jika kita dalam radius dekat? Apa yang kau lakukan? Apa kau menyukaiku? Atau hanya ingin mempermainkanku?"
Jaehyun bisa mengetahui saat ini bahwa Taeyong sedang menangis, bahunya sedikit bergetar dan ia juga mendengar suara tangisan meskipun samar-samar.
"Hyung, aku ini memang manusia bejat, aku tidak melakukan hal seperti itu kepadamu saja, aku sudah berbuat seperti itu sejak SMP pada yeoja atau namja manis yang terlihat menarik bagiku. Tapi aku tak pernah berbuat jauh dari itu, aku tak pernah menghamili siapa pun. Itu kulakukan hanya sekadar untuk hiburan."
Taeyong masih setia mendengar penjelasan Jaehyun.
"Juga soal memandangi hyung dan apa yang hyung katakan, tentang aku menyukaimu atau tidak. Aku masih belum yakin hyung."
"Lagipula jika benar aku menyukai hyung, hyung akan membenciku, sangat membenciku. Karena hyung telah disukai oleh seorang yang bejat dan tak bermoral, disukai oleh orang yang membuat diri hyung trauma, disukai oleh seorang yang bodoh dan mesum."
Perlahan, Taeyong membalikkan badannya, menghadap Jaehyun.
"Aku tidak pernah merasa bersalah setelah orang yang ku mesumi mengalami musibah karena diriku, tapi untuk pertama kalinya, aku merasa bersalah. Dan hyung tahu, orang yang pertama kali membuatku merasa bersalah atas perlakuan bejatku sendiri."
Hening sejenak, Taeyong mulai memberanikan dirinya untuk menatap mata Jaehyun, menunggu ucapan yang ingin Jaehyun lontarkan.
"Dan orang itu kau, hyung. Untuk pertama kalinya aku merasa bersalah setelah hyung menjadi seperti ini karenaku, dan hyung-lah orang pertama yang membuatku merasa bersalah seperti itu."
Mereka sama-sama terdiam, saling memandang pasang mata satu sama lain hingga akhirnya Taeyong bersuara kembali.
"Jaehyun. Aku ingin tanya sesuatu, entah ini berhubungan atau tidak dengan topik kita barusan."
"Tanyakan saja."
"Kenapa kau sering berkelahi? Dan kenapa kau berperilaku bejat seperti itu?" Taeyong mulai memposisikan dirinya untuk duduk.
"Memang pada dasarnya ak-"
"Bom tidak akan meledak tanpa pemicunya, jika kau berhati-hati atau tak membuat pemicunya bereaksi untuk meledak, bom itu tidak akan meledak. Tapi lain halnya jika kau sengaja menyalakan sumbu, menarik tuasnya, menginjaknya, ataupun memutus kabelnya sembarangan, tentu bom itu meledak dan menghancurkan apa yang ada disekitarnya, karena apa? Karena ada pemicu yang membuat bom itu meledak." Taeyong ingin melanjutkan omongannya, tapi tertahan karena Jaehyun berbicara duluan.
YOU ARE READING
Change | JaeYong |DISC-
FanfictionKehidupan Taeyong berubah drastis karena kedatangan Jaehyun. "Ssst.. Tenanglah, aku tidak akan berbuat macam-macam padamu." -jjh -DISCONTINUED- ▒071017▒ 🍵Matchy Cha🍵
-just for FIVE minutes, please don't look at me!-
Start from the beginning
