Wulan yang menatap kepergian mereka hanya tersenyum dan setelah itu ia hanya diam mempalingkan wajahnya dari tatapan lembut dari kekasihnya.

"Lan? Aku mau ngomong sama kamu." ujar Fajar lembut.

"Nggak ada yang perlu lo omongin lagi semuanya sudah jelas. " sahut Wulan dingin.

"Aku mau minta maaf ke kamu, dan aku ingin jelasin ke kamu semuanya."

"Gue nggak butuh penjelasan karna menurut gue lo emang masih cinta sama Tiara. " ucap Wulan yang ingin duduk bersender di ranjang dan menepis tangan Fajar yang ingin membantunya.

"Nggak usah sok perhatian!" sentak Wulan menepis tangan Fajar.

"Lan? Aku mohon dengerin aku dulu. Aku udah jelasin ke kamu saat kamu mau ninggalin kita semua dua hari yang lalu saat kondisi kamu udah gak tertolong lagi tapi ada suatu keajaiban yang membuat kamu kembali di dunia ini." ujar Fajar membuat Wulan menolehkan kepalanya ke arah Fajar.

"Kenapa harus lo ceritain ke gue? Bukannya lo seneng ya kalo gue mati?" kata Wulan dengan senyum sinis menahan air matanya.

"Lan, aku tahu--"

"Gue mohon lo keluar dari kamar ini." ucap Wulan datar.

"Lan, bentar aja gue mohon. " ucap Fajar memohon.

"GUE BILANG PERGI YA PERGI!!" bentak Wulan membuat Fajar hanya menurut.

Setelah melihat kepergian Fajar, air mata itu kembali mengalir. Hatinya kembali terasa sakit lagi. 

    Sudah 3 hari Wulan berada di rumah sakit dan 3 hari itu Fajar selalu datang dan berusaha meminta maaf serta menjelaskan semua. Tetapi usahanya tak membuahkan hasil sama sekali. Fajar harus rela diusir oleh Wulan yang selalu marah melihatnya. Teman-temannya yang melihat pertengkaran Wulan dan Fajar hanya bisa berdoa semoga mereka bisa berbaikan kembali. 

"Lan gue punya kabar baik buat lo. Besok lo diperbolehkan pulang karena kondisi lo yang semakin membaik. " ujar Clara memberitahu pesan dokter yang merawat Wulan.

"Hhm, " jawab Wulan singkat. Setelah sadar dari komanya, bukannya ceria, Wulan malah semakin menjadi pendiam dan irit bicara persis seperti Ferry.

"Gue saranin lebih baik kalian pulang dulu. Kalian tuh juga butuh istirahat. Jangan sampai kalian jatuh sakit dan kelelahan hanya gara-gara gue." nasehat Wulan pada sahabatnya yang menemaninya sejak pagi. 

   Pada saat koma Wulan koma, Alexa yang telah menikah telah dikaruniai seorang janin yang kini sedang dikandungnya. Dan usia kandungannya masih memasuki usia 2 bulan.

"Dan buat lo, Alexa. Kan lo hamil jadi jangan sampe kecapean nanti si manusia es itu bisa marah." tegur Wulan lembut.

"Gak papa kali, Ferry aja bolehin kok kalo gue njagain lo walaupun harus denger omelannya dulu." ucap Alexa sambil terkekeh.

"Lan, gue mau tanya sama lo?" tanya Clara pada Wulan.

"Apa?"

"Lo masih cinta kan sama Fajar?" tanya Clara penasaran.

"Ngapain lo ngomong tentang dia. Kalo lo bantuin dia supaya bisa deket sama gue lagi mending lo gak usah jadi temen gue." ucap Wulan tajam karena Clara membicarakan hubungannya dengan Fajar.

"Gue tau lo masih cinta sama Fajar." ujar Clara tegas.

"Tau darimana lo kalo gue cinta sama Fajar. Yang ngerasain cinta gue bukan lo." ucap Wulan datar.

"Kalo lo gak cinta gak mungkin lo bakal nangis seharian gara-gara dia gak datang. Lo gak mungkin masih nyimpen kalung pemberian Fajar. Dan satu lagi gue udah temenan sama lo dari kecil Lan. Dari kecil." ujar Clara marah. Wulan yang mendengar hal tersebut hanya menatap Clara dengan padangan kosong. Tak lama kemudian air mata mulai jatuh dan membasahi pipi Wulan lagi.

Love in High School (Wulan Series) (Selesai) Where stories live. Discover now