"Kepalaku."lirih Jungkook.

"Kookie, apa sebaiknya kau-"

"Tidak mau, hyung."tolak Jungkook walaupun ia tidak tau apa yang akan Seokjin katakan setelahnya.

"Kau terlihat pucat kelinci."kata Seokjin. Ia menggandeng tangan Jungkook saat menuruni tangga.

"Memang wajahku seperti ini."kata Jungkook.

"Bagaimana dengan kepalamu? aku dengar kau terjatuh beberapa hari yang lalu."kata Seokjin.

"Sudah sembuh."jawab Jungkook.

"Kau yakin?"tanya Seokjin.

"Noona, odiseo?"Jungkook balik bertanya. Ia benci dengan pertanyaan Seokjin yang seakan tidak ada habisnya sampai kiamat.

"Ah, dia sedang menyiapkan bekal untukmu."jawab Seokjin.

Jungkook mengangguk paham, mereka berdua lantas pergi ke dapur menghampiri Jiseo yang terlihat sangat sibuk menyusun kotak bekal milik Jungkook.

"Noona."

"Em?!tunggu sebentar, Kookie."kata Jiseo. Ia bahkan sampai tidak melihat Jungkook yang kini berjalan ke arahnya setelah lepas dari Seokjin.

Jungkook yang berhasil mendapatkan tubuh Jiseo lalu tertawa sambil memeluk pinggang kakaknya. Ia memperhatikan Jiseo yang kini sibuk memotong wortel dan brokoli yang baru gadis itu rebus.

"Tidak enak."gumam Jungkook.

"Heh, kau-"

Jungkook menoleh, ia bahkan lupa jika ada Seokjin di belakang mereka.

"Lupakan, aku tidak melihatmu, hyung."kekeh Jungkook.

Tangan Jiseo bergerak melepas pelukan Jungkook setelah ia selesai menyusun bekal adiknya. Ia berbalik lalu menatap wajah pucat Jungkook di hadapannya.

"Jika ada apa-apa-"

"Aku akan menghubungimu, Noona."potong Jungkook cepat.

Jiseo menunduk, sebenarnya ia tidak rela membiarkan Jungkook pergi pagi ini.

"Am-bolehkah aku meminjam handicam milikimu?"tanya Jungkook.

"Untuk apa?"

"Aku ingin merekamnya, aku ingin menunjukkan teman-teman baruku di sekolah."kata Jungkook antusias.

Jiseo mendongak, sekuat tenaga ia menahan tangis yang hampir jatuh saat Jungkook meminta handicam miliknya. Apakah, Jungkook akan-

Tangannya mengepal kuat, ia berjalan tertatih saat memasuki kamar. Jiseo berdiri di depan laci tempat ia menyimpan handicam kesayangannya. Setelah ia dapat dan memastikan bahwa daya pengisiannya penuh, ia keluar. Jungkook sudah menunggunya di mobil bersama Seokjin.

"Ini."kata Jiseo sambil memberikan handicam pada adiknya.

Jungkook tersenyum, ia memasukan handicamnya ke dalam ransel. Seokjin yang paham akan kekhawatiran Jiseo mulai menatap kekasihnya seolah mengatakan 'Jungkook akan baik-baik saja' dan Jiseo paham itu sampai akhirnya mobil melaju meninggalkan rumah.

Sesampainya di sekolah, Jungkook langsung turun dengan semangat. Kakinya yang tadinya lemah ia coba kuatkan untuk berdiri, kepalanya yang selalu terasa sakit ia paksakan untuk tetap merasa bahwa dirinya baik-baik saja.

"Cubit aku, Noona."pinta Jungkook.

"Uh?"

"Cepat cubit aku."pintanya sekali lagi.

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Where stories live. Discover now