"Boleh kok, santai aja kali. " balas Reno sambil tersenyum kemudian kembali lagi berkutat dengan laptop yang ada dihadapannya.

  Terjadi keheningan di ruangan itu. Reno sedang sibuk dengan laptopnya sedangkan Clara sibuk membaca majalah yang tersedia di sana. Mereka  sama-sama gugup jika dalam keadaan berdua, baik Clara maupun Reno. Padahal Clara tak pernah merasa gugup sampai seperti ini jika bersama seorang laki-laki selain kakaknya dan temannya itu. Reno pun juga begitu, ia tak pernah segugup iti jika bersama seorang perempuan lain. Namun, entah mengapa jika mereka sedang berdua saja seakan-akan jantung mereka memompa lebih cepat dari keadaan sebelumnya.

"Clar, nanti malem lo ada acara nggak ? " tanya Reno untuk memecah keheningan.

"Emm, maaf kak nanti aku diajak Nicholas pergi." sahut Clara yang seakan-akan tahu jalan pikiran Reno.

"Oh yaudah, kalo gitu gue duluan ya soalnya mau kirim data ke kantor dulu. " ucap Reno sambil pergi meninggalkan Clara.

"Iya kak."

***

  Pukul 7 malam, Bayu dan Mona sama halnya seperti temannya yang lain. Mereka memilih untuk pergi keluar rumah untuk menghilangkan kejenuhannya. Bayu dan Mona memilih untuk pergi ke pasar malam yang berada tak jauh dari daerah rumah Mona. Suasana di pasar itu sangat ramai banyak orang berlalu lalang dihadapan mereka berdua.

"Mon, tunggu sini bentar ya? " ucap Bayu pada Mona.

"Iya," sahut Mona.

  Entah apa yang ada di pikiran Mona hingga ia mau diajak pergi berdua saja dengan Bayu yang notabenya selalu menggoda Mona. Mereka berdua nampak akrab ketika bermain beberapa permainan tadi. Sekarang Mona sedang menunggu Bayu yang melenggang pergi entah kemana dengan duduk di kursi yang tersedia.

"Tuh bocah lama banget sih. " gerutu Mona ketika merasa Bayu tak kunjung kembali.

"Hai kak, kakak Mona ya? Ini ada titipan dari orang." ucap anak perempuan kecil yang terlihat memberikan boneka dan bunga serta es krim kepada Mona.

"Buat kakak? " tanya Mona tak mengerti sambil menerima pemberian anak kecil itu.

"Iya, aku pergi dulu ya kak." anak tersebut pergi meninggalkan Mona yang masih bingung dengan barang yang ada di tangannya.

"Dari siapa sih? " gumam Mona sambil melihat-lihat barang itu bilamana terdapat secarik kertas yang terselip di situ. Dan ternyata benar, ia menemukan sebuah kertas kecil berwarna pink yang terselip di dalam rangkaian bunga mawar yang ia pegang.

From : Bayu

" Gue nggak tau harus pake cara apa biar gue bisa ngungkapin perasaan gue yang sebenarnya ke lo. Awalnya niat gue cuman buat lo baper tapi lo nya malah santai aja. Dan gue jadi ngerasa kalo gue itu penasaran ngejar perasaan lo yang segitu santainya. Hingga gue ngerasain gimana rasanya orang jatuh cinta dan hanya lo yang buat gue rasain itu semua. "

  Setelah selesai membaca surat itu, Mona tak menyangka jika Bayu juga membalas perasannya. Mona memang terlihat santai jika digoda Bayu namun hatinya tak dapat dipungkiri bila ia memang mulai menyukai Bayu. Dan menumbuhkan kebencian yang awalnya ia tanamkan untuk seorang Playboy menjadi sebenih cinta. Dan hanya pada Bayu lah ia merasakan jatuh cinta itu.

"Lo udah baca? " ucap Bayu yang sudah datang dan duduk kembali di dekat Mona.

"Udah kok." untuk menutupi rasa gugupnya ia berusaha sesantai mungkin seperti biasanya dengan memakan es krim yang diberikan oleh Bayu bersamaan dengan boneka dan rangkaian bunga mawar tadi.

"Gue sayang sama lo, Mon. " ucap Bayu memberanikan diri.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Bayu dan menatap Mona tulus.

  Awalnya Mona mengira Bayu hanya bercanda dan bermain-main seperti biasanya. Namun, ketika ia juga menatap Bayu, ia tak dapat melihat kebohongan yang ada di mata Bayu. Dengan tegas Mona menjawab,

"Gue belum bisa jawab sekarang, Bay. Gue..gue butuh waktu. " sahut Mona kemudian dan menundukkan kepalanya.

"Gapapa kok." ucap Bayu tulus dan serius tak seperti biasanya. Tak ada Bayu yang selalu bercanda saat itu, hanya ada sosok Bayu yang baru yaitu ia bisa berbicara dengan serius. Ia sebenarnya merasa cukup kecewa jika Mona tak dapat menjawab sekarang juga karena baru pertama kalinya ia mendapat jawaban seperti ini dari sekian banyaknya cewek yang pernah ia tembak. Mungkinkah ini karma buat gue karna udah nyakitin banyak hati cewek..?

Love in High School (Wulan Series) (Selesai) Where stories live. Discover now