Chapter 3 - I'm Helping You!

Start from the beginning
                                    

Ketika lagu berakhir, David bangkit dari kusrinya dan menjulurkan tangannya kepada Scarlet dan Scarlet menyambutnya kemudian mereka berdua membungkuk setelah itu, semua orang bertepuk tangan dan tirai merah kemudian tertutup. Ferdinand dan Olive menghampiri David dan Scarlet di balik tirai.

"Saya benar-benar tidak tahu jika anda bisa bermain cello, Mr. Martinez" David tak bereaksi apa-apa.

"Selamat atas suksesnya pertunjukan pertamamu, Scarlet." Olive berucap kemudian memeluk Scarlet.

"Bagaimana kalau kalian berdua ikut makan malam bersama kami?" Ferdinand menawarkan kepada Scarlet dan Olive.

"A- aku..." sialnya, Scarlet tidak tahu harus memberi alasan apa?

"Dia ada janji denganku, Mr. Anston" Scarlet terkejut ketika pinggangnnya tiba-tiba ditarik.

"Benarkah? Kupikir kita..."

"Maaf sebelumnya, tapi inilah alasanku menyetujui permintaan anda mengenai perpindahan tempat pertemuan. Aku tahu Scarlet akan melakukan pertunjukan pertamanya disini. Dan kami ada janji makan malam. Lagipula, tidak ada yang dirugikan, bukan? Saya telah membantu anda memenuhi janji anda kepada Scarlet untuk hadir di pertunjukan pertamanya. Benarkan Scarlet?" Dvaid menatap Scarlet. Dia tahu Scarlet tidak punya pilihan.

"Ah? I- iya benar, aku ada janji makan malam dengannya"

"Baiklah, pertemuan untuk malam ini kita batalkan"

"Saya akan menguhungi anda mengenai pertemuan kita besok pagi. Kalau begitu, kami pamit" David menggenggam tangan Scarlet dan membawanya pergi keluar museum. Scarlet masuk ke dalam mobil David disusul David yang kemudian masuk dan duduk di kursi kemudi. Lamborghini Aventador J milik David melaju dengan ceoat meninggalkan area National Gallery of Art.

 Lamborghini Aventador J milik David melaju dengan ceoat meninggalkan area National Gallery of Art

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau mau membawaku kemana?" tanya Scarlet.

"Makan malam" jawab David acuh.

"What? Are you kidding me?"

"I'm not"

"Listen me, aku menyutujui perkataanmu karena aku tidak punya pilihan, oke? Aku tahu kau-"

"Sudah menolongmu dari hancurnya pertunjukan pertamamu dan dari Mr. Anston yang kau sukai tapi, malah menikah dengan seorang wanita yang namanya Olive. Yang mana Olive itu bisa aku simpulkan sebagai temanmu melihat dari interaksi kalian berdua. Right?" Scarlet mati kutu sekaligus malu. Pria ini benar-benar bisa membaca situasi.

"Oke, kau membantuku dua kali. Tapi, aku tidak bisa begitu saja menerima ajakan makan malammu. Aku bahkan tidak tahu kau ini siapa, Mr. Martinez?" David menepikan lamborghini Aventador J merahnya kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Scarlet dan menyeringai.

"Kau baru saja mengucapkan namaku dan berkata tidak tahu siapa aku?" Scarlet mendengus kemudian menjawab,

"Kau pikir aku tahu namamu dari mana, huh? Andaikata Ferdinand tidak menyebut namamu, aku juga tidak akan tahu. Lagipula itu nama belakangmu."

"Bagaimana kalau kita melakukan barter?"

"Maksudmu?" Scarlet menaikkan salah satu alisnya.

"Beritahu aku nama belakangmu dan aku akan memberitahumu nama depanku?" lagi-lagi Scarlet mendengus.

"Dengar yah, tidak ada untungnya melakukan barter denganmu. Lagipula tidak ada untungnya bagiku."

"Barter atau makan malam?" sialan! Scarlet memaki pria beriris abu-abu itu dalam batinnya.

"Scarlet Kennedy" Scarlet memaksakan senyumnya saat memperkenalkan dirinya dan David menyeringai karena ternyata wanita yang duduk di jok sebelahnya lebih memilih barter disbanding makan malam dengannya. Unique, batin David.

TBC

THE JERK's TONEWhere stories live. Discover now