Sebuah lampu bercahaya muncul menandakan bahwa Agatha mempunyai ide di otak kecil cantik nya.
Agatha mulai ancang-ancang memulai aksi nya
1 detik.
2 detik.
"Aakkh.. shit! Gadis sial. Apa yang kau lakukan?!"
Teriakan pria asing di belakang tubuh Agatha begitu nyaring dan menggema membuat bekapan tangan nya terlepas.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu Agatha kembali menyerang pria tersebut dengan menendang area sensitif seorang pria membuat orang itu kembali menjerit dan terjatuh ke tanah.
Melihat situasi sudah aman, Agatha cepat-cepat berlari masuk ke dalam dan langsung mengunci pintu.
Saat gadis itu berbalik menuju kamar dirinya dikejutkan oleh sosok Andin yang sedang berdiri berhadap nya dengan tangan kanan menutup mulut nya yang sedang menguap dan tangan kiri mengucek mata.
Melihat Agatha yang hanya terdiam kaku di depan nya membuat Andin kepo "loe belom tidur tha? Tadi itu suara siapa?"
"Sssttt... jangan berisik di luar ada orang aneh, gue takut itu perampok." Balas nya sembari berbisik
"WHAT.....mmfffftt"
"Gue bilang jangan berisik!!" Geram gadis mungil tersebut sembari menutup mulut Andin sebelum teriakan nyaring nya makin kencang.
Sepertinya pilihan yang salah telah memberi tau sahabat nya Andin, ia lupa jika Andin itu orang yang punya sifat heboh apalagi soal beginian.
"Sekarang kita balik ke kamar! Besok gue jelasin."
Seru Agatha seraya melepaskan bekapan di mulut Andin dan melangkah pergi ke kamar nya tanpa menunggu balasan dan reaksi yang di berikan oleh Andin.
☆☆☆
Suara ayam berkokok dan bersautan pertanda bahwa fajar telah menyingsing.
Suara Adzan pun mulai berkumandang di setiap penjuru daerah untuk memanggil para umat manusia agar segera bangun dan melaksanakan sholat subuh.
Andra sedang berjalan menuju masjid dekat rumah dengan menaiki sepeda seorang diri.
Tak ada yang menemaninya untuk melaksanakan kewajiban seorang muslim.
Ayah nya belum pulang dari luar kota, kakak laki-laki nya tak pernah mau ikut jika dirinya ajak untuk melaksanakan kewajiban.
Andra selalu berdoa kepada Allah swt. Agar kelak jika ajal menjemputnya Andra bisa melihat keluarganya bisa berkumpul utuh.
"Andra, kok sendirian aja?"
Seorang lelaki muda dengan peci di kepala nya menyapa Andra saat cowok itu telah sampai di parkiran masjid
Andra turun dari sepeda nya kemudian berbalik menghadap lelaki di depan nya
"Iya nih. Maklum jomblo" kata Andra dengan senyuman di bibir nya
Lelaki muda itu hanya terkekeh mendengar balasan Andra.
Dasar jomblo eh ralat single -_-
"Baru dateng?" Lanjutnya
"Baru aja sampe, yaudah yuk masuk."
Mereka pun melangkah masuk ke dalam mesjid menuju tempat wudhu khusus lelaki.
Itulah seorang Andra, ia akan bersikap dingin pada orang-orang yang menurut nya asing dan tak asik karena membawa pengaruh buruk atau sebaliknya Andra akan bersikap baik dan murah senyum pada mereka yang sudah kenal akrab bahkan Andra merasa nyaman pada mereka.
Subuh ini Andra pergi ke masjid dengan menggunakan sepeda dengan alasan ingin sehat dan setelah sholat dirinya akan pergi keliling taman dekat komplek rumah nya untuk berolahraga dengan naik sepeda.
☆☆☆
"Andin, bangun! Woy ini udah jam berapa? Nanti telat ke restaurant."
Pagi ini Agatha dibuat geram dengan kelakuan sahabatnya Andin, pasalnya Andin sangat sulit dibangunkan setelah dirinya sehabis sholat subuh.
Padahal yang semalam tidak bisa tidur itu Agatha, tetapi mengapa jadi Andin yang malah susah dibangunkan.
"Emmhhh.. bentar lagi tha, gue masih ngantuk."
Andin menggeliat di bawah selimut dengan mata yang masih terpejam.
Agatha berdecak sebal " sekarang atau loe gue tinggalin?!"
Andin langsung membuka mata nya, gadis itu mengucek kedua kelopak matanya sembari menguap.
"Nih gue bangun, tungguin bentar gue mau mandi."
Andin langsung melengos pergi menuju kamar mandi.
Sedangkan Agatha menuju teras kontrakan nya menunggu Andin bersiap. Agatha melirik jam tangan di pergelangan kiri nya.
Pukul 7.30 wib
Masih ada waktu sebelum restaurant buka, dan untung nya hari ini bukan jadwal dirinya dan Andin untuk membersihkan restaurant sebelum buka karena jika tidak habislah mereka berdua.
Saat sedang asik-asik nya Agatha bersenandung ria, Gadis itu melihat sebuah kotak berukuran sedang berwarna hitam di bawah meja teras
Penasaran.
Agatha mendekati kotak tersebut, dengan hati-hati ia mengambil kotak itu dan membukanya.
1 detik.
2 detik.
3 detik.
"Aaakkkhhh.. Astagfirullah apa itu?"
Kotak tersebut langsung di lempar oleh nya setelah melihat apa isi dari kotak tersebut.
Betapa kaget nya Agatha ketika ia membuka kotak itu di dalam nya berisi sebuah kepala kucing dengan berlumuran darah.
Syok? Tentu saja.
Bahkan cewek itu langsung jatuh terduduk karena tidak kuat menahan berat tubuhnya.
"What happen girl? What happen?" Seru Andin.
Andin tiba-tiba datang dari dalam rumah dengan gaya tergopoh-gopoh.
Agatha mulai berkeringat dan tangan nya sedikit bergetar. "I.... itu din" agatha menunjuk kotak yang tadi ia lempar.
Andin menyeringitkan kening nya, namun tak ayal dirinya menghampiri kotak tersebut karena penasaran.
Dan saat ia didekat kotak tadi Andin pun sama terkejut nya dengan Agatha, cepat-cepat cewek itu menghampiri sahabat nya.
"Ya Allah tha, kok bisa sih ada orang yang ngirimin kaya gituan pagi-pagi?"
"Gue juga nggak tau din, pas gue lagi nungguin loe disini gue liat kotak itu, dan pas gue buka isinya kaya gituan. Gue takut din."
Tutur Agatha susah payah menahan ketakutannya.
"Yaudah loe mau berangkat kerja atau izin aja buat istirahat?. Loe keliatan pucet tha."
Andin tau dan mengerti sahabat nya yang satu ini sangat takut dengan darah dan sejenisnya. Yah seperti phobia
Itu terjadi setelah kejadian pembantaian keluarga nya dua tahun silam juga ditambah setahun yang lalu Agatha menjadi saksi kejadian tabrak lari di depan mata kepala nya sendiri yang menewaskan korban nya.
"Gue mau kerja aja, kalo gue dirumah malah bikin tambah parno."
Ide yang bagus - pikir Agatha
"Yaudah ayok! Karna teriakan loe yang membahana itu gue siap-siap pake metode kebut dalam lima belas menit."
Andin terkekeh diakhir kata nya berharap dapat mencairkan suasana yang terjadi, namun seperti nya nihil karena cewek di depan nya hanya diam tak berucap.
Setelahnya mereka berlalu pergi untuk bekerja, namun Andin terlebih dahulu membuang bangkai kepala kucing tadi dan mengunci pintu kontrakan.
Syukur Andin tadi malam menginap dikontrakan Agatha, karena entah apa yang akan terjadi jika saja Andin tak ada mungkin gadis itu sudah diculik atau malah pingsan mengingat kejadian tadi malam ditambah juga kejadian barusan.
Namun hal yang membebani Andin tentang sahabat nya itu.
Agatha dalam bahaya.
○○○ T B C ○○○
Jakarta, 3 Oktober 2017
A/n : suka atau tidak suka, baca aja yah holang-holang. Makasih semua 😘
Kasih vote nya boleh lah!!!
-Ifah-
Penulis Super Amatir yang nggak jago bikin story.
VOCÊ ESTÁ LENDO
💢Double A💢
Romance"KETIKA CINTA TERJEBAK PADA MASA LALU" ... Sebuah kisah klise, tentang kisah seorang gadis yang hidup sebatang kara sejak dua tahun terakhir. Orang tua nya dibunuh secara keji dan kakak laki-laki nya hilang entah kemana. Agatha Wulandary Bertemu se...
Part 7 : •°orang Misterius°•
Começar do início
