Ponsel di saku Jiseo berbunyi. Cepat-cepat ia mengangkatnya dan ternyata itu adalah dari Seokjin.

"Odiga?"tanya Seokjin dari seberang telepon.

"Aku sedang mencarikan sekolah untuk Jungkook."jawab Jiseo. Nadanya nampak sangat lelah sekali.

"Uh?kau yakin?"tanya Seokjin.

"Mau bangaimana lagi, dia akan marah padaku jika aku tidak mencarikannya."jawab Jiseo.

"Mau aku temani?"tanya Seokjin.

"Tidak usah,"jawab Jiseo."Em, bisakah kau membantuku?"tanya Jiseo kemudian.

"Bantuan apa?"

"Tolong temani Jungkook sementara di Rumah sakit, hari ini dia ada jadwal chemotherapy kemungkinan aku akan terlambat karena mengurus masalah ini."jawab Jiseo.

"Baiklah, aku akan kesana sekarang."jawab Seokjin.

"Gomawo, Seokjin-ah."kata Jiseo.

"Ah, Jungkook sudah seperti adikku sendiri. Kau tidak perlu berterima kasih."kata Seokjin.

"Hmm ... aku harus kembali mencari sekarang."kata Jiseo.

"Hati-hatilah."

Jiseo mengangguk paham, mereka berdua mematikan telepon setelah saling mengucapkan 'aku mencintaimu'. Kaki Jiseo kembali melangkah ke sebuah sekolah yang berada tepat beberapa meter dari tempatnya tadi. Sepanjang jalan pintu masuk terdapat pohon sakura merah muda besar yang kini sedang berbunga. Angin yang bertiup membuat rantingnya bergerak kemudian menjatuhkan bunganya tepat saat Jiseo melewatinya seakan bunga itu diberikan kepada Jiseo sebagai sambutan selamat datang.

Jiseo mengamati siswa-siswa yang berlalu lalang saat ia melewati lorong-lorong gedung. Mereka terlihat pintar dan sangat-mungkin mereka juga tipe orang yang suka berteman dengan siapa saja- entahlah.

"Sillyehamnida?"

Jiseo membungkukkan sedikit tubuhnya saat memasuki ruangan kepala sekolah.

"Ah, silahkan masuk."ucap seorang pria paruh baya yang tadinya sibuk dengan kertas dan pulpennya.

"Gamsahamnida."

"Ada yang bisa saya bantu, Ahgashi?"tanyanya.

"Oh saya ingin mendaftarkan adikku sekolah disini."jawab Jiseo.

Mereka berdua berbincang setelah Jiseo mengutarakan maksudnya datang ke sekolah yang ternyata termasuk sekolah elit di Seoul. Setelah beberapa kali berunding, akhirnya mereka mencapai sebuah kesepakatan yang menutut Jiseo akan membuat adiknya senang. Mereka kemudian berjabat tangan sebelum Jiseo berpamitan untuk keluar.

Bruk!!

Tak sengaja Jiseo menabrak lengan seseorang karena terlalu asik memainkan ponselnya. Ia tidak sabar ingin memberi tau Jungkook bahwa adiknya bisa masuk setelah kondisinya memungkinkan.

"Ah, jweosonghamnida."kata Jiseo. Ia membantu pemuda berambut coklat tersebut berdiri.

Pemuda itu tidak menjawab, ia benar-benar terlihat kesakitan.

"Bagaimana kalau kau ku antar ke ruang kesehatan, huh?"tanya Jiseo panik.

"Tidak tidak, aku baik-baik sa-"

Pemuda berseragam dan beralmamater sekolah tersebut berhenti bicara ketika melihat Jiseo yang nampak panik dan kebingungan.

"Oh, aku baik-baik saja."ia nampak langsung berdiri tanpa bantuan Jiseo walau tangannya masih meremas kemejanya.

"Wajahmu terlihat pucat, apa kau-"

"Tidak, aku baik-baik saja. Mungkin udara yang sedikit berubah, atau perasaanku saja yang sekarang berubah."katanya enteng.

Jiseo mengernyitkan dahinya.

"Kim Taehyung."

Pemuda itu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai Kim Taehyung.

"Oh-Jiseo."jawab Jiseo singkat. Ia membalas jabat tangan Taehyung.

"Apakah kau murid baru?"tanya Taehyung.

"Ani, aku terlalu tua untuk kembali masuk SMA."jawab Jiseo.

"Woaa- Noona?"

"Eh?"

"Lalu siapa yang akan masuk ke sekolah ini?"tanya Taehyung lagi.

"Adikku."

"..."

"Apakah benar kau tidak apa-apa?"tanya Jiseo memastikan.

"Hm ... aku tidak apa-apa."remaja itu menunjukkan senyum kotaknya.

"Baiklah, aku harus pergi."kata Jiseo.

Jiseo melangkah meninggalkan Taehyung yang kemudian bersandar di tembok. Taehyung sendiri terlihat meremas dadanya sambil meringis.

"Arrghh!!"

Skip-

Jiseo kembali ke rumah sakit setelah Seokjin bilang bahwa Jungkook menangis mencarinya. Kakinya ia paksa untuk berlari walau sebenarnya terasa akan putus.

"Kookie?"

"Noona, gajimaaaaa."rengek Jungkook.

"Iya, aku disini huh."kata Jiseo.

Jungkook menangis, apalagi ketika suster kembali menyuntiknya dengan cairan berdosis tinggi untuk yang ke 4 kalinya.

"Bersabarlah, ini hanya sebentar oke?"

Jiseo kini tengah memeluk Jungkook, ia duduk di ranjang sambil terus memegang tangan adiknya yang menaut. Sementara Jungkook terus meraung kesakitan dan kembali muntah setelah beberapa saat obat masuk ke dalam tubuhnya.

"Seokjin-ah, tolong ambilkan air dan handuk."pinta Jiseo.

Seokjin yang saat itu berada di dekat Jiseo segera membantu kekasihnya. Ia mengambil handuk basah beserta tempat sampah juga tissu.

"Kau kuat huh, kau sudah berjanji padaku."lirih Jiseo sambil membersihkan sisa-sisa muntahan Jungkook di mulut adiknya.

Jungkook hanya terlihat meringis kesakitan lalu kembali muntah. Ia sangat tidak tahan dengan obat yang terasa mengalir di dalam tubuhnya.

"Bisakah kau memberinya obat yang sedikit lebih ringan huh?!"marah Jiseo pada suster yang mendampingi mereka.

"Jweosonghamnida, Nona. Obat itu telah dianjurkan oleh Dokter Bae."jawab Suster.

"Jungkook terlalu kecil untuk menerimanya!!"

"Maafkan saya, Nona."suster itu nampak membungkuk.

Apalagi yang bisa Jiseo lakukan, ia sama sekali tidak mampu menghentikan apapun yang menjadi prosedur terbaik untuk adiknya.

"Sshh ... tahan Kookie, kau pasti bisa."kata Jiseo. Ia lebih mengeratkan tautannya pada tangan Jungkook.

Lagi-lagi Jungkook tidak menjawab, bahkan ketika Jiseo terus mencoba menenangkannya.

"Aaaaaggghhhh!!!!"

Untuk kesekian kalinya, Jungkook menjerit. Proses penyuntikan obat yang terakhir memang membutuhkan dosis lebih dari sebelumnya. Jiseo tidak tahan, ia sangat tidak tega apalagi sekarang Jungkook harus menggunakan selang untuk bernafas karena ia merasa ada yang salah dengan pernafasannya.

"Ini yang terakhir hm ..."lirih Jiseo.

"Noona-"

"Tidak, aku tidak akan kemana-mana. Aku disini."bujuk Jiseo.

Jiseo memeluk Jungkook, membenarkan letak selimutnya, mengeratkan tanganya seolah ia ingin mengatakan 'jangan takut Kookie, Noona disini'.

To Be Continued ...
Whats wrong with Taehyung guys 😶
Sorry ya kalo ini beneran gagal sad nya 😭 bcs aku lagi coba-coba bikin angs gini :') maaf kalo ngga ada feel :') kritik dan saran dongs siapa yang mau dibunuh disini :') kookie mati boleh ya? :"

By The Way Happy 1K followers guys 📣🎉 Thank you so much! 😘

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Where stories live. Discover now