Untake My Life- 01

147K 6.1K 204
                                    

Rana POV

Aku mematut sekali lagi diriku di depan cermin. Aku bersyukur Tuhan menganugerahi kecantikan untukku, meski banyak diluar sana yang lebih cantik. Tak sedikit orang menilaiku adalah gadis yang sederhana, memang itulah penampilan yang aku suka. Aku anak pertama dari tiga saudara. Aku lahir di kota Bandung, namun aku dibesarkan di kota Jakarta ini. Papaku keturunan sunda, sedangkan Mamaku jawa. Kiranya selama dua menit aku mematut diri di depan cermin, aku pun bergegas keluar kamar dan menuruni tangga rumah menuju ruang makan. Sebelum berangkat kuliah, seperti biasa aku sarapan terlebih dahulu pagi ini.

"Rana! Sarapan dulu, sayang!" Mama memanggilku dengan nada cukup tinggi.

"Iya, Ma!!" sahutku.

Aku sarapan sandwich kesukaanku bersama kedua adikku, Meta dan Rion. Mama tadi ada di ruang makan, tapi entah kemana ia pergi. Mungkin memanggil Papa dilantai atas. Orangtuaku tak kunjung muncul sampai diujung aku menyantap sandwich. Selesai meneguk segelas susu vanilla, aku beranjak dari kursi.

"Meta.. Rion! Bilang ke Mama Papa ya kalau kakak berangka. Ok?" kataku sembari tersenyum.

Adikku hanya mengangguk-angguk pelan. Lalu aku bergegas keluar. Hari ini aku naik taksi ke kampus. Vinch, kekasihku tak menjemputku. Akhir-akhir ini, dia memberi kabarpun jarang bahkan sampai sama sekali tidak. Kadang aku berpikir, aku ini siapa baginya?

Vinch Leonardo, dia adalah kekasih yang aku cintai, sudah hampir dua tahun lamanya menjalin hubungan dengannya, namun aku merasa dia semakin berubah. Dia senior ku, sedangkan aku baru S1. Saat aku tanya dia kenapa jarang memberi kabar padaku, dia hanya beralasan sibuk.

Sesibuk apa sih dia? Memangnya sesibuknya dia tak bisa memberi kabar padaku? Sekali dalam sehari saja, itu sudah cukup bagiku. Tapi, yang selalu membuatku kesal setiap pulang kuliah ia selalu pulang bersama gadis populer yang sangat cantik blasteran Australia-Indonesia tapi angkuhnya ampun-ampun deh. Gadis itu memiliki nama lengkap Jessy Zialora, ia dikenal dengan nama panggilan Zialora atau Zia.

Ahhh... tapi ia tak sepopuler sahabatku Nadine Lovely Smith, sahabat kesayanganku yang biasa ku panggil Vely. Dia gadis hasil peranakkan Jerman-Prancis, dia sudah lumayan lama tinggal di Jakarta. Ketenarannya menjadi saat Vely masuk ke kampus yang sama dengan ku. Sudah jelas karena dia seperti titisan dewi.

Bayangan Vinch bersama Zialora berputar dibenakku. Ngomong-ngomong sebenarnya apa sih hubungan Vinch dengan Zialora? Sahabat, teman atau apa? Vinch tak pernah menceritakan hubungannya dengan si angkuh itu.

Tak terasa aku sudah sampai di kampus. Setelah aku membayar pada supir taksi yang aku tumpangi, aku bergegas menuju kantin dimana tempat biasa aku menemui sahabat-sahabatku Vely dan Lyla. Aku akan memperkenalkan sahabatku lagi pada kalian. Lyla Michael, gadis kelahiran Inggris yang mengenyam pendidikan di Indonesia karena bisnis orangtuanya yang berada di Jakarta. Lyla juga sangat cantik tapi aku akui lagi Vely lah yang lebih cantik. Saat aku mencari-cari sosok dua sahabatku, tiba-tiba Aku melihat Vely melambaikan tangannya padaku.

"Rana!!!" teriak Lyla berbarengan dengan Vely.

Aku mendatangi mereka dan mereka spontan memelukku.

"Rana!!! Kita rindu sekali padamu!! Gimana dengan acara keluargamu?" tanya Vely seraya melepaskan pelukannya.

"Iya, gimana Rana?" sambung Lyla padaku dengan semangat.

Setelah kita bertiga duduk aku menjawab pertanyaan mereka, "Aku juga rindu kalian!!! Lancar, maaf aku tidak bawa apa-apa dari sana."

"Wahh! Syukurlah! Ahh.. itu bukan masalah," Lyla tertawa kecil.

Untake My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang