Radeon Kusuma

86.7K 6.2K 4.2K
                                    

EXO's Oh Sehun as Radeon Kusuma

• Please, Stop the Wind •x Radeon Kusuma x

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please, Stop the Wind •
x Radeon Kusuma x

Helaan napas kembali terdengar, namun kali ini lebih panjang dari yang sebelumnya.

Namanya Radeon Kusuma. Hanya dengan menyebut namanya saja, baik siswa dalam sekolah SMA Kerta Jaya maupun luar sekolah sudah berteriak-teriak sendiri mendengarnya. Jadi pertanyaannya, siapa yang tidak mengenal Radeon Kusuma? Bahkan orang-orang di pelosok nusatara pun mengenalinya. Agak berlebihan memang, tetapi itulah kenyataannya.

Perwakilan Indonesia yang akan maju ke ASIAN Games dalam kategori panahan di umurnya yang masih begitu muda ketimbang kontestan lainnya ini, tentu saja membuat banyak orang takjub dengan bakatnya. Tak hanya itu, wajahnya yang ganteng juga jadi alasan khusus sampai bagaimana bisa ia seterkenal sekarang ini.

Sebenarnya, Radeon tidak begitu suka dangan popularitasnya saat ini. Selain mengganggu fokusnya, ia juga jadi tidak begitu bisa hidup tenang saat melangkahkan kakinya ke luar rumah.

Tapi, ia mencoba untuk terbiasa akan itu.

Dan kali ini, Radeon harus kembali menerima kenyataan pahit saat sahabatnya—Johan, mengajaknya naik kereta api sepulang latihan, padahal jarak tempatnya terbilang cukup jauh dari stasiun.

"Ngerjain gue kan, lo?" papar Radeon, atau cowok yang kerap disapa Deon itu.

"Enggak, emang ada soalnya?" kelakar Johan, yang tak mengharapkan balasan apa-apa dari Deon yang tentu saja hanya menatapnya dengan malas.

Setelah berjalan kaki cukup jauh dengan ransel besar di punggung masing-masing, Deon dan Johan tiba di salah satu stasiun yang benar-benar jauh dari lokasi utama mereka sebelumnya.

"Gue cuman mau ngetes kepopuleran lo aja, Yon."

Radeon cepat-cepat menggusur tubuh Johan, sebelum anak itu berbuat lebih jauh lagi. Ia memasukkan beberapa lembar uang dari saku celananya ke dalam mesin pembelian tiket, menekan tujuannya serta jumlah tiket yang harus dibeli dan menunggu sampai tiket serta kembalian keluar setelah selesai.

Sebisa mungkin, Deon menghindari kepalanya untuk menoleh ke belakang orang-orang yang saat ini tengah mengantri.

"Lo enak besok gak sekolah, lah gue? Besok senen, upacara pula," keluh Deon, setelah perjalanan panjang mereka tadi.

Johan terkekeh mendengarnya. Ia merangkul Deon yang beberapa senti lebih tinggi darinya setelah ia selesai dengan urusan tiket dan berbalik badan dengan santai selagi Deon tengah berperang dengan batinnya dan berusaha bersikap biasa saja terhadap segerumulan orang yang mulai mengalihkan pandangan mereka menuju kepada dirinya.

"Derita pelajar ya." Johan mengambil tiketnya dari tangan Deon.

Deon memutar bola matanya malas, meletakkan tiket pada pendeteksi pintu masuk dan masuk pertama mendahului Johan.

"Perasaan lo baru aja lulus SMA bulan kemaren, kenapa gaya lo kayak orang yang udah mau lulus kuliah?"

Perkataan Deon itu tidak pernah tidak nyelekit, tetapi Johan sepertinya memiliki mental baja karena tak pernah goyah barang sedikitpun dengan ucapan sarkastisnya.

"Kirain udah lama gue lulus. Ternyata baru kemaren ya?"

Deon mengacuhkan ucapan Johan, dan terus berjalan. Menuruni eskalator untuk sampai di tempat pemberhentian kereta di bawah sana, tak lagi perduli di mana posisi Johan berdiri sekarang. Toh, tujuan mereka berbeda.

"Serah lo. Gue dulu—"

Ucapan Deon menggantung di udara, sesaat setelah ia berbalik untuk mengatakan kalau ia akan mengambil kereta setelah ini, namun, bukannya Johan yang ia dapati melainkan sekumpulan cewek yang tengah mengintilinya dan menatapnya dalam-dalam, menghalangi arah pandangnya terhadap Johan.

"Itu beneran Deon Kusuma!"

"Mampus."

Deon menunduk, merapatkan letak kacamatanya dan segera mempercepat langkahnya untuk turun. Tak lagi perduli dengan izin pulang duluan kepada Johan, dan berlari sejauh mungkin sampai di paling pojok tempat menunggu kereta di stasiun.

Tak berselang lama dan Deon pikir kali ini keberuntungan tengah berpihak kepadanya, Deon meluncur masuk ke gerbong kereta dan malah semakin salah tingkah karena ternyata ia memasuki gerbong khusus perempuan.

Merasa tak ada waktu untuk berbalik yang malah akan menyebabkannya tertangkap oleh sekerumunan cewek-cewek tadi, Deon menunduk dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang menyebabkan kacamatanya terlepas.

Deon kelimpungan bukan main.

Merasa tak ada waktu untuk itu, sebelum perempuan-perempuan di gerbong ini menggila, Deon menghiraukan kacamatanya dan lanjut berjalan dengan menunduk, enggan dikenali sekaligus malu—untuk menyebrangi gerbong dan masuk ke kawasan netral.

Bukannya merasa lega atau hal apapun tang membuatnya tak perlu khawatir, Deon malah semakin kelimpungan begitu ia membuka pintu dan mendapat tatapan dari hampir seluruh orang yang menaiki kereta di gerbong ini. Deon menunduk lagi, dan berdiri di sudut kereta serta berbalik badan menghadap pintu agar terhindar dari tatapan tepat ke wajahnya.

Ia menghela napasnya panjang, hendak mengeluarkan ponselnya dan marah-marah kepada Johan karena kehilangan kacamata kesayangannya, tetapi sesuatu menghentikan niatnya.

"Kak Deon Kusuma ya?"

Walau ragu, Deon berbalik ke arah suara tersebut berasal.

Ia mendapati anak perempuan dikuncir kuda, yang sudah pasti jauh lebih muda darinya bersama beberapa temannya baik yang perempuan maupun yang laki-laki turut serta menatapnya.

"Iya," jawab Deon, mencoba tersenyum ramah.

"Boleh minta foto bareng gak, Kak?" susutnya, to the point.

Awalnya Deon hendak menolak. Tetapi ia seakan mendapati kilauan pada mata anak-anak ini yang menanti persetujuan darinya dengan penuh harap, yang membuat Deon jadi serba salah karenanya.

"Boleh."

Namun malah itu yang keluar dari mulut Deon pada akhirnya. Dan, rombongan pun mulai mengantri untuk bergantian mengambil foto bersama Deon.

Emang dasar Johan, anak setan.

Please, Stop the Wind •
x Radeon Kusuma x

Zhang Yixing / EXO's Lay as Johannes Putra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhang Yixing / EXO's Lay as Johannes Putra.

Radeon & StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang