♬ karena seonho

18.5K 1.9K 226
                                    

"Woooyy!!! Jangan lari lo bocah sialan!" pekik seorang lelaki sambil tungkainya terus melaju dengan kecepatan maksimal. Tempurung lututnya yang mulai pegal tak ia indahkan, pun tenggorokan yang serasa hampir copot karena sedari tadi meneriaki target yang ia kejar.


BRAK!!!

Secara refleks ia berhenti berlari saat tiba-tiba sebuah motor menghantam anak yang sedari tadi ia kejar. Tubuhnya terpelanting dan mobil-mobilan yang ia curi pun lepas dari genggaman.


Minhyun—nama lelaki itu—dibuat membeliak melihat kejadian tragis yang baru saja terjadi di depan matanya.

"Loh, pak, kenapa berhenti?" sergah satpam yang ikut lari bersamanya. Namun karena badannya tambun ia jadi tak bisa menyamakan kecepatan dengan Minhyun dan akhirnya tertinggal di belakang.

"Itu... anaknya ketabrak." Minhyun dengan gemetar mengangkat telunjuk dan mengarahkannya ke depan.


"Waduh, tunggu apa lagi pak ayo buruan kita tolongin!" decak Suharto-nama satpam itu-segera mengambil langkah seribu menghampiri tubuh anak kecil yang sudah terkapar tak berdaya di atas jalan beraspal. Minhyun pun mau tak mau mengekori langkah Suharto.


*


"Seonho!!! Kamu enggak papa?" decak seorang gadis dengan nada panik di ujung kalimatnya. Anak bernama Seonho itu tak menjawab, ia lebih memilih memalingkan wajah sambil tetap berbaring di atas ranjang klinik.

"Dia enggak kenapa-kenapa, cuma shock aja." celetuk Minhyun yang sedari tadi menunggui wali Seonho tiba.


Tania—gadis yang tengah dirundung panik tersebut—memindai lelaki yang barusan bicara itu. Kalau dilihat dari penampilannya yang tak berjas putih, bisa dipastikan bahwa ia bukanlah dokter.

"Bapak yang nolongin adek saya?" tanya Tania yang langsung dibalas anggukan oleh Minhyun.

"Gimana bisa adek saya bisa sampai kayak gini?" tanya Tania lagi.


"Dia ketabrak motor waktu berusaha kabur dari kejaran saya dan Pak Satpam. Dia nyuri mobil-mobilan di toko saya."


Ujaran Minhyun sontak membuat Tania kaget. Pandangannya teralihkan kepada Seonho yang dari tadi enggan menatapnya.

"Seonho... bener itu?" Tania menyoroti Seonho dengan pandangan nanar, matanya berkaca-kaca. Yang ditanyai tak menjawab dan membuat Tania mau tak mau harus percaya dengan apa yang barusan ia dengar.


"Mobil-mobilan yang dia curi ikutan kelindes motor, jadi sekarang hancur enggak karuan. Saya minta ganti rugi." celetuk Minhyun lagi.

"Kalau boleh tau... berapa harga mobil-mobilan yang dicuri adek saya?" tanya Tania sedikit ketar-ketir.

"Dua juta tiga ratus lima puluh ribu."


Bagaikan tersambar petir, Tania langsung lemas setelah tahu harga mainannya sangat mahal. Untung ia bisa menahan tubuhnya untuk tidak ambruk.

"Saya pasti bakal ganti rugi... Tapi tolong beri saya waktu, untuk sekarang saya enggak pegang uang sebanyak itu." ucap Tania penuh harap.

"Kalau enggak sekarang kapan kamu bakal ganti rugi?" tanya Minhyun ketus.


Tania menggigiti bibir bawahnya cemas. Sorotan Minhyun amat mengintimidasi.

"Tolong, saya cuma tinggal berdua sama adek saya, kalau uang tabungan saya dipake buat langsung ganti rugi, saya enggak yakin punya simpenan buat makan besok."


Minhyun berdecih, penuturan Tania terdengar sangat dramatis. Dia cuma butuh uang ganti rugi, bukannya kisah tragedi.

"Ya gimana dong, saya juga keberatan kalau kamu nyicilnya kelamaan. Bisa-bisa nanti akhir bulan usaha saya lebih besar pasak daripada tiang." tukas Minhyun ketus.

"Maaf, pak... nanti saya bakal cari kerja tambahan biar bisa segera ganti rugi." Tania menunduk dengan wajah merengut.


"Gimana kalo kamu kerja di toko saya? Nanti tiap bulan gaji kamu saya potong buat cicilan ganti rugi."


*

nulis apa ya ini hnggggg

next or unpub?

ini mobil2an yang dicuri Seonho, yang di tokonya Minhyun kebetulan lagi diskon wkwkwk

ini mobil2an yang dicuri Seonho, yang di tokonya Minhyun kebetulan lagi diskon wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Toy Shop • minhyun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang