24. Would you Be Mine

824 29 0
                                    

Suara musik jazz mengalun memenuhi ruangan itu. Semua orang ikut terhanyut dalam setiap alunannya, tidak ada raut lain selain raut bahagia yang terpancar dari setiap orang yang berada dalam acara itu. setelah Johan membuka acaranya dengan meniup lilin dan memotong kue kini laki-laki itu disibukan dengan Noval yang selalu menggandengnya kemana-mana. Tidak lupa bunda duduk di kursi dengan teman-temannya berbicang hangat tentang ketiga anak yang sangat disayanginya. Bahkan Lusia dan Dewi turut hadir disini. Dan jangan lupakan Nando yang sangat antusias mencicipi hetiap hidangan makanan yang tersedia ditambah Alvin, Airin dan Raniya yang sesekali bercengkrama menghasilkan gelak tawa . Pesta ulang tahun ini seakan merangkap kebahagiaan berbagai usia. Bagaimana tidak ada anak-anak SMA yang sedang asik menikmati pesta ini seakan-akan ini adalah acara sekolah. Orang dewasa gagah dan cantik serta setelan jasnya terlihat elegan tersebar di setiap sudut ruangan seakan-akan ini adalah acara keberhasilan atas kerja keras mereka. Dan orang tua yang duduk memenuhi kursi paling pojok ditempat ini bertukar veriita dan tertawa seakan-akan ini adalah acara arisan mereka seperti biasa.

" Kamu terlihat cantik hari ini" kata-kata Alvin membuat pipi Airin merah padam. Suara di sini memang berisik, namun Airin masih bisa mendengar ucapan Alvin dengan jelas.

" Kamu bercanda ya, ahh iya kamu mau mengikuti jejak Johan yahh" Airin menunjuk Alvin dengan mengacungkan tangannya yang masih memegang gelas.

" Sejak kapan aku suka bercanda" ucapnya serius. Sebenarnya jantung Airin berkerja seperti biasa yaitu berdekat lebih cepat. Bahakan sekarang detaknya seirama dengan suara musik yang mengalun diruangan ini.

" Ikut denganku" Alvin menarik tangan Airin lembut. Membawanya keluar cafe dan duduk dimeja pelanggan diluar. Pesta ini memang diadakan didalam dan diluar cafe, namun diluar cukup sepi dan hanya orang-orang dengan perbincangan serius yang berada disini.

Alvin menarik kursi itu keluar mempersilahkan Airin dudu disana. Dan Alvin duduk tepat di hadapan gadis itu.

" Jelaskan semuanya kepadaku" tanya Alvin serius.

" Apanya yang harus dijelaskan?" tanya Airin tidak mengerti.

" Jelaskan padaku isi hatimu" ucap Alvin , Airin keketika membeku mendengar Alvin barusan.

Hatiku???

Bagaimana mungkin aku menjelaskan hatiku, lagi? apa Alvin akan mejebaku lagi.

" Maksudnya?" tanya Airin pelan, badannya serasa panas dingin dengan pertanyaan Alvin barusan. Airin takut Alvin sudah tau kalau selama ini Airin mencintai Alvin. Airin takut kejadian April mop lalu terulang kembali.

" Engga aku Cuma nyanyi tadi, Jelaskan padaku isi hatimu " Alvin menyanyikan lirik tersebut sesuai dengan syairnya.

" Kirain" ucap Airin singkat. Airin bernapas lega ternyata Alvin Cuma bercanda dengan ucapannya barusan. Airin bisa terlepas dari rasa tegang yang mengurungnya barusan.

" Iya kamu itu harus jujur" Alvin menjeda ucapannya. " Aku sama Johan sudah temenan sejak smp, aku sering main kerumah Johan rumah kalian. Tapi aku tidak menemukan kamu di rumah. Hingga masuk SMA aku masih suka main di sana. Tapi aku sama sekali tidak menemukan kamu loh" papar Alvin. Laki-laki itu ternyata selama ini penasaran tentang keadaan Airin yang muncul tiba-tiba di sekolah dan di kehidupan persahabatan mereka bertiga.

" Kenapa Aku harus jujur dan kenapa kamu ingin tau?" ucap Airin sambil menopang dagu. Ini acara pesta dan penampilan Airin juga sangat elegan dan rapi tapi lihat tingkahnya sangat santai seperti sedang nonton tv dirumah.

" Ya, karena aku ingin tau. "

" Entahlah, yang jelas aku penasaran denganmu. Aku ingin tahu tentangmu lebih dalam. Karenamu aku selalu merasa tenang, saat mengingatmu emosiku selalu teredam, dan saat bersamamu aku selalu nyaman"

Am I Wrong (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang