28. Moments to Remember

4.7K 850 206
                                    

"Kata kuncinya adalah momen. Momen itu saat sesuatu yang kita anggap istimewa terjadi, dan berlalu dengan cepat," kata Wynn lagi. "Momen itu bukan ditunggu, tapi harus diciptakan dan dinikmati. Kalau sudah lewat, enggak bisa diputar ulang kecuali kenangannya."

"Ya, kamu sudah bilang begitu 20 menit lalu." Hya cekikikan. "Kita sekarang lagi bikin rencana menciptakan momen terbaik abad ini. Wynter lagi browsing cari pantai terdekat."

"Oh ya?" Wynn garuk-garuk kepala. Tampangnya bingung.

Aku memutar layar laptop menghadap Wynn. Anak itu bangun dari posisi tiduran. Senyumnya mengembang puas.

Saat ini, kami bertiga malang melintang di karpet di ruang tengah paviliun. "Ada sekitar 10 pantai di Jawa Barat, 4 sampai 8 jam bermobil dari sini. Tapi pertimbangan kita bukan cuma jarak. Akomodasi dan fasilitas sangat penting. Kamu dengar Bang Enver tadi. Dia bakal kasih izin kalau proposal kita masuk akal dan aman buat kondisi kamu."

Wynn mengangguk. Berbaring lagi, menatap langit-langit. Aku dan Hya saling pandang. Kami bersepakat tanpa kata, fokus pada Wynn, menghindari perdebatan tidak perlu. Sejak Wynn keluar dari rumah sakit, kami tidak hanya menemani, tapi juga diminta Bang Enver mengamatinya. Apa pun yang di luar kebiasaan dan kewajaran perlu dicatat.

Secara umum, Wynn tampak sehat dan emosinya stabil. Selama 24 jam aku menginap di sini, ia adalah Wynn yang kukenal. Sekarang H-12 menuju jadwal operasi di Singapura pada 10 November. Hasil kompromi karena Wynn ngotot pengin ke pantai dulu.

Diam-diam, aku mendukung urusan ke pantai ini, karena kami bertiga membutuhkan suasana normal. Lebih dari Wynn, aku perlu mengumpulkan keberanian menjelang Hari H. Berharap ada keajaiban. Cukup di Bandung atau Jakarta, kalaupun tetap dilakukan. Karena Singapura membuat perutku mulas. Ikut ke sana bukan masalah bagi Hya dengan segala fasilitasnya, tapi buatku bisa berarti perpisahan. Fakta yang baru kusadari belakangan.

"Momen paling bahagia itu saat kamu bisa lepasin hal yang enggak bisa kamu ubah. Let it go," kata Wynn, seperti melamun tapi membuatku terkesiap. That's deep, Wynn. Aku mendesah, merasa kata-kata itu ditujukan langsung kepadaku.

Hya berhenti menulis WMHS. Bangun untuk memeriksa Wynn. "Are you okay?"

"Ya. Why?" Wynn tertawa. Mendorong bahu Hya lembut. Lalu duduk. "Kamu sudah beres nulisnya? Giliran aku sekarang. Aku mau nulis diawali kutipan tentang momen."

"Oh. Ide bagus. Aku juga ah. Tapi kutipan untuk penutup. Aku pernah baca ini somewhere." Hya menulis lagi dan membacakan quote-nya. "Play the moments. Record the happiness. Pause the fear. Stop the pain. Rewind the memories."

Wynn bersiul. "Smart quote. Iya kan, Wyn?"

Kenapa mereka berdua kompak menusukku dengan kata-kata? "Baik, kalau itu mau kalian. Kehidupan memang enggak sempurna, tapi punya momen-momen sempurna. Dan momen sempurna biasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Jadi, mari kita ciptakan momen sempurna dengan ini." Aku meraup kacang dan menjentikkan satu demi satu ke arah mereka. Hya menjerit, kalang kabut mengelak. Wynn mencoba menangkap kacang.

Aku merasakan sedikit kelegaan ketika tawaku pecah. Master Jail is back. Aku memuji siapa pun yang pertama kali menciptakan kejailan di muka bumi. Penemuan yang luar biasa bermanfaat bagi umat manusia, karena sungguh bisa mengendurkan ketegangan saraf, mencegah ledakan emosi, dan mengisi waktu saat bete menunggu. Sudah aku buktikan berkali-kali pada para cewek gaje di sekolah. Puas rasanya saat ketidakberdayaanku berpindah pada mereka.

Tapi Hya dan Wynn tentu saja berbeda dengan mereka. Dengan pekikan perang, mereka kompak menyerbu. Wynn menyergapku dari belakang, memitingku di karpet. Dan selagi aku disibukkan oleh Wynn, Hya menekan tulang keringku dengan lututnya lalu menggelitik telapak kakiku. Jerit tawa mengisi paviliun. Kedatangan Bang Ryan menyelamatkanku. Agak terlambat, karena aku sudah tergeletak lemas, mencium karpet, di bawah tekanan anak-anak SMP ini.

Write Me His Story (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang