LIMA

590 56 1
                                    

🍁 White Lie 🍁


Sudah sejak pagi Yoona menyibukkan diri. Mulai dari membersihkan rumah, mencuci baju, bahkan sampai menata kamarnya yang sebenarnya sudah tertata rapi. Itu semua agar ia tak terus melamun. Tak terus terbayang akan wajah itu.

Hidupnya harus terus berjalan meski hatinya masih berdiri diam di tempat yang sama.

Dua hari yang lalu orangtuanya pamit untuk pergi ke luar kota selama satu minggu untuk urusan pekerjaan. Jadilah ia sendirian di rumah. Rumah berlantai dua yang terasa kian sepi ketika hanya ia tinggali sendiri.

Dulu ia tak pernah merasa kesepian meski tak ada siapapun di rumah selain dirinya sendiri. Dulu dia akan menghabiskan waktunya dengan mengobrol melalui telepon hanya dengan pria pecinta langit biru hingga larut malam. Menceritakan banyak hal yang sebenarnya tidak penting. Tapi entah kenapa dia bahagia. Dia menyukainya.

Yoona menghela napas. Kenapa dimanapun ia mengarahkan pandangannya, di sana hanya akan ada kenangan itu?

Suara bel gerbang rumahnya membuat Yoona beranjak lantas berjalan ke luar rumah tanpa melihat melalui cctv siapa yang datang bertamu.

"Tadaaaaa." Soo Young tampak membawa satu koper tas berukuran sedang ketika Yoona baru saja membuka pintu gerbang, "Aku akan menginap di rumahmu sampai orangtuamu pulang."

Tatapan Yoona sejenak teralih pada koper putih bergambar Eiffel Tower milik Soo Young sebelum akhirnya ia tersenyum lebar lantas memeluk sahabatnya itu, "Kau memang paling mengerti aku." Ujarnya yang kemudian meminta Soo Young segera masuk. Ada banyak hal yang benar-benar ingin Yoona ceritakan padanya.

***

Eun Sung tampak menyiapkan beberapa pilihan makanan di meja makan ketika Seung Gi telah selesai mandi dan berjalan ke arahnya dengan sehelai handuk yang sedang ia gunakan untuk mengeringkan rambut.

"Aku membuatkanmu sup. Dijamin enak." Eun Sung mendekatkan semangkuk sup ke arah Seung Gi ketika pria itu baru saja duduk tepat di depannya.

Seung Gi memperhatikan sejenak menu itu, keningnya mengerut, "Kenapa warnanya aneh?" Tanyanya sembari mencoba mengaduk sup itu dan mencium aromanya, "Kau tidak memasukkan apa pun di dalam sini 'kan?"

Eun Sung memasang wajah geram. Ia kemudian menghela napas lantas memberikan satu butir obat beserta air putih pada Seung Gi, "Kau sedang kurang sehat, makanan itu baik untukmu. Makan saja lalu minum obatmu."

Seung Gi menatap Eun Sung penuh curiga sebelum akhirnya ia menyerah dan mulai mencicipi sup berwarna kecoklatan itu. Rasanya tidak buruk, "Tak seburuk tampilannya." Komentarnya yang dijawab desisan oleh Eun Sung yang juga tengah menikmati menu sarapannya.

"Seung Gi-ya."

"Hm?"

"Seung Gi-yaa."

Seung Gi masih tidak mengalihkan tatapannya dari mangkuk sup, "Apa?"

"Seung Gi-yaaaaaa."

Seung Gi mengangkat sendoknya, bersiap melemparkannya ke arah Eun Sung ketika gadis itu justru tertawa terbahak.

Setelah tawanya reda, Eun Sung kembali membuka suara, "Apa tadi aku salah bicara?"

"Salah bicara apa maksudmu? Memangnya kapan kau tak pernah salah bicara?" Seung Gi tampak masih sibuk dengan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Eun Sung berpikir sebentar sembari menggaruk pelipisnya yang sebenarnya tak gatal, "Tentang tadi. Saat aku mengatakan tentang semuanya akan berubah."

Shall We Marry? [LEE SEUNG GI & YOONA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang