11. Isabella Green Horan

3.5K 269 9
                                    

kenapa semua terjadi padaku tuhan...

telfonku masih tersambung dengan jordan, opsir polisi yang membantuku untuk mencari tahu dimana aku berada. niall, dia bilang akan menyusuri jalan dan berusaha menemukan mobil yang sedang menculikku.

ponsel prabayar yang tidak bisa terdeteksi membuatku makin sulit ditemukan. jalanan masih sepi seperti tadi. tidak ada mobil dibelakang mobil ini.

jordan menyuruhku untuk memakan sandwichku dulu. walau dengan sulit, aku mencoba memakannya. aku tidak ingin kandunganku lemah.

mobil tiba tiba berhenti, aku langsung menyelipkan ponsel ke saku balekang jeansku. tepat saat aku sudah menyimpan ponselku, si pria itu membuka bagasi. udara segar langsung kuhirup. bagasi sangatlah pengap.

"ayo keluar!" dia menarik kasar tanganku. aku langsung menurutinya dan berjalan entah kemana. ini seperti disebuah lahan parkir dibelakang gedung yang tidak pernah selesai dibangun.

aku ditariknya kedalam gedung. udara digedung ini lebih pengap daripada didalam bagasi. bau lumut, lembap, debu semua bercampur menjadi satu. menutup hidung adalah salah satu utuk mengurangi udara ini masuk keparuparuku.

"please.. let me go.." rintihku sambil mencoba melepaskan cengkraman tagannya yang kuat dilengan kanan atasku.

"shut up!" bentaknya. akupun menangis, tidak tahu apa yang akan dilakukannya padaku.

semakin jauh kami berjalan kedalam gedung. dia membawaku kelantai tiga. tidak ada cahaya selain senter yang dia pegang.

"berhenti memberontak!" bentaknya. dia langsung mendudukkan ku kesebuah bangku seperti yang ada didokter gigi. tangan dan kakiku diikat menggunakan kain. sebuah neon bertengger diatas kursi ini.

"LET ME GO!!" teriakku, nihil. suaraku malah bergema diseluruh gedung. disekitar kami banyak peralatan entah apa namanya.

dia membungkam mulutku dengan tangannya lagi, lalu dengan paksa dia memaksaku untuk menghisap udara dari tabung. tapi, sepertinya itu bukan udara, itu gas..

tubuhku langsung lemas, tapi aku masih sadar. tenagaku tiba tiba hilang setelah menghisap gas itu. dia melepaskan tutup tang ada dimulut dan hidungku.

suara langkah kaki yang memakai high heels menggema. aku mencoba menoleh kearah suara itu. bayang seorang wanita berjalan mendekat pun dapat kulihat. tapi wajahnya? tidak kelihatan, karna cahaya yang minim.

"isa...bella... gadis yang beruntung yang bisa menikahi seorang superstar, pujaan para wanita diseluruh penjuru dunia.." ucap wanita itu. siapa dia? postur badannya hampir sama sepertiku, tapi siapa dia??

"who are you?" tanyaku lemah, dia tertawa aneh bahkan terdengar menyeramkan.

"aku? aku adalah wanita korban kemunafikanmu, isabella!" teriakknya tepat didepan wajahku.

"ari?" kataku takpercaya.

dia..

she's Ariana Grande..

"ya.. ini aku? kenapa?" tanyanya sarkastik, "why do this to me? apa salahku padamu?" tanyaku lemah.

"why? you ask me WHY?!" dia berteriak tepat disamping telingaku sambil menjambak rambutku, "kau tau bella... aku sudah membenci mu sebelum aku berkenalan dengan mu.." dia mengelus wajahku menggunakan sebuah belati.

dingin nya belati membuat mulutku bungkam. ujung nya menelusuri pipi lalu kedahi dan seluruh wajahku. ketidakberdayaanku sangat membuatku pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti.

"aku membencimu karna kau... NATHAN MEMUTUSKANKU!!" teriak nya didepan wajahku. wajahnya menyiratkan bahwa betapa dia sangat membenciku karna itu.

bahkan aku yang sudah melupakan hal itu terbelalak kaget. dia masih mengingatnya?

"what? ku kira.. kukira nathan akan kembali padamu.." jawabku lemas, efek gas itu masih ada.

dia tertawa dan menggema keseluruh lantai, "awalnya juga kukira akan seperti itu.. tapi nathan tidak pernah kembali padaku.." nada bicaranya terdengar ada kesedihan.

"what do you want from me?" tanyaku, dia berbalik badan dan menatapku tajam, "aku ingin kau merasakan sakit yang kurasakan!"

dia duduk disebuah kursi yang berjarak beberapa meter dariku, lalu dia mengisyaratkan agar si pria itu mendekatinya.

"kau tahu apa yang harus kau lakukan.." perintahnya seraya melirikku sinis. tidak.. dia pasti merencanakan sesuatu yang buruk padaku.

"no.. please,, no..." rintihku, ariana bangun dan kembali berjalan kearahku, "semua ini bukan apa apa bila dibandingkan dengan sakitnya hati ku bella... dan penderitaan mu baru akan dimulai.." ariana kembali ketempat duduknya. dia memperhatikan apa yang sedang si pria itu lakukan.

jari jariku sudah dapat kugerakkan. tenagaku sudah sedikit pulih. efeknya mulai menghilang.

"NO!!! PLEASE!! NO!! DON'T DO IT TO ME!! NO!!!!!" teriakku sekencang kencang nya saat si pria itu mengisi suntikan dnegan sebuah cairan kuning dari botol kecil dari meja.

dia mulai berjalan mendekat kearahku, dia memukul jarum menggunakan jarinya. aku semakin panik. entah cairan apa itu, tapi yang pasti, sebentar lagi cairan itu akan masuk kedalam tubuhku.

"NO!!! PLEASE!!!" teriakku, "TERIAK SEPUASMU ISABELLA!!! TIDAK AKAN ADA YANG AKAN MENDENGARMU DIGEDUNG TUA PINGGIRAN KOTA LONDON INI!!! TIDAK ADA!!!" teriak ariana.

aku hanya bisa menangis dan tidak ada yang bisa kulakukan lagi.. hanya satu yang bisa kuharapkan..

I hope you can heard that.....

____________________________________________________________________________________________________________

what do you think about this chapter?????

VOMENT DITUNGGU!!!!

thanks,

Loveya, Mrs. Horan xx

Over Again [COMPLETED // Niall's] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang