25

63.7K 3.4K 14
                                    

"Sini cait",ucap tiffany sambil menepuk nepuk kursi disampingnya. aku mengganguk lalu duduk disana.

"lo cantik banget hari ini cait",puji nathan. aku hanya tersenyum.

"gombal amet lo",ucap mario dengan muka datarnya.

Aku menundukkan kepalaku lalu memainkan ponselku. tiba tiba sebuah benda membentur kepalaku. aku melihat kesekitar lalu melihat sebuah bulatan tissu(?) di karpet.

'Sorry yang soal waktu itu -N ',tulisan yang terterah ditissu tersebut. Aku mendongakkan kepalaku lalu mengganguk kearah nathan. ia membalasnya dengan senyuman lalu melemparkan sebuah bulatan tissu lagi.

'Makasih{}',tulisan ditissu itu. aku kembali tersenyum.

"Dih, pake surat suratan, bukannya ngomong langsung. gak gentle",ucap seseorang yang kutebak adalah mario. aku hanya mendengus kesal lalu menggeluarkan hpku.

"felice di mangiare a tutti (selamat makan semua)",ucap mr.carlos.

Aku mengambil sebuah tissu tiba tiba sendokku terjatuh lebih tepat nya disenggol mario. aku meraba raba sekitar karpet untuk mencari sendokku yang terjatuh. tanpa ku sadari sebuah tangan menyentuh tanganku. aku dengan cepat melihat sang pemilik tangan. mario.

"Dih lo ngapain megang megang tangan gue",ucap mario yang langsung mengibas ngibaskan tangannya.

Aku yang mendengar itu hanya diam seolah olah aku tak mendengarnya. Aku mengambil sendok tersebut lalu menglapnya dengan kain dan kembali memulai makanku.

Aku memakan dengan lahap seperti orang kelaparan. dan akhirnya aku tersedak dan mengambil minum disebelah kananku. dan lagi lagi sebuah tangan menyentuh tanganku. aku kembali melihat si pemilik tangan tersebut dengan datar masih sambil terbatuk batuk.

"Ini minum gue",ucapnya. Baru saja minum tersebut mau ia minum aku sudah menggambilnya dari tangannya.

"Lo tuh ya! itu minum gu-",omonganya terpotong saat tiff berkata

"Minum lo disana",ucapnya datar sambil menunjuk ke arah gelas disebelah kanannya.

"Ehehehe",tawa mario sambil menggaruk kepalanya yang kurasa tak gatal.

"Dasar",umpatku.

**

Aku menggangkat kepalaku keatas menatap langit malam yang dihiasi berjuta bintang. sebuah angin berhembus diwajahku membuat anak rambutku berterbangan. dikala semua orang tertidur pulas, hanya akulah yang sedang berdiri di balkon hotel. Jet lag yeah.

"Gak tidur lo?", Tanya seseorang yang membuatku langsung menoleh kekanan. Dan aku mendapati mario yang tengah menatap lurus kedepan.

"Gak",ucapku lalu kembali menatap depan.

"Kenapa?",tanyanya.

"Jet lag",ucapku sambil merapatkan cardiganku.

"Lo tuh gila sinting atau bego sih? Udah tau angin malem tuh dingin masih aja pake cardingan , tipis pula",ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari depan.

"Mending lo pake jaket gue aja",ucapnya yang membuatku langsung membalikkan badanku kearahnya. ia mendekat lalu memakaikan jaketnya padaku.

"Gue tau gue ganteng, gak usah lo liat mulu",ucapnya pede.

"Apaan sih",gerutuku lalu merapatkan jaket yang ia pinjamkan lalu tersenyum.

****

Vomment Please.

Hai guys, makasih ya yang udah rela relain baca cerita gaje aku sejauh ini, ckckck. ohya sorry ya kalo di chapter ini mainstream abisss gilak. maap juga kalo typoo dan jangan lupa comment dan vote. don't be silent readers. Love you all muach.

xoxo

My (Nerdy) GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang