Part 20 - Double Date (Failed)

680 128 29
                                    

"Kau datang pagi sekali," ucap Mark sembari meletakkan tasnya di kursi, lalu duduk menghadap Koeun.

"Kau juga. Sudah sarapan?"

Mark tersenyum. "Belum. Kau?"

Koeun mengangguk tanda sudah. Gadis itu lalu memberikan Mark sebuah kotak makan.

"Untukmu, aku membuatnya tadi."

Mark tersenyum lebar, lelaki itu berterima kasih dan mengintip bekal yang di berikan Koeun.

"Wah, ini pasti enak!"

Mark lalu meletakkan bekalnya di laci meja dan kembali menatap Koeun.

"Mau ke taman bermain tidak minggu nanti?"

"Taman bermain?"

Mark mengangguk. "Iya. Jeno ingin ke sana, jadi aku ingin mengajakmu dan Lami juga."

Koeun berbinar. "Oke, aku akan mengatakannya pada Lami!"

***

Renjun membuka pintu apartemen, ada Jisoo di sana.

"Noona? Kau sudah pulang kerja?"

Jisoo mengangguk dan tersenyum. "Kau tak mempersilahkan noona masuk?"
Jisoo bertanya saat dirasa Renjun memperhatikannya.

Renjun mmepersilahkan Jisoo masuk.

"Noona, kau habis menangis, ya?"

Jisoo terkejut lalu tertawa. "Iya! Soalnya aku baru saja memakan makanan pedas level tinggi- oh iya, Mark dan Jeno mana?"

"Kencan mungkin?"

Jisoo terkekeh. "Lalu kau? Kenapa tak kencan?"

"Memangnya aku mau kencan dengan siapa? Aku kan juga sudah bilang kalau aku tak mau membuang waktu dengan hal-hal yang berbau pacaran."

Jisoo tertawa. "Kau itu, ck. Yasudah, bisa ambilkan noona air? Noona haus sekali."

"Siap, laksanakan!" Renjun melakukan gaya hormat ala-ala tentara membuat Jisoo terkekeh.

Saat dirasa Renjun sudah menghilang dari pandangannya, Jisoo segera berjalan ke arah meja dimana bingkai-bingkai foto tersusun rapi. Gadis itu mengambil sebuah pulpen yang terletak di belakang bingkai foto Taeyong.

"Sekarang ... "

***

Jeno mengubrak-abrik lemari pakaiannya. Sudah banyak pakaian yang berhamburan di atas tempat tidur lelaki itu.

"Dimana, ya," gumamnya sembari terus mengacak isi lemarinya.

"Heh? Kau itu sudah seperti anak perempuan yang mencari baju saat akan kencan."

Jeno menoleh dan mendapati Renjun yang bersandar pada pintu kamarnya.

"Hyung!"

Renjun berjalan dan duduk di atas tempat tidur Jeno.

"Kau cari apa sebenarnya?"

Jeno menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Aku mencari sebuah foto," jawab Jeno membuat Renjun mengerutkan keningnya.

My First and Last  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang