//""Voice Of My Heart""//

460 44 33
                                    

😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳

Semenjak pertengarannya dengan woohyun 3 hari yang lalu sunggyu yang dulunya seorang namja yang selalu ceria dan penuh tawa, sekarang dia berubah menjadi seorang yang pendiam dan susah sekali menemukan senyum dan tawanya lagi.

Dia sekarang jadi namja yang sering murung dan menyendiri. Sunggyu juga tidak tau tentang kabar woohyun semenjak 3 hari yang lalu. Entah saat ini woohyun sudah kembali ke seoul atau belom sunggyu tak tau. Tapi seharusnya woohyun sudah kembali.

______________________________________

Singkat cerita 

================================

Ini sudah lebih dari 1 minggu lamanya setelah kejadian itu,  sunggyu sudah tidak pernah melihat atau mendengar lagi suara namja yang sangat ia cintai itu. Dan dongwoo saat ini hampir berlutut di depan sunggyu ketika sunggyu sedang merebahkan tubuhnya di kasur asrama. Dongwoo ingin meminta maaf padanya, namun sunggyu hanya diam dibalik selimut tak mengatakan apapun.

"Kesalahan sepenuhnya ada padaku. Aku seharusnya masuk neraka sekarang. Aku tak tahu kalau dua yeoja sialan itu telah mengatur semua ini untukmu. Bagaimana jika aku menjelaskannya pada woohyun? Aku bisa melakukannya."
Dongwoo merasa sangat bersalah karena telah membuat sunggyu berada dalam masalah. Sebuah bantal mendarat di kepala dongwoo. Sunggyu berbicara dengan lemah.

"Aku tak mau bicara dengannya. Dia tak mempercayaiku sama sekali. Menjelaskan hal ini padanya hanya akan membuang-buang waktu. Bajingan seperti dia, seharusnya ke neraka sekarang! Aku tak mau melihatnya lagi...aku tak mau"
Sunggyu merasa kesal karena woohyun tak mau mendengarkan penjelasannya. Tapi didalam benaknya dia sangat merindukan sang kekasihnya itu.

"Kau tak bisa menyalahkan semua ini padanya. Sebagai seorang namja, wajar dia marah karena hal ini. Dia menganggapmu sebagai kekasihnya"
Dongwoo memberi sedikit penjelasan.

"Jadi maksudmu ini semua salahku?!" Sunggyu berdiri dari tempat tidurnya.

"Semuanya adalah kesalahanku, dan seungyeon"
Dongwoo mencoba menenangkan sunggyu. Dia tak mau melihat sahabatnya ini terus-menerus menyiksa dirinya.

"Bagaimana jika percobaan ini tak berhasil?"
Ucap sunggyu tak yakin bila dongwoo menjelaskan pada woohyun dia akan mempercayai perkataan dongwoo.

"Ini bukan percobaan tapi hal yang umum. Kau harus memikirkannya dari sudut pandang Woohyun. Apa yang akan kau lakukan jika kau menerima foto woohyun yang sedang tidur bersama seorang yeoja? Dia sangat mencintaimu, karena itulah dia marah. Kau mengerti maksudku kan?"
Dongwoo mencoba usaha terbaiknya untuk menjelaskan hal ini pada sunggyu.

"Aku tak peduli dengan apapun yang kau katakan, aku sudah memutuskan bahwa aku takkan pernah menemuinya lagi"
Sunggyu membuat keputusan secara sepihak.

Dongwoo menghela nafas, dia tahu perkataannya hanya angin lalu bagi sunggyu karena sunggyu hanya akan mendengarkan apa yang woohyun katakan.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar mereka. Seketika sunggyu menjadi gugup, woohyun tak mungkin datang. 'Aku sangat marah padanya, namun aku tak bisa menahan keinginan untuk bertemu dengannya. Itu lebih baik daripada tidak sama sekali' Benak sunggyu berkata.

Sunggyu berkedip pada dongwoo, dongwoo mengerti apa maksud dari kedipan mata sunggyu dia langsung berjalan kearah pintu dan membuka pintu, dia melihat seorang yeoja paruh baya berdiri disana. Sunggyu hanya melihat ommanya yang berdiri di ambang pintu. Dia bertanya dengan nada kecewa.

Nobody Knows But Me (Like Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang