“ooh tidaakk, bagaimana bisa? Aku bahkan tak berpikir kalau kau orangnya..” ucap Lyra masih terkejut dengan tawaran ferdi barusan..
“apa yang salah dengan itu, aku siap dan sangat tak berkeberatan menjaga dan merawatmu..” ucap ferdi sungguh sungguh
Lyra berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab “dan bagaimana pekerjaanmu tuan, bukankah anda direktur yang amat sibuk?..”
“dan aku pun tahu bahwa kau hanya sekedar berbasa basi…” ucap Lyra panjang..
“kau tahu, aku lebih dari sekedar serius Lyra. Aku peduli padamu saat ini dan persetan dengan pekerjaanku..”
“maksudku kau tak perlu khawatir soal itu aku bisa mengambil cuti sampai seminggu malah..” ucap Ferdi masih terus melemparkan rayuannya
“dan semua karyawan terutama teman-temanku akan bertanya-tanya Lyra dan sang direktur tidak masuk kerja saat yang bersamaan..” jawab Lyra sinis
“Aku akan bilang, Aku ke luar kota untuk meninjau sebuah proyek. Sekarang tidak ada lagi alasan. Selama dua hari kedepan aku yang akan menjagamu..” ucap Ferdi tegas sambil menekankan kata aku.
Mendengar hal itu, ada kehangatan yang mengalir dalam hatinya. Lyra sadar Ia mengambil resiko besar saat menyetujui ferdi yang akan menjaganya selama 2 hari ini. Itu pula berarti Ia akan tinggal satu atap dengan ferdi dan mengulang saat-saat kebersamaan mereka dahulu. Ia tahu, ini akan lebih dari sekedar menjaga seseorang yang sakit. bukan karena ia tak percaya pada Ferdi. Namun Ia lebih tak percaya pada dirinya sendiri. Akankah benteng yang selama 5 tahun ini ia bangun akan dengan mudahnya runtuh. Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Sementara Ferdi bukan kepalang lagi senangnya. Ia sudah menanti saat-saat ini. Apalagi momennya pas. Ia tahu betul apa yang akan dilakukannya kelak. Yaah, menciptakan moment indah kembali bersama Lyra. Ia tahu Ia sedang berjuang untuk hati dan cintanya demi masa depan kelak. Lyralah akhir hidup baginya. Dalam hati Ia berteriak keras “terima kasih dokter, telah mendengarkan permohonanku..” sampai Ia tak berhenti tersenyum.
****
Vino sudah semangat sekali pagi ini untuk menjenguk Lyra, baru saja Ia hendak membeli seikat mawar merah dan sekeranjang buah, namun sebuah telepon mengagalkan semuanya.
Dengan kesal Vino membelokkan mobilnya menuju ke kantornya. Ada proyek yang mendesak harus segera diurus. Sebenarnya proyek ini ia dan ferdi yang bertanggung jawab. Namun dari tadi Ia tak melihat sosok ferdi di kantor. Padahal Ia mengenal betul sosok Ferdi. Mana mungkin Ia terlambat datang ke kantor apalagi ada sebuah proyek yang mendesak saat ini. Akhirnya Ia memutuskan untuk bertanya pada pimpinan proyek
“Ferdi belum datang?” tanya Vino kepada bawahanya itu
“ooh pak ferdi tidak bisa hadir pak. Ia tengah meninjau proyek lain diluar kota..”
“proyek lain? Mengapa aku sampai tak tahu..” pikir vino dalam hati
Dia tahu, ada yang tak biasa dari situasi ini. Namun sekarang Ia tak bisa memikirkan itu. mengingat pekerjaan yang sedang merundungnya kini. Dalam hati Ia berjanji untuk menjenguk Lyra sore ini sepulang bekerja. Memikirkannya saja sudah membuatnya senyum senyum sendiri sambil bekerja.
Sementara teman-teman Lyra sudah berencana menjenguk Lyra jam makan siang ini. Mereka juga sudah menyempatkan untuk membeli buah-buahan dan roti isi kesukaaan Lyra. Namun semuanya gagal saat mereka tiba di lobby rumah sakit dan mendengar bahawa Lyra baru saja check out dari RS itu.
Dengan sabar, Prisil menelpon Lyra, namun belum juga diangkat. Akhirnya Ia mengirikan sebuah pesan
Prisil : Lyra kamu dimana? Kami ingin menjengukmu. Bisa kah kami datang Ke apartemenmu?
Tak beberapa lama dari itu, Lyra membalas
Lyra : maaf teman-teman. Saat ini aku memutuskan untuk mudik ke rumah ibu. Terima kasih sudah berniat menjengukku. Love you all :)
Lyra merasa bersalah sudah berbohong kepada teman-temannya. Tapi mau apa lagi. Mana mungkin mereka melihat dirinya tinggal seatap dengan ferdi dan tahu fakta bahwa ferdilah yang akan menjaganya selama dua hari kedepan. Membayangkannya saja sudah membuat Ia bergidik. Atas saran dari ferdi, akhirnya selama dua hari kedepan ini, Lyra akan tinggal di apartemen ferdi dan bukan apartemen dirinya, karena bisa saja Vino atau temena-temannya yang lain tiba-tiba datang ke apartemennya. Hingga membuat hal-hal yang tak dinginkan terjadi.
Ferdi tersenyum penuh arti, saat semua yang direncanakannya berjalan lancar. dan justru melebihi harapannya :)
****
gimana nih harusnnya chapter 23 nanti? konflik atau mau romance scene? please Comment ya..
still wait, VOTE & COMMENT dari para readers
ditengah kesibukan author yang lagi banyak bgt tugas, author sempetin ngupdate chapter ini. semogga kalian puas.. Vote yang banyak dong :)
#peluk ciumku untuk readers setia
also Visit : yecicatyo.blogspot.com
KAMU SEDANG MEMBACA
After not Together
Teen Fictionmellow romance karena keegoisan masing masing, Lyraisha Darmajaya dan Ferdinand Alpath yang sebenarnya saling mencintai akhirnya berpisah. tapi ketika akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali di satu perusahaan yang sama dalam status yang berbe...
After not Together Chapter 22
Mulai dari awal