Lanjutan enam

1.5K 96 2
                                    

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!! Lo kesambet apaan sampe celana lo kaya gitu?" Vero yang tertawa terbahak melihat Audy berjalan ke kamarnya.

Audy menggebrakan pintu kamar hingga seisi rumah terdiam. Terutama Vero.

Raisha mendekati Raja,
"Jadi ikut kan?"

Raja terlalu bingung dengan pertanyaan Raisha itu, "Maksud tante,ikut apa?"

"Loh. Vero kok belum ngasih tau Raja sih" Sambil menjewer Vero yang meringis
"Nanti abis pertandingan basket sama penampilan cheers nya Audy. Rencana nya tante om Anton, sama mama papa kamu juga. Mau liburan ke Hong Kong gitu. Kan ada libur UN kelas 12 ya kan?" Tanya Raisha serius membuat Raja meng-iyakan

"I-iya"
"Audy ikut kan?"

Pertanyaan itu membuat Raisha dan Vero menjadi bisu.

"Lo beneran suka sama adik gue?" tanya Vero mendekati muka Raja
"Lo pikir gimana?" kata Raja dengan menaikkan alisnya.
"Ya, yaudah sih biasa aja kali. Sewot amat. Cewek lo itu adek gue woi" kata Vero sambil menunjuk nujuk wajah Raja.
"Ya gue ga bilang juga kalo itu adek gue" cibir Raja.
"Ah bodoamat" Vero lalu meninggalkan Raja.

Raja hanya tertawa kecil melihat kelakuan 'kakak' dari seorang perempuan yang ia sukai, bahkan cintai.

"Aneh banget, kelakuan adek sama kakaknya udah beda banget 360 derajat" cibir Raja sendiri.
"Kalo 360 derajat berarti sama aja dong?"

Raja terkejut mendengar suara itu. Rupanya Audy sudah memperhatikan Raja sedari tadi.

"Sejak kapan lo disini?" tanya Raja sambil kebingungan.
"Sejak... tadi" kata Audy sambil berpikir, "udah sana balik gue mau ke kamar dulu bye"

Audy pergi ke kamarnya dan Raja yang melihat Audy seperti itu langsung kembali ke rumahnya.





Author

Audy masih menatap ponsel nya yang berharap Daniel hanya bercanda dengan vn yolanda kemarin.

Gue tau banget lo masih punya perasaan sama mantan sialan lo itu.

Gue cuma gamau lo sakit hati lagi. Gue gamau lo terus terusan kaya anak ayam yang di tinggal sama ibu nya. Gue pengen lo bahagia. Dan bikin bahagia lo itu tugas gue.

"ERRRGGHHH!!"
Apa benar dugaanku?

Tok.tok.tok
"Gue masuk ya?"

Audy mematung melihat kehadiran Raja,lagi.

"Lo yakin hari ini ga latihan? Lomba gue besok loh" rayu Raja

Audy hanya membisu dan mengalihkan pembicaraan,

"Gue cuma mau tau penjelasan lo sejak beberapa tahun yang lalu"

Raja membuat mata nya membuka lebar,ia tak tahu mau memulai darimana.

Dzzzztttt

Dara calling....

Audy mengangkat telpon itu dan langsung merapihkan rambutnya,

"Iya iya gua otewe nih"

Raja tersenyum,

"Lo katanya mau latihan basket. Yaudah buruan!" Audy sambil memasang muka emosi yang ia buat-buat

"buruan apaan?" Raja menyengir

"Buruan,gua nebeng" Jawab Audy gugup

"Ga sama kakak lo aja?"

"Ish nyebelin banget sih bodo ah!" Audy meninggalkan kamar nya lalu satu tangan menarik nya,

Raja menarik Audy hingga menubruk dada bidangnya. Ia memeluk Audy dengan erat,muka Audy memerah kebingungan.

"L-lo, lo ngapain ja?"

"Diem. Bentar aja"

Raja melepas pelukannya dan langsung menarik Audy menuju motor Raja. Ia memasangkan helm untuk Audy yang membuat muka Audy memerah padam.

Ketika Audy baru ingin memasuki koridor,Raja menarik tangannya.
"Gue cuma pengen lo ga pernah liat gua nangis. Karena cowo yang menangis itu sangat payah. Tapi,di hari itu lo malah terus ngebujuk gua untuk sabar dan sabar padahal saat itu gue lagi berusaha buat nahan tangis. Gue suruh lo pergi karena lo itu orang yang paling deket sama Lala. Dimana gue liat Lala disitu pasti ada lo,ya wajar kalo tiap liat lo gue jadi ngerasa sedih, kalian berdua orang yang gue sayangi" Air mata Raja sedikit demi sedikit menetes,

"Dan saat itu. Lo terus dateng disaat gue lagi terpuruk. Lo terus nampakkin wajah lo yang membuat gue semakin nangis dan emosi seakan gue liat Lala. Kadang,kalo gue liat wajah lo. Gue selalu ngebayangin kalo gue bakal kehilangan orang yang gua sayang untuk kedua kalinya. Saat itu,lo selalu dateng dan semakin banyak bayangan gue untuk kehilangan lo. Emosi gue makin tinggi, saat itu gua terpaksa nampar lo dan ngusir lo.." Raja mengacak ngacak rambut nya dan mengelap air matanya,

"Supaya lo jauh dari gua. Supaya lo aman. Gue takut kehilangan lo layaknya gue kehilangan Lala gitu aja"

"Tapi setelah gue pikir lagi. Itu cara yang ga baik. Seharusnya,gue yang bikin lo aman. Gue yang jagain lo. Gue yang selalu merhatiin lo" Raja mengepalkan tangannya

"Pas itu gue kerumah lo. Lo nya udah pindah dy" isak tangis Raja mulai terdengar
"Itu adalah penyesalan gue yang amat dalem dy. Jujur aja, gue seneng bisa ketemu lo disini lagi. Tapi,lo bertemu Daniel yang gua harap bisa ngelindungin lo."
"Tapi nyatanya....." Raja mengelus rambut Audy dengan lembut,

"Maafin gue ya, dy. Gue janji ga bakal kaya gitu lagi"

Audy memejamkan matanya. Isak tangis nya mulai terdengar dan memeluk Raja adalah cara yang tepat.
Saat itu,Raja sadar sudah beberapa jam mereka ditempat ini dan lebih memilih untuk memasuki lapangan.

"Jangan pernah janji kalau belum tentu bisa ditepaton" kata Audy tersenyum kepada Raja, Raja mengangguk mengerti walau kata itu terasa sangat menyakitkan.

"Semangat ya" Raja sambil mengacak-acak rambut Audy

Audy mengangguk dan berlari ke tempat dimana Zahra melambaikan tangannya.

Zahra meringis tertawa,

"Kenapa lo?" tanya Audy kebingungan.

"Gak nyangka,akhirnya sama Raja hahaha"

Love & LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang