+18 : Mas Juga Udah Nggak Sabar

197K 16.7K 920
                                    

Mulmed : Jason Derulo : Want To Want Me

**

"Mas lapar?" Tanya Dara sambil menurunkan ponselnya agar bisa menatap El yang sedang asyik menonton.

"Belum," Jawab El tanpa mengalihkan pandangan dari layar televisi, "Kamu?"

"Belum juga," Kemudian Dara mengulurkan telunjuknya untuk menyentuh dagu El sambil berkata, "Dara bisa ngelihat lubang hidung Mas loh dari sini."

Kening El berkerut ketika menunduk untuk menatap gadis yang sedang membaringkan kepala di atas pangkuannya, "Terus Mas harus wkwkwk?"

Dara cekikikan ketika bertanya, "Memangnya Mas nggak takut kelihatan upilnya?"

"Nggaklah," Sahut El kembali memfokuskan pandangan pada layar di depannya, "Kan tiap kali mandi selalu ngupil."

"Nggak menjamin kalau benar-benar bersih kan?" Tanya Dara sambil menarik tangan pria itu, "Lagipula jari Mas besar-besar kayak gini, memangnya muat dimasukin ke lubang hidung?"

"Kalau nggak muat, memangnya kenapa? Kamu mau bantuin Mas ngupil?" Tanya El balas menangkap tangan Dara, "Cantik ya jari kamu? Kayaknya pas banget kalau dimasukin ke hidung Mas."

"Nggaaaaaaaak boleh!" Pekik Dara histeris, "Nggak mau."

"Ckckck," El justru berdecak seakan-akan sedang mengagumi tangan Dara, "Yang mana dulu ya? Telunjuk atau kelingking?"

"Nggak mau!" Seru Dara sambil berusaha menarik tangannya, "Mas jorok ih!"

El terkekeh ketika membawa tangan langsing gadis itu mendekati hidungnya, "Jari telunjuk dulu, kayaknya paling pas ukurannya."

Dara terlonjak dalam usahanya untuk melepaskan diri, dan tak sengaja melepaskan ponsel hingga menimpa wajahnya sendiri. Gadis itu langsung terpekik kesakitan, sedangkan El terkejut karena Dara tiba-tiba menyembunyikan wajah di perutnya. Erangan gadis itu menyadarkan El akan apa yang terjadi, dan ia kesulitan menahan tawa ketika bertanya, "Enak sayang?"

"Dara benci Mas El!"

"Coba Mas lihat."

"Nggak mau," Sahut Dara menolak, "Mas jahat."

"Bukan Mas yang pertama kali ngajak bahas soal upil dan ngupil kan?" Sahut El sambil memaksa Dara agar menghadapkan wajah kepadanya, "Sampai merah gini keningnya."

Dara menarik ingusnya untuk menahan tangisan ketika berkata, "Sakit."

"Dikompres ya?" Tanya El sambil mengusap-usap kening gadis itu, "Sebentar Mas ambilkan es."

Dengan menahan ringisan Dara beranjak duduk, sementara El pergi mengambil es. Lewat kamera di ponsel Dara mengamati keningnya yang memerah dan kembali meringis kesakitan. Tidak lama kemudian El kembali dengan mangkuk berisi es dan selembar sapu tangan bersih. Dengan cekatan pria itu membungkus es di dalam sapu tangan, kemudian menempelkannya di kening Dara yang langsung berjengit kedinginan.

"Sebentar," Ucap El sambil meletakkan tangan kirinya di tengkuk Dara, sementara tangannya yang lain memegangi sapu tangan, "Jangan gerak-gerak."

"Ge.. geli Mas!" Pekik Dara sambil menepis tangan pria itu, "Jangan pegang-pegang leher ih!"

El mendengus dan kali ini memegang pundak gadis itu, "Jangan gerak-gerak terus makanya."

"Geli!" Tolak Dara kembali menepis tangan pria itu, "Jangan pegang pundak."

"Ya udah, kompres sendiri."

"Mas jahat!" Protes gadis itu langsung, "Percuma aja punya pacar, tapi memar disuruh ngobatin sendiri."

28+ (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang