Prolog

70 13 0
                                        

"Hai Natalia,selamat pagi"sapa Gavin saat memasuki kelasnya.

Natalia Ryder cewek dingin yang di kagumi oleh semua kaum adam, termasuk Gavin.

Lelaki itu mengeluarkan sari roti rasa cokelat yang tadi pagi sebelum ke sekolah di belinya di toko roti, lalu diberikannya pada Natalia.

Natalia menatapnya tanpa berminat menerimanya.
"makasih,tapi gue ga suka roti"ucapnya datar.

Gavin terdiam sebentar,lalu detik selanjutkan tersenyum mengerti dan memasukkan sari rotinya kembali.

"Mending lo duduk di tempat lo deh"ujar Natalia sambil mengipas-ngipas wajahnya menggunakan tangannya.

Gavin menghembuskan nafasnya dengan pelan lalu segera ke tempat duduknya.

"dari pada di berikan pada orang yang gk peka sama lo,mending kasih ke gue, sahabat lo yang baik ini"celetuk Alvian saat Gavin duduk di bangkunya.

Gavin tersenyum lalu memberikan sari roti pada Alvian.

"hehe makasih"ucap Alvian lalu langsung menerimanya.

Gavin hanya tersenyum lalu mengangguk.

----
"Gavin,keluar yuk ke kantin!"ajak Dennis yang muncul dari balik pintu bersama Varah dan Sheril.

"yo'i sebentar"ucap Gavin yang masih menyimpan bukunya di dalam tas.

Alvian menghampiri Gavin lalu merangkulnya, ah ralat lebih tepatnya mencekiknya,pasalnya dia merangkul Gavin terlalu erat.

"Gak bisa nafas gue ogeb"ucap Gavin memukul tangan Alvian.

"banci banget sih lo,gentle dikit dong"celetuk Varah

"banci? Semua lelaki itu gentle hanya saja malu"ucap Gavin.
"dan kalo semua wanita itu feminim, ada juga yang gk,karena mereka ingin terlihat gaul"lanjut Gavin.

"Yuk ah ke kantin,gk seru disini"ucap Sheril, saat Gavin mengatakan itu Sheril sempat melirik ke arah Natalia-yang sedang menatap Gavin.

"sabar dikit napa?"Alvian tersenyum miring.

"duduk di mana nih? Ramai bener kayak pasar malam aja"ucap Dennis

"duduk di bangku lah, masa duduk di tanah"celetuk Sheril.

Dennis menatap Sheril datar lalu mencubit pipi Sheril dengan gemas.

"Dasar ogeb"ucap Sheril dengan kesal

"udah... Kita duduk di sudut sana tuh"ucap Varah yang sedari tadi menyari tempat duduk untuk mereka makan.

"oh oke!"ujar Alvian dan Gavin serempak

"uh,ucap gituan aja sama"

"sama ngucapin bukan berarti jodoh"celetuk Gavin

"Heh,gue ga bilang kalo lo sama Alvian jodoh"protes Sheril

"gue dan Alvian laki"

"udah...pesan makanan gih,sebentar lagi mau masuk"suruh Varah.

"siapa jadwal hari ini untuk memesan Var?"tanya Davin.

Varah mengambil kertas di dalam saku rok sekolahnya.

"Dennis Afrido"ucap Varah lalu melipat kembali kertas jadwal memesan makanan yang mereka buat.

Dennis tersenyum kecut lalu segera pergi memesan makanan.

"makanan yang seperti biasanya yoo"ucap Alvino mewakili mereka semua.

"Gavin,lo mencalonkan diri sebagai ketua basket?"tanya Sheril

Gavin berpikir sejenak,lalu mengangguk.

"wah...hebat dong"puji Varah

"sebenarnya gue gk niat calon jadi ketua basket,tapi mau gimana lagi? Kak Putra yang nyuruh gue"ujar Gavin lalu memfokuskan dirinya di dunia sosmed.

"terima aja,lo juga hebat basket kan?"ucap Varah

"iya,udah gue terima"

########SAY SOMETHING########
Halo halo..
Ya ampun, cerita lain aja belum selesai, gue malah buat cerita baru :v

Jangan lupa Voment ya,

See you~

Say Something(Slow Update)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora