part 21

5.6K 303 10
                                    

Flashback

"Bas.."

"Hmmh?"

"Abis lulus rencana lo apa?"

"Gue mau ke Jakarta.. gue mau cari kerja disana.."

Deggh.. hati Hana langsung dilanda sedih. Dia akan berpisah dengan Bastian setelah lulus.

"Kok lo diem? Kalo lo sendiri gimana?" Tanya Bastian.

"Gue tetep di Yogya aja cari kerja sekalian nemenin bunda kasian kalo gue tinggal ngerantau"

"Iya juga sih.. ya udah sukses yaaaa jangan sampe lost kontak sama gue ntar, oh iya denny rencana kemana? "

"Denny juga bilang mau ke Jakarta tapi gue gak tau jadi apa enggak nya.." ucap Hana lesu saat mengetahui kalo mereka akan berpisah dengan jalan masing-masing. Ditambah Bastian belum menyadari perasaan Hana untuk nya.

"Ooh.."

"Kok lo gak peka-peka juga sih Bas.. gue sayang sama lo" batin Hana.

****
Hanna pov

"Sayaangg.. sayang bertahan yaa.." ucap Bastian sambil terus lari dan menggenggam tanganku, terlihat sekali wajah nya yang sangat frustasi bercampur khawatir.

Aku hanya bisa tersenyum mencoba meyakinkan nya kalau aku baik-baik saja. Tidak hanya Bastian, Denny, Joan dan Nava pun ikut lari mengiringi ku yang kini di larikan menuju UGD.

"Lo bisa Han.. gue yakin lo kuat" ucap Joan dengan air mata yang terus keluar walaupun terus diusap nya.

"Nyet lo masih banyak utang ke gue... inget orang yang banyak hutang nya itu susah mati nyaa.." ucap Denny ngawur.

"Mba Hana.. bertahan mba, kami semua disini.. mba harus kuat" ucap Nava menahan air mata nya yang menggenang.

Saat ini aku bahagia...
Jadi jangan keluar kan air mata kalian
Aku tidak ingin kalian menangisi ku
Aku bersyukur bisa bertemu dan mengenal kalian semua...
Terima kasih buat semua nya
Terima kasih kalian selalu disisi ku
Aku sangat menyayangi kalian

*****

Flashback

Kini Bastian kerja di salah satu perusahaan ternama di Jakarta begitu pula Denny. Sedangkan aku kini kerja di salah satu restoran di Yogya.

Awal nya kupikir berpisah dengan mereka bukanlah masalah besar. Kami hanya harus terus menjaga komunikasi. Telponan, chattingan, video call, sms an dan lain-lain, itulah rutinitas baru kami saat berpisah.

Tapi akhir-akhir ini entah kenapa sudah 3 bulan Bastian jarang membalas chat ku, jarang menghubungi ku bahkan sering kali menolak telpon ku. Saat ku tanya, dia hanya bilang sedang sibuk. Oke aku maklumi, karna memang setiap orang pasti mempunyai kesibukan masing-masing. Tapi, sesibuk itu kah dia setiap hari? Rasanya ingin sekali aku marah tapi aku juga tau batasan aku bukan siapa-siapa nya. Hanya sekedar teman.

"Eehh tantee...!!" Teriak ku saat melihat mama Bastian di salah satu restoran di Hartono Mall.

"Eehhh Hana.. jeng ita" sapa mama Bastian menghampiri kami yang sedang mesan makanan di foodcourt seraya cupika cupiki dengan bunda.

Aku dan bunda memang sedang jalan-jalan disini sekalian ingin beli toples baru buat lebaran.

"Kamu ngapain disini? Sendiri aja?" Tanya bunda.

"Iya nihh.. Bastian belum balik aja, jadi nya jalan sendiri deh.." ucap mama Bastian dengan ala ibu-ibu PKK saat bergosip ria.

Kami pun segera duduk di salah satu meja yang tersedia di foodcourt nya sambil menunggu pesanan datang. Mama Bastian juga ikut bergabung dengan kami.

"Oh iyaa dia kapan cuti lebaran?"

"Katanya sih seminggu sebelum lebaran tapi ini belum juga pulang.. biasa lagi demen sama cewek.."

Degh..

"ha?? Maksud nya?"

"Dia udah punya calon sekarang.." ucap mama Bastian senang.

"Udah ada calon?" Tanya bunda kaget.

Bunda dan aku dari kecil tidak pernah ada rahasia. Aku selalu bercerita semua yang ku alami dan ku rasakan ke bunda. Jadi beliau juga mengetahui tentang perasaan ku ke Bastian.

"Hehe iyaa.. sebener nya sih aku yang jodohin, ku kira awal nya dia pasti nolak eh ternyata dia manut aja... "

Hati ku rasa nya mendadak berhenti berdetak sejenak kemudian langsung terpompa dengan cepat nya. Meyisakan rasa sesak yang sangat teramat sakit. Jadi karna inikah kamu jarang menghubungi ku Bas?

"Kalo Hana sendiri gimana? Udah ada calon belom? " tanya mama Bastian tiba-tiba menyadarkan lamunanku.

"Mmmh.. be.."

"Permisi ini pesanan nya,...."

Alhamdulilaahhh.. aku merasa amat bersyukur saat melihat pelayan ini datang membawakan pesanan kami. Entah kenapa rasa nya aku tidak ingin menjawab pertanyaan itu.

"saya bacain ya ibu.. strawberry float nya satu, coklat float nya satu, orange jus 1, sama corn sausage pizza 1 sama lassagna1 apakah ada tambahan?"

" enggak mas.. makasih.."

"Iya ibu selamat menikamati.."

"Mana liat orang nya jeng.. mereka udah fix?" Tanya bunda penasaran.

"Ini.. bentar ya aku cariin foto nya,.." ucap tante Mira, mama nya Bastian sambil membuka galeri Hp nya.

Tidak tidaakk aku tidak ingin melihat nyaaa bahkan mendengar nya saja sudah membuat ku sesak..

Rasa nya aku ingin pergi dari sini. Lari kemana saja.

Walaupun begitu besar rasa penasaran ku, tapi apabila rasa keingin tahuan itu hanya akan berujung ke penderitaan bukan kah lebih baik tidak?

"Nah inii foto nyaa.. cantikan nama nya Bella, dia anak nya temenku yang di Jakarta anak nya baik cantik pinter pula.. kayak Hana tapi gak jago masak sih haha" ucap tante Mira terlihat bahagia saat membicarakan nya.

"Iya cantik.." jawab bunda singkat saat di liat kan tante Mira foto di Hp nya. Aku yang berada di depan Bunda tidak dapat melihat bagaimana foto nya.

"Ini loh sayang.." ucap tante Mira sambil menunjukan nya kali ini ke arah ku.

Deeghhh

Boleh kah aku nangis saat ini?



Bersambung...

Haaiii haii haiii readers jangan lupa vote dan koment yaaa.. aku sangat amat termotivasi dan bersemangat sekali saat melihat coment kalian.. terima kasih buat kalian semua yang teteupp setia sama WWIB 😙😙maaf kalo ada yang bingung baca alur nya yaaaa soalnya ini aku alur maju mundur jadi agak susah di pahami.

P.s bagi yang ngefollow dan mau di follback, coment aja di IG yaa biar aku tau kalo kamu itu readers nya WWIB.. ntar aku follbaacckkk

Sekian dulu ya buat hari ini XOXO😗😗😗

30 juni 2017








When Would It Be [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang