prolog

6 1 2
                                        

Aku sedang berada di depan rumah, berdiri menghadap jendela yang memantulkan cermin diriku.
Di sana aku sedang menguncir rambutku asal, memperhatikan keseluruhan tubuhku.

Tidak berapa lama terdengar suara klakson mobil, pintu pagar terbuka. Seseorang baru saja masuk ke halaman, namun aku sengaja tidak berbalik untuk memastikan siapa yang datang.

Masih merapikan rambut, aku berujar sinis. “Terlambat sepuluh menit.”

Terdengar tawa geli dari pemuda itu, detik selanjutnya yang ku rasakan adalah adanya dua lengan kuat memeluk tubuhku dari belakang.

Aku segera menurunkan tangan dan menjerit kecil. Pemuda itu sengaja tidak melepaskan, bisikan lembutnya terasa begitu jelas di telingaku.

“Aku menunggumu pulang, sayang.”

Tidak, bukan kalimat itu yang seharusnya pemuda itu katakan. Aku ingat dengan jelas pemuda itu membisikkan sesuatu, sesuatu yang membuat pipiku merona.

Kamu sangat cantik hari ini, sayang.

WaitingWhere stories live. Discover now