🔸prolog takdir

Start from the beginning
                                        

Tak butuh lama prilly berlari ke arah Hisyam dengan sisa tenaga miliknya untuk menjauh dari tempat ini.

"Mama, ayo kita lari!" ucap Prilly membangunkan Hisyam dan Hisyam pun langsung bangkit dan berlari dengan prilly untuk meninggalkan area taman belakang.

Terdengar suara ledakan bom sangat keras, suara ledakkan yang berasal dari taman belakang itu terdengar keras ditelinga Prilly dan Hisyam .

"Mama, ayo kita pergi, di sini gak aman buat kita, ini rumah udah jadi neraka bagi kita." lirih Prilly dengan air mata yang masih keluar dengan deras.

"Jangan takut, ada mama sayang, mama akan bersamamu ya," ucap Hisyam mencoba membuat Prilly tenang.

Saat itu juga suara mobil polisi terdengar membuat Prilly semakin takut.

"Mah!" teriak Prilly kembali dengan menangis ketakutan.

Terdengar suara ketukan pintu membuat Hisyam mengajak Prilly untuk mengecek siapa yang datang.

"Ayo sayang." ucap Hisyam mengajak Prilly, pintu pun terbuka dan nampak dua polisi.

"Selamat siang!" ucap Polisi dengan tegas.

"Siang pak, ada apa ya?" tanya Hisyam menghapus air matanya.

"Apa benar ini rumah tuan Fayrus Manuel?" tanya Polisi.

"Benar pak." Jawab Prilly.

"Dimana tuan Fayrus?" tanya Polisi.

"Tidak tahu, silahkan pak polisi cari aja di dalam rumah ini, prilly udah benci ayah." Ujar Prilly membuat Hisyam menoleh.

Kedua Polisi tersebut langsung berlari ke dalam rumah untuk menangkap Fayrus, tak butuh lama, kedua polisi tersebut sudah menangkap Fayrus dengan kondisi Fayrus yang tak sadarkan diri.

"Saya akan membawa tuan Fayrus, karena laporan ini," ucap Polisi dengan mengeluarkan map berwarna merah dan memberi map tersebut kepada Hisyam membuat ia pun langsung membaca isi yang berada di dalam map tersebut, Ia pun langsung menggelengkan kepala nya tanda ia tak percaya dengan isi laporan tersebut .

"Pak, saya mohon jangan bawa suami saya," lirih Hisyam.

"Tidak bisa bu,karena tuan Fayrus sudah banyak melanggar peraturan yang ada disini dan merugikan negara," jelas Polisi dengan tegas.

"Pak-- ta--p...."

"Biarkan hukum yang berbicara bu." Potong Polisi itu membuat Hisyam tak bisa bicara lagi. "Dan besok ibu boleh ke pengadilan Jakarta Pusat, karena tuan Fayrus akan di adili besok jam delapan pagi." sambungnya dengan membawa Fayrus kedalam mobil dan tak lama kemudian mobil tersebut langsung meninggalkan Prilly dan Hisyam.

"Mama jangan sedih ya, ada Prilly disini ," ucap Prilly yang mencoba untuk menghibur Hisyam.

☁️☁️☁️

Keesokan hari Prilly dan Hisyam telah siap menuju kantor pengadilan .Prilly yang telah siap dengan memakai dress berwarna merah muda miliknya ia terlihat sangat cantik di tambah dengan rambut panjang yang berwarna cokelat muda yang dihias sedikit pita kecil di sampingnya . Sedangkan Hisyam, sang mamanya memakai baju seadanya namun tak membuat jiwa mempesonanya hilang. Mereka pun segera menuju tempat yang sudah diberitahu kemarin. Setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya Prilly dan Hisyam telah berada di kantor pengadilan .

"Nyonya Hisyam dan Prilly?" tanya Seorang laki-laki memakai jas hitam serta kacamata hitam.

"Iya benar." ucap Hisyam

TAKDIR : Labirin BerkelanaWhere stories live. Discover now