PERKENALAN

66.6K 707 2
                                    

     Setiap orang pasti menginginkan pernikahan. Karena pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup. Tapi aku berbeda dengan mereka. Aku tak begitu menginginkan pernikahan. Sebab pernikahan yang ku alami bukan karena kemauan ku, melainkan karena perjodohan.

    Ya orang tua ku lah yang menjodohkan ku dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai. Justru orang itu adalah musuhku.  Aku bermusuhan dengannya sejak kita masih sekolah dan sampai sekarang. Kita dari Sd- kuliah kita pun sama. Secara aku kuliah setelah dinikahinya itu juga kemauan orang tua kita.

     Oh iya perkenalkan namaku Lee Ayudia Luchia. Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Aku memiliki adik bernama Lee Darren Fattan. Ya Lee adalah marga dari keluargaku. Ayahku bernama Lee Min Ki. Aku keturunan Korea-indo. Ayahku dari korea dan ibukku dari Indonesia. Ayahku mempunyai sahabat bernama Hans Wijaya putra dan menikah dengan Leni hwang yang keturunan cina. Dan anaknya bernama Dave Hwang wijaya putra. Dia, orang yang dijodohkan denganku.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari. Aku terbangun dari tidur lelapku. Saat mataku terbuka, aku melihat seorang lelaki yang memakai celana boxer di depan almari.

"Udah bangun?" Ujarnya sembari memakai kaos

   Aku tak langsung menjawab, mengumpulkan nyawa dengan duduk di tepi ranjang tidurku.

"Semalem mama sama papa udah pulang?" Tanyaku padanya dengan nada dingin.

"Ya. Mama sama papa nitip pesan supaya lo itu bisa bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan buat gue. Lo itu sekarang sudah jadi istri gue."kata cowok yang sedang menyisir rambutnya yang basah itu.

   Ya, aku dengannya memang sudah menikah. Kedua orang tuaku percaya kalau Dia adalah pria yang bertanggung jawab dan bisa membahagiakanku. Tapi tetap saja aku tidak bisa mencintainya. Dan aku tak akan pernah menganggap dia suamiku.

"Asal lo tau! Gue itu sebenarnya gak mau di jodohin sama lo. Gue terpaksa tau nggak! Kalau aja bukan paksaan dari bokap nyokap gue, gue ogah nerima lo jadi suami gue. Ngerti!!" Kataku dengan nada meninggi.

Untung jam segini kedua orang tua Dave tidak ada dirumah. Mereka sudah berangkat ke kantor.

"Terserah apa kata lo. lo sekarang sudah sah jadi istri gue. Jadi lo harus lakuin apa itu tugas sebagai seorang istri. Sekarang lo masak sana buat sarapan" ucapnya santai.

"Ogah. Masak aja sendiri." Jawabku beranjak pergi ke kamar mandi.

"yee.. ni anak. Duh sabar dev dia bini lo. Lo harus sabar ngadepin sikap dia. Lambat laun dia juga bakal jatuh cinta sama lo. Dan lo harus buat dia jatuh cinta sama lo secepatnya." (Gumam Dave)
.
.
.
.

DAVE POV

   Kenalin nama gue Dave Hwang Wijaya Putra. Gue kuliah semester 2. Sama kaya istri gue. Kalian tau siapa dia? Dia itu anaknya bawel dan kadang ngeselin. Kalian tau kenapa dia bisa jadi istri gue? Jadi gini ceritanya....
.
.
.
.
.

FLASH BACK

  Waktu gue masih duduk di sekolah menengah atas, gue selalu isengin dia. Dia? Ya dia yang sekarang jadi istri gue.

  Gue dengan dia itu udah lama kenal. Bisa di bilang sejak masih orok pun kami sudah saling kenal. Rumah gue sama dia sebelahan. Orang tua kita sahabatan. Dan dia adalah calon gebetan. Eh enggak deng. Dia itu selalu anggep gue musuhnya. Mungkin karena gue sering isengin dia. Padahal keisengan gue gak kelewat batas amat.

 Gue pernah isengin dia pakai cat lukis. Itu terjadi pas kita masih SD. Sebenarnya gue gak sengaja numpahin cat lukis itu ke seragamnya. Tapi dia malah anggapnya disengaja. Gue udah berulang kali jelasin ke dia kalau gue gak sengaja, eh malah dia gak mau dengerin penjelasan gue. Gue kesel sama sikap dia. Berawal dari situ gue mulai tuh jailin dia.
.
.
.
.
.
.
.

........

"Dave hwang wijaya putraaaaa.........." teriaknya tepat di telingaku.

"Duh..... gak usah teriak juga kalik bisa kan" kataku sambil mengelus telingaku yang berdengung.

"Kalau lo nggak mulai duluan. Mungkin gue nggak akan teriak" ucapnya dengan napas terngah-ngah. Aku tau dia pasti lagi emosi.

"Eh lo tuh kenapa sih? Tiap hari pasti teriak muluk di telinga gue." Tanyaku padanya.

"Masih nanya kenapa? Heh bocah tengil bin jail lo kan yang coret coret buku catetan gue? Iyakan ngaku lo!" serunya.

"Eh apaan sih lo. Main nuduh nuduh gue. Emang kapan gue coret coret buku lo. Gue gak inget" ucapku dengan nada santai.

"Heh ngaku aja deh lo. Jelas lo gak inget orang lo itu pikunan mirip kakek kakek tuwir. Eh nggak mirip deng emang lo itu kakek kakek tuwir" ucapnya sembari tertawa.

"Apa lo bilang?! Kakek kakek tuwir. Enak aja lo, orang ganteng gini dibilang kakek kakek.. tuwir lagi." Ucapku yang tidak terima dengan olokkannya.

"Apa lo bilang? Ganteng... hahha ngaca dong lo. Muka kaya tambalan panci aja dibilang ganteng. Duhh.."katanya sembari tertawa keras.

"Eh buseett tambalan panci. Nah lo sendiri juga ngaca dong. Muka lo itu mirip pantat panci aja sombong"

"Apa lo bilang?!.eh muka gue cantik gini dibilang pantat panci. Muka lo tuh mirip... ucapnya terhenti karena seseorang melerai perdebatan kami.

"Ehh.. kalian ini gak capek apa ribut terus"

          TBC

------------------------------------------------



PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang