1

49.9K 1.8K 42
                                    

"Gugup melihat dia yang ada di depan mata, perasaan apa ini?"

Dara dan Karin kini sudah sampai diaula lantai 2, sudah banyak kerubunan siswa-siswi baru sekolah ini, mereka sedang mencari-cari tempat duduk yang kosong.

"woy rin sumpah ga nyaman banget nih gue kaya gini" Dara yang sedari tadi tidak nyaman dengan rok nya yang ditutupi tasnya tersebut..

"ya jangan terlalu nyaman, nanti udah nyaman malah ditinggal php deh"

"gak waras lo!!! Gue serius"

"jangan terlalu serius tar malah dibecandain" lagi-lagi Karin bercanda, bercanda diwaktu yang tidak tepat

"eh lo mau gue jambak?" Dara sudah naik pitam mendengar celotehan Karin

"jangan lah gila, galak banget lo jadi cewek, pantes jomblo"

"masih kecil lo ngomongin itu mulu"

"yee biarin, sekarang kan udah SMA gue!!"

"serah lo deh!" Karin pun menatap sekeliling ruangan dan menepuk pundak salah satu cowok dihadapan mereka, Karin ini memang cewek yang gak pemalu yang ada malu-maluin..

Ternyata, cowok yang Karin tepuk adalah.... "Beruang" gumam Dara dalam hati

"iya? Ada apa yah?" cowok itu membalikan tubuh tingginya..

"eh gue boleh minjem jaket lo gak buat temen gue nih?" Dara membelalak menatap Karin dengan tatapan "GILA LO!"

"buat dia?" Cowok itu menunjuk ke arah Dara

"eh gak kok, gausah gausah maaf temen gua kurang waras" Dara menolak

"paan sih lo ra, gue waras kali punya cowok lagi emang elo" Karin menyebalkan selalu bawa-bawa pacar dan gak nyambung juga sih emang kurang waras dia.

"hahahahah" cowok itu lagi-lagi tertawa mendengar Karin dan Dara adu mulut, sampai menutup mulutnya dengan tangan kanan yang dihiasi jam tangan hitam di pergelangannya, lalu tangan kirinya menjingjing jaket kulit berwarna merah maroon..

"eh boleh gak temen gue minjem jaket lo? Buat nutupin...." belum Karin melanjutkan pembicaraanya Dara sudah membekap mulut Karin

"nih pake aja" seraya cowok itu menyerahkan jaketnya pada Dara

"serius? Gapapa gue pake?" Dara mengambil jaketnya sehingga tangan mereka bersentuhan DEG!!! Ada apa ini jantung Dara bergetar..

"yaela malu malu mau malu maluin lo diambil juga kan" Karin  berceloteh..

"iya pake aja, santai sama gue" Cowok itu kembali tersenyum, ini mama nya kebanyakan makan gula kali yah waktu hamil dia, manis banget nih cowok kalau senyum, bisa diabetes gue lihatnya.

"iiya udah deh gue pake dulu yahhh"

"ok, nama lo siii.." sebelum kalimat yang dilontarkan cowok itu selesai, Dara sudah bergegas pergi "Thanks ya nanti gue balikin" sembari teriak dengan suara cempreng nya itu...

"nama lo siapa Panda?" Cowok itu pun tersenyum melihat kelakuan cewek yang baru saja dia pinjamkan jaket kesayangannya itu.

    Hari ini agenda siswa-siswi baru hanya perkenalan sekolah, sehabis dari aula tadi mereka hanya berkeliling sekolah memperkenalkan ruangan dan guru-guru. Pada kegiatan MOS sekarang ini memang sudah ditiadakan kegiatan yang dapat merus
ak image siswa-siswi seperti kasus senioritas atau bullying kegiatan ini hanya untu perkenalan sekolah dan organisasi yang ada disekolah saja tidak telalu melelahkan.  Mereka hanya disuruh membuat kelompok, dan yelyel yang akan selalu disuarakan setiap kegiatan.

    Mereka diberikan waktu untuk makan siang dan sholat dzuhur sekitar 1 jam, dan para siswa-siswi pun berkeliaran seantero sekolah, ada yang hanya duduk di taman, berkeliling sekolah, ke kantin dan sholat di masjid sekolah.

"Ra, gue mau sholat dulu lo mau kemana?" Tanya Karin sembari merapihkan ikatan  rambutnya

"hmm gue mau ke taman deh sambil makan bekel, ntar lo nyusul yah"

"okidokiii"

Dara pun berjalan menuju arah taman sekolah, gak terlalu ramai mungkin masih lagi pada sholat dzuhur, Dara pun membuka tempat bekal berwarna pinknya berisikan nasi merah, ayam asam manis dan sayur brokoli buatan Mbak Ira tadi pagi... sembari menyantap hidangannya mata dia menyapu ke seluruh sudut sekolah... "lama banget sih si Karin, dia sholat apa tawaf" udah 30 menit Karin tidak kembali ke Dara, makanan yang dibekal nya pun baru 2 sendok dimakan karena, tidak nafsu akibat makan sendiri...

"Panda?" tiba-tiba suara cowok itu di belakang Dara..

"eh elo, beruang" Dara malu-malu menyebutkan namanya..

"ngapain lo disini sendiri?" Tanya Cowok itu sembari memakai jam tangan dipergelangan tanganya, sepertinya dia habis sholat karena masih agak basah di ujung rambutnya akibat air wudhu... aaaakkk tampan

"eh hm ini lagi makan, tadinya nunggu temen gue juga tapi dia gatau kemana tuh"

"oh temen lo yang tadi? Gue lihat dia ada dikantin tadi" ahhhh dasar si curut satu itu, ngapain gue dari tadi nunggu dia disini awas aja lo karin! Gumam Dara dalam hati

"gue boleh duduk disini ga?" cowok itu sembari menepuk kursi sebelah Dara

"bo boleh boleh kok duduk aja" Dara menjawab dengan gugup, ada apa sih Dara ini

"eh lo lanjut makan aja gue temenin gapap kan?" tanya cowok itu sembari menatap Dara

"ah iya gapapa kok, eh lo udah makan?" sekarang giliran Dara yang bertanya

"belum, habis dikantin rame banget pasti ngantri males"

"mau makan ini ga?" WHAT?! Ada apa ini kok Dara malah dengan gampang nya nawarin cowok itu makanan dari satu tempat bekalnya, mana mau dia yang ada jijik kali, kalau bisa Dara menarik kembali ucapannya tadi...

"emang boleh?" cowok itu bertanya kembali, "boleh kalau lo gak jijik satu makan sama gue hehe" jawab Dera..

" lo ga punya penyakit menular kan?" Dara segera memikirkan dia punya penyakit menular atau tidak...

"hahahahahhaha becanda kok!!! Boleh gue coba? Kayanya enak tuh" cowok itu kembali tertawa membuat Dara tersenyum malu... "nih coba aja" seraya memberikan sendok Dara, dan cowok itupun dengan lahap menyuap makanan yang ada di bekal Dara, Dara hanya senyum memperhatikan cowok ini makan. Baru kali ini Dara mau satu sendok makan dengan cowok lain selain ayah dan kakak cowonya... Dara benar-benar beda hari ini...

"enaaak banget, lo juga makan dong" cowok itu kembali menyerahkan sendok nya.. "hmm iiya gue makan kok hehe" Akhirnya mereka pun menghabiskan semua bekal Dara dan tak tersisa... satu berdua... kurang sweet apa coba?  Dara geli sendiri memikirkan hal yang baru saja dia alami.

The Sweetest Memories (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang