Leaving or married?

5.4K 112 6
                                    

Hidup itu sebuah pilihan...

Hahh.. Aku menghempaskan tubuhku ke kasur sesampainya di kosan. Pekerjaan yang melelahkan, event yang terus menerus membuat aku kehilangan energi. Weekend aku habiskan dengan terus bekerja, agar aku tidak merasa kesepian.

Aku paling benci jika merasa sepi, sepi selalu membuatku merasa tak nyaman. Di tambah tak ada seorang pun yang memperhatikan aku. Entah itu groot, ataupun fans-fans aku. Mereka hanya ada saat mereka butuh aku. Butuh aku untuk memuaskan hasrat binatang mereka.

Dan bodohnya aku selalu merasa terbuai dengan kata-kata mereka. Setidaknya itu dulu, sebelum aku mengenal groot. Mengenal groot membuat aku lebih merasakan apa itu arti kata "bahagia itu sederhana" ya sesederhana mencium aroma kecutnya di saat di pulang kerja. Dia endorfin aku, dia moodbooster aku. Entah bagaimana jika aku tanpa dia. 

'wait princess, kamu mengatakan bagaimana jika kamu tanpa groot?'  ahhh sial, kenapa saat berkhayal seperti ini. Suara alam bawah sadar aku selalu muncul. 'kenapa princess? kamu merasa suara aku tidak penting?? Ingat, mama kamu menginginkan kamu menikah. Dan ingatkah kamu, tentang karma? karma terlalu lama, tapi bagaimana jika kamu mati?!'  Aku terhenyak seketika, rasa takut menyelimuti aku. Bagaimana jika aku mati? itu adalah pertanyaan nyata yang aku sangat takut menjawabnya. Aku bukan wanita baik, aku berzina dengan groot. Aku secara tidak langsung mengganggu rumah tangga orang lain. 

Tidak, aku tidak mengganggu rumah tangga mereka. Groot yang membiarkan aku hadir dalam hidupnya. Groot yang membawa ku ke dalam kehidupan nya. Aku hanya wanita naif yang mencintai dengan tulus. Hanya saja, orang yang ku cintai adalah orang yang salah. tapi kenapa? Tuhan kasih kenal aku dengan groot, dan hubunganku dengan nya sudah sangat jauh. Aku sangat menggilai dia, tapi aku juga tak bisa bersamanya. 

Bangsat!! Aku memaki diriku sendiri, kenyataan ini membuat aku sedih sekaligus marah. Aku tak bisa meninggalkan nya, aku tak bisa untuk tidak mengacuhkan nya. Tapi jika aku terus begini, aku tidak akan bisa menikah. 

ping!! princess, are you there?

yes, im here dear. Gimana hari ini?

seperti  biasa melelahkan.. nonton yuk, gosh in sheel

boleh, aku pengen makan sushi

Oke deh, sampe ketemu di bassura ya

siipp...

Sesampainya di Bassura

"hai bebz, minum kopi dulu yuk. Sambil nunggu filmya"

"boleh, ice cafe latte kan?"

"iya, ice hazelnut latte right?"

"tentu" groot memberikan ice hazelnut latte dengan gelas besar.

Aku menyeruput kopi ku, nikmat nya esspreso yang bercampur syrup hazelnut membuat aku relax. 

"suka banget sama hazelnut latte"

"iya dong, sama seperti aku suka kamu groot"

"gombil ahh" mencubit pipiku

aku hanya tersenyum, tanpa melepaskan pandanganku kepadanya.

"gimana bebz, kapan kamu nikah?"

"kapan nikah?" tanya ku keheranan. "perasaan kita udah sering bahas ini deh yank" jawab ku enggan

"ya sih, masa kamu ngga mau nikah?"

"kamu tau kan jawaban aku?please deh jangan nanya itu mulu, aku bosen"

"kamu kan tau aku ngga bisa kasih kepastian sama kamu. Kamu harus bisa melihat orang lain, menjalin hubungan, dan syukur-syukur cocok terus menikah"

Aku pun tersenyum getir "kamu udah bosen sama aku? Atau kamu ada cewe lain selain aku juga istri kamu?"

"bukan gitu bebz, hanya saja aku  ngerasa bersalah. Kalau kamu terus berfikir kalau menikah itu tidak penting"

"aku ngga berfikir begitu, aku cuma belum nemuin orang yang tepat"

"gimana mau nemuin orang yang tepat, kalau kamu terus sama aku"

Emosiku memuncak, dari mana groot menemukan kata-kata itu. Perasaanku hancur, dia tidak tau kalau selama ini aku tidak bersama yang lain karena aku menjaga serta menghargai perasaannya. "Aku ngga bisa ninggalin kamu groot" aku menahan tangisku. "Jadi sebaiknya kamu saja yang ninggalin aku. Jangan pernah hubungi aku lagi, jangan pernah mencari aku lagi"

"Lahh kenapa?"

"Karena selama kamu terus hubungi aku, aku akan terus ingat sama kamu. Aku akan terus membanding-bangdingkan pria-pria yang datang di hidupku dengan kamu. Jadi jika kamu ingin aku menikah, kamu harus ninggalin aku"

"Telpon, line, SMS juga ngga boleh?"

"apapun itu groot, kamu harus ninggalin aku"

"kalau aku ngga bisa ninggalin kamu?"

"berarti kamu harus nikahin aku"

"what, jangan bercanda bebz. Kamu kan tau posisi aku gimana? aku ngga mungkin punya istri 2. Dan aku ngga bisa ninggalin anak aku"

"Leaving or married? Hanya itu pilihan nya"

"Kamu serius bebz?"

"Aku serius"

"Aku akan berusaha untuk meninggalkan kamu. kalau itu mau kamu"

"Ini bukan mau aku, aku malah ingin menikah sama kamu. Tapi itu ngga mungkin kan?"

"Demi kebaikan kamu, aku akan ninggalin kamu. Tapi boleh ngga sekali lagi untuk tidur sama kamu. Biar aku punya kenangan lebih banyak lagi sama kamu"

'see princess??dia masih inginkan kamu untuk tidur bersamanya'  aku tersenyum. "baiklah groot, kalau aku ada waktu"

"Jadi fix, ini terakhir?"

"iyaa.." menahan tangisku

"bye bebz.." mencium keningku dan berlalu pergi

Hatiku sakit, sakit sekali. Melihat punggung nya untuk terkahir kali, aku tak bisa merangkul punggung itu lagi. Dan tidak akan ada lagi kepala yang menyandar di bahu ku lagi. Groot, ternyata cinta itu memang tidak ada. Aku hanya merasakan cinta ini sendirian saja. Tapi aku berharap suatu saat kamu akan melihatku bahagia bersama orang lain. I love you groot..


Hai readers..

Amazing banget dehh, bisa lebih dari 500 kata. Jangan lupa  bintangnya, biar cepet selesai nih ceritanya.

I Love Your HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang