•Surat[10] : Selalu ada

15.6K 3K 206
                                    


Nara, besok gue harus berobat ke Singapura.

Nyokap gue keras kepala dan bilang, kalau gue berobat di sana, gue bisa sembuh. Padahal, udah jelas ... penyakit gue emang nggak bisa disembuhkan.

Mungkin bisa, tapi puluhan tahun lagi. Saat ilmuwan kedokteran nemuin obat dan cara ampuh untuk menyembuhkan ataxia.

Sayangnya, gue nggak bisa nunggu puluhan tahun lagi.

Gue udah divonis, hanya punya waktu satu tahun. Nyebelin, ya?

Gue sebenernya nggak mau ke Singapura, karena besok itu 'kan pengumuman pemenang cerpen lo. Gue harusnya ADA bersama lo, saat lo menang besok. Iya, 'kan?

Maaf banget, Nara...

Gue kacau, dan gue nggak bisa nolak keinginan nyokap gue. I love her so much.

Oh iya, kapan-kapan gue kenalin lo ke nyokap gue deh. Nyokap gue udah sering banget gue curhatin tentang lo.

Gue selalu bilang...

"Nara itu cantik banget, Ma."

"Nara itu cewek paling pinter di kelas, Ma!"

"Nara itu baik, pokoknya dia baik kayak Mama."

"Nara itu ... objek kasih sayang Deeka, Ma."

"Deeka sayang sama Nara."

Haha, gue terkesan anak mami banget, ya? Lo nggak ilfeel, 'kan?

Tapi, gue selalu merasa lega setiap cerita ke mama gue. Soalnya, gue nggak bisa muji lo secara langsung, sih. Itu menyesakkan.

Dan nanti, saat gue udah di surga, gue akan ceritain lo ke para malaikat, sama kayak saat gue cerita ke mama gue.

"Nara itu cantik, Tuan malaikat!"

"Nara itu cewek yang paling baik, yang pernah saya kenal."

"Apa saya boleh jagain dia dari jauh? Saya mau selalu melihat dia..."

Kira-kira begitu, jadi ... jangan sedih karena gue udah nggak ada.
Gue masih ada, kok!

Gue selalu ada dan jagain lo, di setiap langkah lo...

Salam terhangat,
Cowok yang sayang banget sama Nara.

Last Letters ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang