25. Multiplied Shock

7.3K 1.3K 503
                                    

Halo, dearest!
Apa kabar kalian hari ini? Aku harap dalam keadaan baik yah.

Maaf baru sempet update lagi. Maaf juga udah buat kalian nunggu lama buat tau kelanjutannya huhu, kemarim sibuk sama packing buku sebelah dan sempet rehat sosial media sejenak •́ ‿ ,•̀

Tapi sekarang aku balik buat nemenin kalian di sini.

Ohiya, mau kasih sedikit info buat dearest semua kalo end and beginning udah ketemu rumah baru. Kemungkinan aku bakal update end and beginning sampai tamat di wp tapi tamat versi wp yah. Untuk detail ending dan bonus chapter bakal tamat di end and beginning versi buku (. ❛ ᴗ ❛.)

Jadi, apa ada yang menunggu kabar baik ini?

Ada yang siap peluk end and beginning?

Hihi ohiya, spesial update untuk merayakan ulang tahun Jimin : selamat ulang tahun, Jim (◍•ᴗ•◍)

Hihi ohiya, spesial update untuk merayakan ulang tahun Jimin : selamat ulang tahun, Jim (◍•ᴗ•◍)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Melupakan sesuatu yang pernah terjadi rasanya tidak semudah yang dibayangkan. Ada begitu banyak bagian atau komponen hidup yang akan selalu datang memicu, untuk kembali membuat ingatan lama yang perlahan menurun eksistensinya akan kembali naik menjadi bagian teratas ingatan yang akan kembali dimainkan.

Rasanya sama saat kau memilik deretan lagu lama di dalam playlist yang akan menurun eksistensinya saat lagu-lagu baru datang dan menempati deretan atas playlist lagumu. Tetapi tidak menutup kemungkinan, ketika kau menyalakan playlistmu secara random, kemudian lagu lama itu mendadak terputar dan sukses mengirimkan afeksi lama yang pernah kau rasakan saat kali pertama mendengarnya. Barangkali seperti itu rasanya. Ada saat dimana ingatan lalu yang rasanya sudah jauh terkubur perlahan naik ke atas permukaan, mencoba untuk menggali kembali kenangan di masa lampau yang akan selalu sukses mengundang perasaan rindu yang membuncah di dalam dada.

Seolbi mungkin tidak benar-benar pernah melupakan Jimin. Hal itu terlampau sulit untuk dilakukan, jadi, ketika gadis itu perlahan mulai menerima Jungkook di sana, sosok Jimin perlahan menjadi bagian yang begitu ia rindukan. Entah untuk alasan apa, rasanya malam itu Jimin datang kembali ke dalam mimpinya.

Di dalam mimpinya yang gelap, si gadis melihat Jimin menangis tersedu di dalam kegelapan yang pekat, wajahnya yang bersinar perlahan meredup sebelum bayangan itu perlahan menjauh kemudian menghilang. Rasanya mimpi yang sama sudah datang sebanyak hampir lima kali. Bagian terburuk dari itu, Seolbi mungkin akan terjaga kemudian menangis selama beberapa saat karena begitu merindukan sosok pria yang kini hanya dapat ia temui di dalam mimpi.

Rasanya benar-benar sulit. Dadanya sesak dan air matanya sulit untuk dikontrol. Dia mungkin berhasil melarikan diri dari sana, tetapi perasaan rindu iu tentu tidak semudah itu untuk dibawa pergi.

Dia benar-benar merindukan Jimin untuk alasan apapun.

"Hei. Hei," Jungkook berujar pelan ketika berdiri di sisi tempat tidur si gadis. Menekuk kedua lutut dan bertumpu di atas permukaan lantai, si pria kemudian mengusap puncak kepala si gadis, menatap cemas dengan sepasang mata rusa yang diliput cemas saat melanjutkan, "kau baik-baik saja?"

End And Beginning (Re-write)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang