[ 11 ] : Bus

5.3K 664 59
                                    


"Dari mata turun ke hati."

★★★

Hari sudah gelap, matahari telah bersembunyi. Lampu-lampu mulai dinyalakan untuk menerangi, seusai melaksanakan rutinitasnya, yaitu privat pelajaran tambahan. Kenzo langsung berlari kebelakang rumah sambil membawa bola berwarna oranye.

Kenzo bermain basket.

Kenzo berada di lapangan basket belakang rumahnya, seusai ia bermain basket hingga berkeringat membasahi dirinya seakan baru saja tersiram air. Kemudian Kenzo pun duduk sambil menegak minuman ion.

Kenzo berpikir keras apa yang harus ia lakukan besok. Bagaimana caranya dapat melarikan diri dari kursus kepribadian besok.

Coba saja Papanya ada di rumah pasti ia bisa merayu sedikit agar besok bisa bolos. Tetapi, sayangnya Kenneth sedang pergi urusan kerja. Kalau memikirkan Mama rasanya sudah tidak ada harapan akan diizinkan.

Hanya Ayah tempat Kenzo mengadu.

"Berpikir, Kenzo. Berpikir. Berpikir," ujarnya sambil berpikir keras dengan dahi yang mengerut.

"Jevino!" Kenzo mengambil ponselnya lalu berniat untuk memberinya pesan.

Lalu, Kenzo baru teringat bahwa hubungan mereka berdua sudah renggang. Semuanya kacau dan Kenzo harus berpikir sendiri.

Kenzo merindukan kedua sahabatnya itu. Tidak pernah disangka olehnya bahwa persahabatan mereka akan kandas seperti ini.

Ia duduk tenang memandangi sekelilingnya, berharap kehidupanya dapat menjadi lebih baik terlepas dari kekangan ini.

Kenzo menatap langit sore yang menguning.

Setelah berlama-lama merenung akhirnya ia mendapatkan ide.

"Gue harus siap-siap buat besok," gumamnya lalu bergegas pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

★★★

Seperti biasa setiap sabtu pagi Kenzo sudah merapikan dirinya untuk pergi ke tempat kursus kepribadian—tempat dimana karakter, kesopanan, menjadi elegan dan banyak hal lain yang dipelajari untuk bertingkah laku yang disukai banyak orang.

Kenzo menaiki mobil yang sudah disediakan dan sopir bersama pengawal sudah berada di dalam juga.

Sesampainya di tempat kursus, Kenzo turun dan memasuki gedung.

Kenzo mulai menjalankan rencananya. Ia akan kabur dari gedung kursus ini dan akan kembali pada waktu sebelum jam pulang kursus.

Sebelumnya ia akan absen sekedar menutupi kepergiannya dari tempat ini. Kenzo berharap rencana ini akan berjalan lancar, dan semoga sopir beserta pengawalnya tidak mencurigainya.

Kenzo pun sudah melaksanakan semuanya, kini ia berada di belakang gedung itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Gue mau pergi pake apa?" omelnya setelah ingat ia tidak membawa kendara apa pun.

Calling 'Cewek Cerewet'

Orang di seberang sana mengangkat telepon tersebut, "Halo?"

"Lo dimana?"

"Di Rumah lah."

"Hmm.. Jemput gue dong," sahut Kenzo terpaksa meminta bantuan pada Fio karena pikiran Kenzo benar-benar buntu.

KENZO [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang