Hinata mengangguk, "Aku tidak apa-apa Tenten-chan." jawabnya.

Tenten tersenyum lega, karena ia cukup khawatir Hinata tidak bisa berkonsentrasi karena terlalu memikirkan Hanabi.

.

.

.

Daun-daun basah bersinar pelan terkena cahaya matahari yang menembus celah kanopi pepohonan. Suara serangga menjadi latar bagi keheningan yang menenangkan. Dimana Kelima Shinobi itu memutuskan untuk beristirahat di tengah hutan, dengan posisi yang tidak berjauhan. Shikamaru memilih untuk bergoleran di atas tangan dengan tangan di belakang kepala sebagai sandara dan mulai memejamkan matanya untuk sejenak tertidur, di sampingnya Sai sibuk menggambar sesuatu dengan kuas kecil dan tinta di atas kertas sembar memakan bekal buatan pacarnya ---Ino. Tenten menyempatkan dirinya untuk sedikit berlatih dan memeriksa gulungan senjatanya, gadis bercepol ini memang selalu antusasi.

Semantara Hinata ---seperti biasa akan selalu terdiam dengan tenang, hingga gadis itu sedikit panik menyadari bahwa bekalnya tertinggal. Sasuke yang sedari tadi terduduk di atas pohon memutuskan turun dan perlahan beranjak untuk mendekati Hinata, "Kenapa?" tanya dingin seperti biasa.

Hinata terlihat mendengus, dan menurut Sasuke itu terlihat lucu,

"Aku melupakan bekalku." katanya lirih.

Sasuke tidak membalas, tapi tangannya langsung terulur untuk memberikan kotak bentonya untuk Hinata. Membuat manik mata bulan Hinata membulat sempurna ketika Sasuke menyodorkan bekalnya.

"Ambil." kata pria itu masih dingin.

Melihatnya senyum di wajah cantik Hinata malah terangkat. "Terima Kasih, tapi Uchiha-san tidak perlu repot-repot." tolak Hinata halus.

Kali ini giliran Sasuke yang mendengus, "Tidak repot." katanya. Ia sedikit memaksa Hinata untuk mengambil kotak bekalnya.

"Eh?"

Sasuke meletakkan bekalnya di paha Hinata, membuat pipi gadis itu perlahan memerah, namun sebelum Sasuke beranjak perutnya berbunyi.

KRUKKK ....

Mendengar bunyi itu Hinata terkekeh pelan. Sasuke terlihat lucu sekarang.

"Kita bisa memakannya bersama, Uchiha-san." kata Hinata sambil tertawa kecil.

Tanpa sadar pipi Sasuke perlahan memerah. "Terima Kasih."

Sasuke akhirnya mendaratkan bokongnya untuk duduk di samping Hinata. "Aaa.... " Hinata menyodorkan onigiri itu pada Sasuke.

Sasuke pikir Hinata akan menyuapinya ---tapi ternyata Sasuke salah. Hinata menyuruhnya untuk makan sendiri, dan itu membuat Sasuke ... sedikit kecewa.

"Terima Kasih."

"Untuk apa Uchiha-san berterima kasih. Kan ini bekalmu?"

Hening, Sasuke juga bingung. Padahal kan dia yang memberikan bekalnya untuk Hinata tapi karena lapar akhirnya Sasuke membagi dua pada gadis itu. Lagi. Melihat ekspresi bingung Sasuke, Hinata tertawa. Menurut Hinata Sasuke benar-benar pria kaku yang sulit mengekspresikan perasaannya.

"Maaf, tapi kau terlihat lucu Uchiha-san." kata Hinata kemudian.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku seperti itu." kata Sasuke ---terdengar sedikit merengek.

Pipi Hinata kembali tersipu, "Eh?"

Sasuke tidak menanggapi, pria itu malah mengulurkan tangannya untuk menyentil kening gadis itu. Membuat Hinata merasa dejavu ---ingatannya kembali pada moment saat dirinya dan Sasuke satu ranjang.

STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora