Beautiful Tomorrow | 5

Start from the beginning
                                    

"Ahh begitu? Kalau begitu, hati-hatilah saat berkendara."

"Ne, oppa. Kalau begitu, aku akan pergi oppa, Jungkook-ah." ucap Sana lalu pergi meninggalkan kamar Jungkook.

"JK's building? Apa dia bekerja disana juga?" tanya Jungkook pada Wonwoo.

"Heol, ne Jeon Jungkook Sana bekerja di JK's sebagai manajer artis. Apa kau benar-benar tidak mengingatnya?" tanya Wonwoo.

"Manajer artis? Orang seperti dia yang hanya seorang manajer ingin mendekatiku? Aku ini direktur utama. Aku yakin aku tidak memiliki hubungan baik dengannya. Benarkan hyeong?" tanya Jungkook.

"Kau harus tahu bagaimana perasaannya saat ini." ujar Wonwoo. "Aku tahu sulit bagimu untuk mengingatnya, tapi setidaknya kau harus menjaga perasaannya Jungkook-ah. Dia itu tunanganmu, kau sangat mencintainya."

"Apa kau bercanda? Aku mencintai orang sepertinya? Mengapa semua orang berbuat baik padanya? Mengapa semua orang peduli padanya?!" ucap Jungkook meninggikan nada suaranya. "Hyeong, aku tidak mau kau ataupun siapapun membahas tentang dia dihadapanku." ucap Jungkook geram mendahului Wonwoo keluar kamar.

****
Sana baru saja sampai di JK's building, ia memarkirkan mobilnya dan hendak masuk ke dalam building sebelum seseorang memanggilnya dari belakang.


"Sana-ya!"

Sana membalikkan badannya, senyumnya merekah begitu mengetahui seseorang yang memanggilnya adalah Im Nayeon, rekan sesama manajer yang sangat dekat dengannya.

"Nayeon-ah?!"

Sana berlari kecil ke arah Nayeon dan memeluknya. Sudah cukup lama Sana tidak bertemu Nayeon karena kesibukannya menjadi manajer seorang aktor ternama seperti Kim Taehyung.

"Aku sangat merindukanmu." ucap Sana saat pelukan mereka terlepas.
"Eung na do. Aku sudah mendengar semuanya, aku turut bersedih Sana-ya. Sekarang bagaimana keadaannya?"

"Semuanya baik-baik saja kecuali ingatannya, dia masih tidak mengingatku."ucap Sana tersenyum manis.

"Aigoo, kau selalu tersenyum meskipun ini sulit. Yeoppo. Bersabarlah, dia sangat mencintaimu bukan? Aku yakin semuanya akan kembali." ucap Nayeon merangkul bahu Sana. "Hei aku dengar sekarang kau menjadi manajer Jung Chae Yeon? Aktris pendatang baru itu?"

"Emmh, aku akan menemuinya hari ini. Bagaimana kau dan Taehyung?" goda Sana.

"Dia selalu masih menyusahkanku. Kami tidak pernah akur, dia selalu membangkang dan menghancurkan schedule yang aku buat. Ahh entah sampai kapan aku akan berhenti dari semua ini." ucap Nayeon.

"Hahaha maka dari itu segera menikah dengannya. Apa ini tidak terlalu lama kalian menyembunyikan hubungan ini?"

"Sssttttt Sana-ya," ucap Nayeon dengan cepat membungkam mulut Sana. "Kau mau aku kehilangan pekerjaanku? Jangan sampai orang tahu. Kau itu satu-satunya yang aku percaya, arraseo?" sambung Nayeon mendapatkan anggukan kepala Sana.

"Chaa, masuklah." ucap Nayeon mendorong kecil tubuh Sana.

"Hahaha wae? Aku berjanji tidak akan mengatakannnya lagi. Kalau kau keka,-" Sana menghentikan ucapannya begitu melihat Nayeon membulatkan matanya. "Hhahaha araseo, araseo. Baiklah, aku rasa aku sudah terlambat sekarang, Nayeon-ah annyeong." ucap Sana melambaikan tangannya.

Sana berlarian masuk menuju ruangan Mark. Ia berharap ia tidak benar-benar terlambat untuk menemui mereka. Dengan nafas terengah-engah Sana menghentikan langkahnya di depan pintu ruangan Mark dan mengatur nafasnya sebelum masuk. Ia tersenyum dan memegang daun pintu lalu membukanya.

Mata Sana membulat, senyumnya memudar.

"Kemana semua orang pergi?" ucapnya saat melihat ruangan dengan sebuah meja besar dihadapannya sudah kosong tak ada yang menempati.

"Ahh otthoke? Apa aku terlambat?" panik Sana. "Jika saja perjalanan kemari tidak terhambat seperti tadi dan jika saja perdebatan itu tidak terjadi aku setidaknya masih bisa memperkenalkan diri tadi." sambung Sana mengacak-acak rambutnya.

"O. Kau datang?"

Sana membalikan badannya dan melihat Mark bersama seorang yeoja cantik berkulit putih dan berambut panjang yang ia yakini itu adalah Chae Yeon.

"Mark, jinjja mian. Tadi ada sesuatu yang harus aku kerjakan, dan..dan jalanan begitu macet sehing,-"

"Tidak apa Sana-ya." ucap Mark memotong pembicaraan Sana. "Lagipula ini hanya pertemuan biasa. Selebihnya kau bisa bicarakan langsung dengan Chae Yeon. Chae Yeon-ssi, perkenalkan ini Minatozaki Sana. Dia akan menjadi manajermu mulai sekarang." ucap Mark.

"Annyeonghaseyo, Sana imnida. Aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik." ucap Sana mengulurkan tangannya.

"Jung Chae Yeon imnida. Benar eonni, mari kita bekerja lebih baik kedepannya." Chae Yeon menerima uluran tangan Sana dan tersenyum sangat manis padanya.

'Ahhh neomu yeppeo. Aku rasa kali ini tidak akan ada masalah, dia cantik, terlihat baik, dan juga..entahlah aku rasa aku bisa bekerja sama dengannya secara baik.' batin Sana.

"Nah, karena kalian sudah saling bertemu dan saling mengenal aku rasa kalian bisa bekerja sama dengan baik kedepannya. Sana-ya, aku mau kau mulai menyusun jadwal dan memberikannya padaku lusa." jelas Mark.

"Ne." ucap Sana singkat. Merasa cukup Mark meninggalkan mereka berdua.

"Mark-ssi!" panggil Chae Yeon membuat Mark membalikkan badannya.

"Ne?"

"Bisakah aku memanggilmu oppa? Untuk bisa lebih dekat. Sana eonni memanggilmu seperti biasa, bisakah aku melakukan hal yang sama?" tanya Chae Yeon.

Sana dan Mark saling tatap dan tersenyum.

"Hahahaha tentu saja,mengapa tidak?" ucap Mark lalu kembali masuk ke ruangannya.

Chae Yeon tersenyum senang mendengarnya dan Sana memperhatikan itu semua kalau Chae Yeon menyukai Mark, ya itu menurut pandangan matanya.

"Kau begitu menyukainya?" tanya Sana dengan senyum diwajahnya.

Chae Yeon menatap Sana, senyum manis di wajahnya pergi terganti dengan tatapan mata dingin dan terbilang sinis.

"Terlambat di hari pertamamu eonni? Yang benar saja." ucap Chae Yeon dingin meninggalkan Sana.

'Heol. Kemana dirinya yang murah senyum dan periang itu? Bisa aku ralat perkataanku tadi? Akubrasa akan sedikit sulit dengan pekerjaanku kali ini.' batin Sana menghela nafasnya dalam-dalam.

"Baiklah Sana tersenyum. Ingatlah satu senyuman diwajahmu, maka satu kesulitan akan menghilang."

🚙To be continued 💨

Beautiful Tomorrow (Completed) Where stories live. Discover now