Part 40

2.2K 106 2
                                    

Vote dan comment ya, jangan lupa! Maaf kalau ada typo.

Kayla menghembuskan napas panjang, kemudian menguap lebar. Ia memaksa ingin menemani Joshua sampai ia siuman, jadi di sini lah ia. Duduk di sebelah ranjang pasien yang ditiduri oleh seorang cowok yang sampai sekarang masih setia dengan mata tertutup. Tangan kanan Kayla setia mengenggam tangan Joshua sampai jari mereka bertaut, walaupun hanya Kayla yang melakukan hal tersebut, sedangkan Joshua masih saja kaku dan belum bergerak sedikit pun. Sedangkan tangannya yang bebas, ia gunakan untuk menggulir layar ponselnya dengan bosan.

Kayla menemani Joshua dari kemarin, sampai bolos sekolah hari ini. Semua temannya dan teman Joshua tetap pergi menimba ilmu dan berjanji akan kembali datang sepulang sekolah. Sedangkan tante Joshua sedang ada di kantor karena katanya ada urusan penting yang mendesak dan kemarin tertunda jadi harus diselesaikan hari ini.

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa Kayla benar-benar bosan. Tidak banyak yang dapat ia lakukan selain memainkan ponselnya dan memandanngi wajah Joshua. Beberapa bagian kepala Joshua diperban karena kemarin berdarah dan menimbulkan bekas, membuat Kayla meringis memikirkannya.

Rasa bersalah memang masih menguasai diri Kayla, tetapi tidak sebanyak dan sebesar kemarin, karena mengetahui keadaan Joshua yang kata dokter tidak separah orang lain yang biasanya menjadi korban tabrakan. 

"Josh, aku mau cari makan dulu ya. Bosen lietin kamu tidur doang. Aku mau cuci mata, cari-cari cogan dulu, siapa tahu ketemu. Kalau kamu ga mau mataku jelalatan, makanya bangun terus marahin atau larang aku gitu. Kalau ga mau bangun juga, ya udah aku mau berburu cogan dulu. Dadah." Kayla terkekeh sendiri mendengar gurauannya yang receh dan tidak berfaedah.

Kayla tidak bersungguh-sungguh saat berkata ingin mencari cogan, tetapi kalau soal mencari makanan, ia tidak berdusta karena memang perutnya keroncongan akibat tidak makan dari kemarin. Ia memutuskan untuk meninggalkan Joshua sebentar dan pergi ke kantin rumah sakit.

"Jangan kangen-kangen ya. Kalau udah bangun jangan lupa kabarin aku lewat telepati ya, biar so sweet, karena kita terikat secara batin," ujar Kayla sebelum menutup pintu ruang inap Joshua lalu tertawa sendiri layaknya orang gila.

***

Seperempat jam adalah waktu yang diperlukan Kayla untuk mengisi perutnya yang kosong. Ia kemudian segera kembali ke lantai dua, tempat Joshua dirawat, begitu menghabiskan sendok terakhir nasi goreng yang tadi dipesannya.

Begitu berhasil membuka pintu ruangan Joshua dirawat, Kayla langsung mengernyitkan dahi melihat ada seorang cewek yang duduk di tempatnya duduk tadi, sambil memandangi Joshua yang ternyata masih setia menutup kedua matanya. Bahu cewek itu terlihat bergetar, menambah kernyitan dahi dan tanda tanya besar dalam kepala Kayla.

"Siapa ya?" tanya Kayla sopan. Dan begitu cewek itu menoleh ke arahnya, mata Kayla terbelalak lebar, betapa terkejutnya ia melihat bahwa cewek itu adalah Caroline. Selain pipinya yang mengkilat karena air mata dan terkena paparan sinar lampu, air muka cewek itu berbeda dari biasanya. Keangkuhan yang biasa ditunjukkan olehnya terlihat digantikan oleh tampang frustasi, terlihat dengan jelas dari kantung matanya yang menghitam dan rambutnya yang awut-awutan, tidak tersisir rapi seperti biasanya.

Kayla tetap diam dan mematung melihat Caroline berjalan dengan langkah besar mendekatinya. Ia juga masih tetap diam saat Caroline menatapnya, bukan dengan kilatan permusuhan seperti biasa, tetapi dengan pandangan seperti penuh rasa bersalah. Mata Kayla langsung refleks begitu melihat Caroline jatuh berlutut di depannya. Belum sempat Kayla bergerak, Caroline langsung berhambur dan memeluk kaki Kayla dengan kuat, seperti takut apabila terlepas.

Mulut Kayla menganga lebar, ia masih tidak mengerti dan tidak tahu kenapa Caroline mendadak seperti itu. Apa mungkin Caroline kesambet sebelum ke rumah sakit? Atau mungkin kesambet setan dari kamar mayat? Kayla bergidik ngeri memikirkan hal semacam itu.

Broken EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang