17. My Happy Ending (Part 1)

ابدأ من البداية
                                    

"Bogoshippo oppa." ucap Jina dalam pelukan namja itu.

***

@Haneda International Airport

Haneda adalah bandara tersibuk nomor dua di Asia dan nomor 5 di dunia. Haneda adalah basis utama dua maskapai penerbangan domestik Jepang, Japan Airlines (terminal 1) dan All Nippon Airways (Terminal 2), ditambah maskapai bertarif rendah Hokkaido International Airlines, Skymark Airlines, Skynet Asia Airways dan Starflyer. Berbeda dengan Soe-Ta International Aiport, Haneda Airport diakui sebagai bandara paling Ontime di dunia.

Seorang namja berpostur tubuh sedang cenderung kurus berkulit putih tampak menarik travel bag-nya keluar dari pintu kedatangan Haneda Int. Airport dengan senyum terkembang terus menyungging dari sudut bibirnya tak peduli lelah yang dirasakan setelah menempuh penerbangan yang cukup panjang, belum lagi delay yang harus dialaminya dari negara keberangkatan, namun semua sirna ketika ia menginjakkan kakinya untuk kali ke-duanya di Jepang.

Dengan segera namja bermata sipit itu menaiki taxi bandara yang terparkir bebas di area parkiran, menggunakan bahasa Jepang seadanya bercampur sedikit inggris namja berperawakan Korean itu menyebutkan alamat yang ditujunya 'Kitano Arms Apartment', dan tidak memakan waktu lama namja itu telah sampai di tempat yang ditujunya.

Langkah kakinya bergerak cepat menuju lift yang akan menghantarkannya pada lantai apartment yang ditujunya, sesampainya di depan sebuah pintu apartment tangannya bergerak menekan tombol digit kode keamanan dan dengan segera pintu apartment itu terbuka, sebenarnya bisa saja namja itu menekan bel meminta seseorang membukakan pintu untuknya namun ia berfikir pasti penghuninya sedang tidak ditempat, dan tebakannya benar karena ia menemukan apartment itu kosong.

Namja itu segera masuk ke sebuah kamar meletakkan travel bagnya dengan sembarang dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karena ia merasa tubuhnya lengket setelah perjalanan yang ditempuhnya. Beberapa menit kemudian namja itu keluar dengan wajah yang lebih fresh, setelah mengenakan pakaian santai namja itu memilih merebahkan dirinya di kingsize kamar itu berusaha melepas kantuk dan lelahnya barang sekejap.

***

@ Kitano Arms Apartment

"Oppa, tunggu di sini aku akan mengambil datanya." Ucap Jina mempersilahkan masuk seorang namja yang pagi tadi menjemputnya dan mengajaknya menghabiskan waktu hampir seharian ini. Jina segera menuju kamarnya, sementara namja tadi terlihat berjalan menuju pantry, bersebelahan dengan pintu masuk.

Sesampainya di kamar Jina segera mengambil data yang dimaksudkannya tadi, dan saat berbalik matanya menangkap sosok tubuh tengah berbaring dengan pulas di ranjangnya hanya berbalut singlet putih dan jeans setengah tiang. Tanpa sadar kaki Jina bergerak perlahan mendekati ranjang itu seolah tidak ingin membangunkan tidurnya. Jina pun duduk di tepian ranjang, perlahan tangannya bergerang mengelus wajah namja yang belakangan membuatnya memeras otak memikirkannya berharap apa yang dilihat dan disentuhnya kini bukan halusinasinya.

Sementara itu..

Seorang namja merasakan pergerakan lain di sisi ranjang yang di tidurnya, seiring dengan sentuhan lembut dan halus yang menyapu wajahnya. Namun sentuhan itu tidak membuatnya membuka mata malah semakin membuatnya terlelap karena kantuk dan lelah yang dirasanya belum juga hilang meski telah tidur beberapa jam sejak kedatangannya di negara sakura ini, hingga sebuah material lembut menyapu bibirnya menyatakan bahwa itu bukan mimpi.

'ini nyata' batinnya dan perlahan matanya terbuka, meski samar ia dapat menebak siapa pemilik bibir yang masih menempel di bibirnya itu. Aroma rambut yang menjuntai di sekitar wajahnya menyeruak masuk dalam hidungnya, aroma mint-manis yang begitu dikenalnya. Merasakan bibir itu akan meninggalkan bibirnya dengan sigap kedua tanganya melingkar di pinggang ramping si pemilik bibir, seolah tidak rela melepaskannya pergi. Pelukan itu pun semakin erat seolah tidak membiarkan orang yang dipeluknya bergerak barang secenti pun seiring ia memuaskan diri menyesap aroma yang sangat dirindukannya belakangan ini.

PROTECT MY AGASSIحيث تعيش القصص. اكتشف الآن