Chapter 4 - Your Eyes

381K 31.9K 1.2K
                                    

Apa yang harus ia lakukan ketika pemimpin mafia ini sudah mengenalinya?

Bagaimana kalau Liam tahu Alexa adalah seorang CIA yang sedang memata- matai dirinya?

Pasti nyawa Alexa sudah melayang sekarang juga. Tapi bagaimana kalau Liam memang sudah tahu kalau dirinya adalah seorang CIA? Apa Liam tahu ketika melihat keahliannya dalam menembak tadi?

Dan bagaimana kalau ternyata sekarang Liam hanya mempermainkannya dan berakhir Liam akan membunuhdirinya? Liam menyelidiki raut wajah Alexa.

"Kenapa begitu kaget? Kau takut sekarang?" tanya Liam tersenyum.

Alexa menatap Liam tajam. Ketika Liam berjalan mendekatinya Alexa begitu panik. "Jangan mendekat atau aku akan benar- benar menembakmu!" ucap Alexa panik, dia mundur. Masker yang ia gunakan jatuh, sehingga dia tidak bisa menyembunyikan wajahnya.

"Omong-omong kau sendiri sebenarnya siapa? Tidak mungkin wanita normal akan membawa dua pistol ke mana-mana seolah ituadalah make-up," ucap Liam membuat Alexa panik.

Aku harus menyembunyikan identitasku selama yang aku bisa, bagaimanapun juga, batin Alexa.

"Aku memiliki surat izin membawa pistol, dan ini hanya sebagai pelindungku," ucap Alexa mencoba sesantai mungkin. Liammengangkat alisnya.

"Kau seperti menyembunyikan sesuatu," ucap Liam curiga, sambil berjalan mendekati Alexa.

"Jangan mendekat!" ucap Alexa waspada. Liam tersenyum kecil. 

"Seharusnya aku membunuhmu sekarang, karena kau sudah tahuidentitasku. Tapi melihatmu begitu hebat tadi, bagaimana kalau kau masuk ke dalam gengku?" tanya Liam.

Alexa menyipitkan matanya.

"Kalau aku menolak, apa kau akan langsung membunuhku?" tanya Alexa.

Sekarang Liam hanya berdiri sekitar enam puluh senti di depannya. Alexa mundur satu langkah.

"Seharusnya begitu, tapi kau wanita yang begitu langka, jarang aku menemui wanita sepertimu," ucap Liam serius.

"Jadi kau bilang kalau kau menyukaiku Mr. Mafia?" ucap Alexa tanpa berpikir apa yang ia ucapkan tadi.

"Hati-hati dengan mulutmu ini, apa kau lupa? Aku ini seorang mafia, mafia tidak kenal belas kasih. Jika aku harus membunuh perempuan maka aku bunuh dia walaupun secantik apa pun dia itu," ucap Liam sambil menatap mata Alexa.

Entah kenapa jantung Alexa tidak bisa tenang. Dia sendiri bingung apa ini karena dia ketakutan atau karena dia berdebar karenaucapannya.

"Kalau kau berbicara tentangku, kenapa kau tidak bunuh saja aku langsung?" tanya Alexa.

Liam tersenyum dengan tampannya. "Apa kau tidak takut?" tanya Liam.

"Aku tidak takut padamu," ucap Alexa serius.

Liam menatap mata indah itu yang sedang menatapnya dengan tajam. Mata indah itu menunjukkan tekad yang kuat dan keberanian, sertabibir yang indah.

Liam mengambil pistol, lalu ia arahkan ke Alexa. Di sisi lain Alexa juga memegang pistol, karena panik ia juga langsungmengarahkan kembali pistol tersebut ke Liam.

"Aku harus membunuhmu kalau kau tidak ingin masuk kelompokku," ucap Liam.

"Lalu kenapa kau tidak membunuhku dari tadi?" tanya Alexa menatap Liam tanpa ada takut yang terlihat di matanya.

"Matamu itu, membuatku tidak bisa fokus," ucap Liam dengan nada rendah.

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang