12 - Bye-Bye Mr. Guanna

1.9M 102K 18.1K
                                    


Acha mempercepat langkahnya, ia berusaha untuk mengejar Iqbal yang tak mempedulikan panggilanya. Ada yang ingin Acha sampaikan ke Iqbal. Bagi Acha sangatlah penting.

"Iqbal berhenti!" teriak Acha tidak begitu keras,

Acha menghentikan langkahnya tepat dihadapan Iqbal sembari melebarkan kedua tanganya. Tubuh Iqbal sedikit tersentak kebelakang, kakinya mundur beberapa langkah. Iqbal menatap Acha dingin.

"Ada yang ingin Acha omongin" ucap Acha menurunkan kedua tanganya.

"Apa?" sahut Iqbal datar.

Acha mengangkat kedua sudut bibirnya, tersenyum ke arah Iqbal.

"Makasih boneka sapinya. Kemarin abang store-boneka.nya ngirim ke rumah" kata Acha tulis. "Tapi kenapa nggak Iqbal sendiri yang nganterin?"

"Berat!" jawab Iqbal rasional.

Acha mengangguk-angguk membenarkan jawaban Iqbal.

"Acha boleh minta beliin sesuatu lagi?" tanya Acha hati-hati.

"Nggak!" sentak Iqbal tajam.

"Acha cuma pingin minta dibeliin bunga. Temen Acha itu si Mira tiap pagi pasti dikasih bunga sama pacarnya, tiap hari bal, bayangin romantis kan pacarnya"

"Gue bukan pacar lo, Cha!" perjelas Iqbal entah untuk kesekian kalinya.

Acha menghela lemas.

"Acha tau, tapi kan mungkin aja bisa berubah. Iqbal mau jadi pacar Acha da...."

"Gue nggak mau!" potong Iqbal cepat. "Minggir!" lanjut Iqbal mendorong tubuh Acha sedikit kasar.

Iqbal kembali berjalan, melewati Acha begitu saja. Namun, bukan namnaya Natasha jika menyerah ditengah jalan. Acha membalikkan badanya, berlari mengejar Iqbal lagi. Sekali lagi Acha menghadang Iqbal.

Raut wajah Iqbal semakin tak enak dilihat, ia menyimpan rasa kesal yang begitu kentara di paras rupawannya. Rahangnya menegas.

"Apa lagi?" nada suara mulai meninggi.

"Iqbal beneran nggak mau beliin Acha bunga? Acha pingin banget bunga"

"Minta aja sana sama Rian!" ucap Iqbal tak dapat menahan kekesalanya.

Acha terdiam sebentar, keningnya berkerut, tidak mengerti dengan pernyataan Iqbal barusan.

"Kenapa harus minta ke Rian? Acha nggak suka sama Rian! Acha sukanya sama Iqbal!" jawab Acha terang-terangan.

"Masak? Rian-nya suka tuh sama lo" sindir Iqbal dengan raut sinis.

Acha mengunggam pelan, berpikir sebentar.

"Rian nggak suka sama Acha!" jelas Acha jujur.

"Oh ya? Dia minta nomer lo, ngasih lo cokelat. Apa itu namanya kalau nggak suka?"

Acha sedikit takjub dengan kalimat Iqbal yang cukup panjang tak seperti biasanya. Namun, dengan cepat Acha tersadar.

"Rian sukanya sama Amanda" ucap Acha. Tanganya mengangkat kedua cokelat ditanganya. "Rian nyuruh ngasih ini ke Amanda"

Mendadak Iqbal kicep, terdiam lama. Ia merasa sedikit tengsin sendiri. Namun, entah kenapa ada rasa yang melegahkan dalam lubuk hatinya paling terdalam. Iqbal berupaya mengatur ekspresinya, agar tetap biasa saja.

"Oh" balas Iqbal tak berdosa.

Acha mendekat satu langkah.

"Iqbal cemburu ya sama Rian?"

MARIPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang