42. Seungkwan

1.1K 131 6
                                        

Rahmania03



"Hei Seungkwan, kita sebenarnya mau kemana?" kecepatan motor Seungkwan yang hampir setara dengan pembalap F1 membuatmu mengeratkan pegangan pada tubuh Seungkwan.

"Zoo." kelokan-kelokan motor kalian yang menerobos diantara mobil, membuatmu memaki Seungkwan. Seluruh penghuni kebun binatang hampir kamu absen satu persatu.

"Kamu ingin mati apa?!"

"Kalau mati bersamamu, aku tak apa (Y/n)."

"Udah gak waras nih otak. Dari pada pergi ke zoo, mending ke rumah sakit benerin akal sehatmu." Seungkwan hanya tertawa, apa yang kamu ucapkan mau serius bagaimanapun, Seungkwan tetap hanya menganggapnya candaan.

⛽⛽⛽

Kotak warna coklat dengan berbagai ukuran berserakan dimana-mana, mengganggu orang berjalan saat melewatinya. "Mah, ada kardus lagi gak?" suaramu sangat keras, karena beradu dengan musik yang sedang kamu putar. Layaknya seorang petinju yang terus melayangkan pukulan-pukulannya pada lawan, kamu terus menerus mengatakan hal yang sama sampai ada suara yang menyahut.

Seorang wanita paruhbaya menampakkan wujudnya dari balik tembok pembatas antara dapur dengan ruang makan. "Buat apa lagi sih (Y/n), memangnya kardus segitu banyaknya masih kurang?" tangan kanannya yang memegang pisau dan tangan kirinya yang membawa daging ayam bergerak kesana-kemari menunjukkan semua kardus yang berserakan. Orang yang kamu panggil Mama lebih terlihat seperti tukang jagal, jagal daging ayam.

"Aku butuh satu lagi untuk menyimpan foto-foto album." kamu bergidik ngeri, karena selain pisau dan daging ayam, celemek yang digunakan Mrs. Song juga terdapat bercak berwarna merah. Entah apa yang dilakukannya saat itu, mungkin tadi sempat terjadi pembantaian.

"Mama mau tanya, memangnya barang-barangmu yang ada dikardus, semua kamu bawa ke kos?" bahkan sekarang kamu seperti melihat penjual daging ayam yang sedang menantang preman pasar yang menagih setoran.

"Nggak lah mah, aku cuma ingin membereskannya saja." sekali lagi, ekspresi wajah Mrs. Song, mengingatkanmu pada penjual daging ayam yang harus rela menyetor ke preman pasar.

"Kamu ambil sendiri gih di gudang belakang." sebenarnya bukan karena kamu melihat perubahan sikap mamamu yang mengingatkan hal apapun, tetapi makhluk yang ada disamping mamamu selalu mengikuti gerakan mamamu.

⛽⛽⛽

"(Y/n), kamu tahu bedanya aku dengan semua hewan yang ada disini?" gaya Seungkwan sekarang mirip sekali dengan orang yang membaca puisi di atas stage.

"Kamu itu manusia, kalau hewan-hewan ini ya hewan, hewan amphibi, reptil, mamalia."

"Gak asik." kamu diam-diam menahan tawa karena wajah Seungkwan yang udah seperti orang nahan boker.

"Hewan-hewan ini tidak akan bisa kemana-mana. Kamu, kamu bisa memilih kemanapun yang kamu suka." wajah Seungkwan sangat serius. Seserius orang yang sedang main catur.

"Apa yang sedang kamu takutkan?" Seungkwan kembali mendominasi pertanyaan.

"Hm? Apa yang aku takutkan? Entahlah, aku hanya takut jika aku menjadi seorang diri di tempat yang tidak aku kenal."

⛽⛽⛽

Gudang yang letaknya ada dibagian belakang, tidak terlalu besar dan terlalu kecil. Isinya pun lumayan banyak dan berbagai macam. Bahkan segala yang kamu butuhkan bisa kamu dapat di gudang belakang.

Close Req//[01] SVT (Random Imagine) ~slow update~Where stories live. Discover now