ONE

8K 1K 127
                                    

Gadis itu cantik. Wajahnya benar-benar melukiskan keindahan, berhasil membuat para bidadari berbisik malu karena kalah akan indahnya wajah itu. Namanya Jungkook, Jeon Jungkook, gadis desa yang dicintai banyak orang karena sifatnya yang polos, baik hati, dan ramah. Postur tubuh yang tinggi dan langsing, sangat sempurna untuk dirinya.

"Nah, sudah jadi. Bagaimana?"

Gadis itu berujar sembari meletakkan pensil warnanya. Kerumunan anak-anak yang sedari tadi duduk mengerumuninya yang sedang sibuk menggambari berbagai macam gambaran lucu bagi anak-anak tersebut, berseru girang mengagumi gambaran hasil karya Jungkook.

"Whoaaaa! Jungkook noona jjang!"

"Eonnie, daebak!"

Dan berbagai seruan girang dari anak-anak tadi mampu membuat Jungkook ikut tertawa senang. Baginya yang sejak kecil sendirian, anak-anak di panti asuhan tempatnya tinggal sejak masih remaja itu adalah semangat baginya. Jungkook adalah panutan bagi mereka. Menjadi yang paling tua disana selain Ibu pemilik panti asuhan dan eonnie pengurus, mengharuskan Jungkook untuk selalu menjadi teladan yang baik bagi anak-anak yang sudah dianggapnya sebagai adik-adik kecilnya yang manis itu.

"Sekarang kalian bisa melanjutkan gambaran kalian sendiri. Nah, nah, ayo sekarang mulai menggambar karena sebentar lagi jam makan siang." Ucap gadis cantik itu, masih dengan senyum manisnya.

"Siap, kapten!"

Anggukan serentak dari anak-anak membuatnya tertawa. Perlahan kerumunan itu bubar dan mulai sibuk dengan kerjaan mereka masing-masing. Jungkook baru saja hendak beranjak ketika sebuah suara membuatnya menoleh.

"Noona!"

Ia menoleh, berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan adik kecilnya yang lain. "Oh? Channie? Ada apa?"

Channie, anak laki-laki yang manis itu mengeluarkan flower crown yang sedari tadi disembunyikannya dibelakang punggung kecilnya. "Untuk noona, aku membuatkannya barusan."

"Flower crown? Wah, cantik sekali, Channie." Ujarnya sambil tersenyum.

Tangan mungil Channie mengangkat flower crown tersebut dan meletakkannya dengan hati-hati diatas kepala Jungkook. "Apa noona suka?" Tanyanya dengan suaranya yang kecil, seolah takut mendengar jawaban Jungkook.

Gadis cantik itu mengangguk cepat, lalu tangannya bergerak mengacak rambut adik kecilnya dengan gemas.

"Tentu saja noona suka! Channie memang pintar! Terimakasih, Channie."

Anak kecil itu terkekeh puas. Lalu ia berlari setelah melambaikan tangan pada kakaknya itu. Jungkook cuma bisa tertawa gemas. Ia pun berdiri dari posisi sebelumnya, masih sibuk memandangi adik-adik kecilnya bermain, hingga satu sentuhan lembut di bahunya membuatnya menoleh.

"Seohyun eonnie? Kenapa?"

Seohyun, wanita berumur dua puluh delapan tahun yang sudah dikenal Jungkook sejak ia pertama kali datang ke panti asuhan itu. Bagi Jungkook, Seohyun sudah seperti kakak kandungnya sendiri. Disaat anak-anak lain seumurannya pergi dijemput oleh orang tua angkat baru mereka, Seohyun-lah yang selalu menemani Jungkook setiap saat gadis itu merasa tidak berguna untuk hidup di dunia ini. Seohyun adalah anak kandung Ibu pemilik panti asuhan.

"Eomma memanggilmu. Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu. Pergilah, anak-anak biar aku yang menjaga."

"Oh? Oke. Terimakasih, eonnie."

Gadis cantik itu berjalan dengan ceria. Tanpa ia sadari senyum kesedihan terpampang di wajah sang kakak.

***

His Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang